2 research outputs found

    Policy implementation and public satisfaction index concerning COVID-19 pandemic handling in East Lombok Regency

    Get PDF
    The 2019's coronavirus disease is an infectious illness brought on by the SARS-CoV-2 coronavirus. Compliance with health protocols by the public is declining. Physical distance-keeping is no longer common in public spaces, and many people no longer wear masks when leaving the house. The populace feels that specific areas, such as schools, campuses, and places of worship, are the only ones under surveillance and supervision. Federal, state, and local governments have set up rules to prevent the spread of the disease. This study employs quantitative survey research techniques. The researchers used surveys on policy execution and a public satisfaction score. The Spearman rank and multiple linear regression tests were employed in the data analysis for this investigation. There were 300 respondents who filled out a questionnaire followed by data analysis. The results of data analysis using the Spearman rank test obtained a p-value of 0.000<0.05 with a Spearman correlation value of 0.26. The p-value for handling is 0.000<0.05 with a Spearman correlation value of 0.232. The multiple linear regression test resulted in a COVID-19 prevention policy by adding a community satisfaction index of 21.8% and a COVID-19 handling policy by adding a community satisfaction index of 15.7%

    Analisis Korelasi Tingkat Implementasi Kebijakan dan Indeks Kepuasan Masyarakat tentang Pengendalian Pandemi Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur.

    Get PDF
    Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ketidakpatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19 semakin meningkat, banyak tempat umum yang sudah tidak menerapkan physical distancing, dan tidak menggunakan masker saat keluar rumah, Masyarakat menganggap penanganan dan pencegahan hanya di fokuskan pada sektor-sektor tertentu saja seperti sekolah, kampus dan tempat ibadah. Untuk mencegah penularan Coronavirus menyebar lebih luas, pemerintah pusat dan daerah mengeluarkan kebijakan sendiri dalam bentuk peraturan daerah yang lebih jelas dan tegas untuk mendisiplinkan masyarakat. Hal inilah yang membuat peneliti mencoba melihat bagaimana Korelasi Implementasi Kebijakan Dengan Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pengendalian Pandemi Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei di Kabupaten Lombok Timur. Peneliti menggunakan kuesioner Implementasi kebijakan dan kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat yang di modifikasi dari kuesioner IKM dari Keputusan Menteri PAN. Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan IKM Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Spearman Rank dan Uji Regresi Linier Berganda Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 300 responden yang mengisi kuesioner dan dilakukan analisa data. Dari hasil analisis data dengan menggunakan spearman rank didapatkan hasil bahwa p = 0,000 < 0,05 dengan nilai korelasi spearman sebesar 0,26 yang artinya ada korelasi positif antara implementasi kebijakan pencegahan dengan indeks kepuasan masyarakat. Untuk penanganan di dapatkan hasil p = 0,000 < 0,05 dengan nilai korelasi spearman sebesar 0,232 yang artinya ada korelasi positif antara implementasi kebijakan penanganan dengan indeks kepuasan masyarakat. Sedangkan untuk hasil uji Regresi Linier Berganda didapatkan persamaan y = konstanta +a1x1 + a1x1+….+aixi, IKM = 20,834+0,218 (Kebijakan pencegahan)+0,157 (Kebijakan Penanganan). Artinya : Setiap keberhasilan kebijakan pencegahan Covid-19 akan menambah Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 0,218 / 21,8% dan Setiap Keberhasilan Kebijakan Penanganan Covid-19 akan menambah Indeks Kepuasan Masyarakat sebesar 0,157 / 15,7%. Indeks Kepuasan Masyarakat terkait kebijakan pengendalian Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur berada pada kategori baik. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh dari kebijakan pemerintah terkait Pengendalian Covid-19 di kabupaten Lombok Timur dalam mengatasi pandemi Covid-19. Implementasi kebijakan pengendalian Covid-19 dengan indeks kepuasan masyarakat adalah bermakna. Kebijakan pengendalian Covid-19 merupakan kebijakan terkait kesehatan yang termasuk dalam kebijakan publik, karena kebijakan kesehatan merupakan salah satu tugas utama aparatur pemerintah dan berorientasi pada pelayanan publik (masyarakat). Kebijakan pencegahan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah di Kabupaten Lombok Timur berbanding positif. Semakin baik kebijakan yang diterapkan maka semakin meningkat kepuasan masyarakat. Kebijakanix pemerintah tidak akan berjalan secara efektif dalam mencegah penyebaran virus Corona, jika masyarakat tidak ikut berperan aktif dalam pelaksanaannya serta perlunya keterbukaan informasi dari pemerintah pembuat kebijakan. Kebijakan penanganan Covid-19 berbanding lurus dengan tingkat kepuasan masyarakat, makin baik penerapan kebijakan penanganan Covid-19 maka makin meningkat kepuasan masyarakat. Kebijakan 3M dan 3T adalah kunci utama penanganan Covid-19. Masyarakat harus terus menjalankan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan pakai sabun). Sedangkan, Pemerintah terus menjalankan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) dengan dukungan semua lapisan masyarakat. 3M dan 3T adalah satu paket upaya yang tidak dapat dipisahkan untuk memutus rantai penularan Covid-19 Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kebijakan pencegahan dan kebijakan penanganan Covid-19 bermakna dalam meningkatkan Indeks Kepuasan Masyarakat. Kebijakan pencegahan dan kebijakan penanganan berkorelasi positif terhadap indeks kepuasan masyarakat dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur. Saran dalam penelitian ini yaitu Mensosialisasikan kembali kepada masyarakat yang lebih luas terkait penerapan sanksi pelanggaran protokol kesehatan, Hasil penelitian menunjukkan ada responden yang menyatakan sangat tidak puas terkait kebijakan sanksi pelanggaran prokes. Mensosialisasikan kembali kepada masyarakat yang lebih luas terkait dengan pembatasan aktivitas, Hasil penelitian menunjukkan masih ada responden yang menyatakan sangat tidak puas terkait kebijakan pembatasan aktivitas. Melakukan evaluasi berkala terkait tingkat kepuasan masyarakat tentang penerapan kebijakan pengendalian Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur. Hasilx penelitian menunjukkan masih ada masyarakat yang menyatakan sangat tidak puas terkait penerapan kebijakan pengendalian Covid-1
    corecore