2 research outputs found
Uji Sitotoksisitas Ekstrak N-Heksan Belut (Monopterus albus) Terhadap Sel Michigan Cancer Foundation 7
Penelitian mengenai uji potensi antikanker ekstrak n-heksan belut bertujuan untuk menentukan berapa besar penghambatan pertumbuhan sel kanker payudara yaitu sel MCF 7 terhadap ekstrak n-heksan belut. Metode ekstraksi yang digunakan
adalah maserasi dengan pelarut n-heksan, lalu ditentukan konsentrasi ekstrak dari 0,37 ppm; 0,73 ppm; 1,46 ppm; 2,92 ppm; 5,86 ppm; 11,7 ppm; 23,43 ppm; 46,87 ppm; 93,75 ppm; 187.5 ppm; 375 ppm; 750 ppm, 1,500 ppm; 3000 ppm. Sel MCF 7 yang telah dikembangbiakkan diberikan perlakuan dengan ekstrak n-heksan belut pada masing-masing konsentrasi, kemudian diuji daya penghambatan antikanker dengan metode MTT Assay (microculture tetrazolium technique). Pertumbuhan sel ditentukan melalui absorbansi dengan panjang gelombang 595 nm. Pada IC50 ditentukan dengan persamaan logaritma antara nilai absorbansi dengan konsentrasi ekstrak. Hasil penelitian menunjukan ekstrak n-heksan belut IC50 sel hidup sebesar 1.445 ppm dengan nilai korelasi adalah 0,9057
Evaluasi Fisik Body lotion dari Bubur Rumput Laut Ulva lactuca dan Gel Aloe vera
Ulva lactuca contains various bioactive compounds, and has been developed by many recent researchers into cosmetic products, especially for skin. In addition, other types of plants that can be used for cosmetics, namely Aloe vera which has lots of nutrients and vitamins for the skin. This study aims to obtain the best body lotion formulation from U. lactuca and A. vera based on thwphysical evaluation. The process of making body lotion consists of two stages, namely the oil phase and the water phase, then homogenized at 70-75°C. The formulation in the study varied with the addition of U. lactuca and A. vera with a ratio of 1:2 (F1), 1:1 (F2), 2:1 (F3) and F0 as a control treatment. The body lotion formulation with a ratio of 1:2 (F2) has a good moisture level for the skin and a pH value that is suitable for the skin, and all treatments have spreadability that meets the standards. All treatments have an oil-in-water emulsion type. In centrifugal testing no phase is formed. The organoleptic test results for all products ranged from moderate to like. The results of this study indicate that the F1 formulation is the best formulation of all treatments because it has a good pH and moisture value for the skin.Ulva lactuca mengandung berbagai senyawa bioaktif, dan telah banyak dikembangkan oleh peneliti terkini menjadi produk kosmetik, terutama untuk kulit. Selain itu, jenis tumbuhan lainnya yang dapat digunakan untuk kosmetik yaitu Aloe vera yang memiliki banyak nutrisi dan vitamin untuk kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi body lotion terbaik dari rumput laut U. lactuca dan A. vera berdasarkan evaluasi fisiknya. Proses pembuatan body lotion terdiri dari dua tahap, yakni tahap untuk bahan fase minyak dan tahap untuk bahan fase air, lalu dihomogenkan pada suhu 70-75°C. Formulasi pada penelitian memilikii variasi penambahan U. lactuca dan A. vera dengan perbandingan 1:2 (F1), 1:1 (F2), 2:1 (F3) dan F0 sebagai kontrol.. Formulasi body lotion dengan perbandingan 1:2 (F2) memiliki tingkat kelembapan yang bagus untuk kulit dan nilai pH yang cocok untuk kulit, dan semua perlakuan memiliki daya sebar yang memenuhi standar. Semua perlakuan memiliki tipe emulsi minyak dalam air. Pada pengujian sentrifugal tidak ada fase yang terbentuk. Hasil pengujian organoleptik terhadap semua produk berkisar antara cukup sampai suka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa formulasi F1 merupkan formulasi terbaik dari semua perlakuan karena memiliki nilai pH dan kelembapan yang baik untuk kulit