2 research outputs found

    Pengelolaan dan Karakterisasi Limbah B3 di Pair Berdasarkan Potensi Bahaya

    Full text link
    Telah dilakukan pengelompokan dan penyimpanan limbah B3 berdasarkan sifat fisik, kimia dan berdasarkan potensi bahaya untuk tujuan keamanan dan keselamatan di Gudang Penyimpanan Sementara Limbah B3 pada tahun 2014. Dari hasil pendataan limbah B3 yang paling dominan adalah limbah cair organik mencapai 61 % kemudian diikuti limbah cair anorganik 33 % sedangkan sisanya sebesar 6 % merupakan limbah padat organik dan limbah padat anorganik. Jika dilihat dari potensi bahayanya, limbah cair yang mudah terbakar mempunyai persentase volume paling besar yaitu 47 % dan diikuti limbah cair korosif sebesar 26 %, sedangkan limbah cair yang belum teridentifikasi jumlahnya cukup besar, yaitu 9 %. Dengan melihat dari potensi bahaya tertinggi, Gudang Penyimpanan Limbah B3 di Bidang KKL diharuskan memiliki sirkulasi udara yang baik dan rak penyimpanan limbah yang terhindar dari panas matahari langsung

    STUDI PENINGKATAN RADIONUKLIDA ALAM KARENA LEPASAN ABU TERBANG DI SEKITAR PLTU LABUAN

    Get PDF
    Abu terbang dan abu dasar hasil pembakaran batu bara mengandung radionuklida alam dengan konsentrasi tertentu. Hal ini menyebabkan lepasan abu terbang ke lingkungan berpotensi meningkatkan konsentrasi radionuklida alam di sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur konsentrasi radionuklida alam di tanah dan menganalisis kemungkinan adanya peningkatan konsentrasi radionuklida alam di tanah sekitar PLTU Labuan. Metode penelitian diawali dengan pengambilan sampel tanah yang lokasinya disesuaikan dengan sampling sebelum PLTU Labuan beroperasi. Langkah selanjutnya adalah preparasi dan pengukuran sampel tanah menggunakan spektrometer gamma detektor HPGe. Hasil konsentrasi yang didapat dibandingkan dengan data konsentrasi sampel tanah yang terukur saat sebelum PLTU Labuan beroperasi. Perbandingan ini menggunakan komparasi dengan uji-t. Hasil penelitian, yaitu rata-rata konsentrasi radionuklida alam di sampel tanah saat ini adalah Ra-226 sebesar 23,15±3,05 Bq/kg; Th-232 sebesar 35,89±4,07 Bq/kg; dan K-40 sebesar 153,52±16,71 Bq/kg. Ketiga nilai konsentrasi radionuklida ini tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan konsentrasi radionuklida di tanah sebelum PLTU Labuan beroperasi. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada peningkatan rata-rata konsentrasi radionuklida alam di sekitar PLTU Labuan yang signifikan
    corecore