2 research outputs found

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Dan Fraksi N-heksan:kloroform:asam Asetat (7:2:2) Dari Daun Melastoma Candidum D.don Terhadap Pertumbuhan Salmonella Typhi

    Full text link
    Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah tanaman Senggani. Senggani (Melastoma candidum D.Don) adalah salah satu tumbuhan di Indonesia yang dikenal mempunyai khasiat sebagai antimikroba, antibiotik. Daun senggani rasanya pahit, dan diketahui mengandung saponin, flavonoida, dan tanin. Golongan senyawa-senyawa ini sering dipergunakan sebagai bahan dasar obat-obatan modern. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak metanol dan fraksi n-heksan:kloroform:asam asetat (7:2:2) dari daun Senggani terhadap pertumbuhan bakteri S.typhi, serta mengetahui golongan senyawa yang terkandung dalam daun Senggani yang mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri S.typhi. Dalam penelitian ini digunakan metode uji di laboratorium. Daun senggani yang sudah kering dihaluskan, sebagian diekstrak langsung dengan metanol dan sebagian yang lain sebelum diekstrak dengan metanol diekstrak terlebih dahulu dengan kloroform (ekstraksi partisi). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Filtrat hasil ekstraksi dievaporasi sampai diperoleh slury. Ekstrak yang diperoleh diuji aktivitasnya terhadap bakteri S. Typhi. Sebagian ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi langsung dengan metanol (tidak dipartisi) dipisahkan komponennya dengan kromatografi kolom dengan menggunakan fase gerak n-heksan : kloroform : Asam Asetat (7 : 2 : 2). Dari hasil kromatografi kolom dengan panjang kolom 20 cm, diameter 2 cm dan 1 L fase gerak diperoleh beberapa fraksi. Fraksi pertama berupa larutan tidak berwarna yang merupakan pelarut/fase gerak, fraksi kedua disebut Fraksi A (28 ml) berwarna coklat kehitaman, fraksi ketiga (49 ml) berwarna coklat kekuningan adalah transisi fraksi A dan B, fraksi keempat disebut fraksi B (119 ml) berwarna kuning, dan fraksi sisa tidak berwarna. Dari fraksi-fraksi tersebut hanya fraksi A dan B yang memberikan noda saat di lakukan KLT dengan pengamatan dibawah sinar tampak dan sinar UV 254 nm. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak kloroform tidak menunjukkan aktifitas anti bakteri. Aktivitas antibakteri ektrak metanol setelah dipartisi dengan kloroform menunjukkan zona hambatan di atas 20 mm dengan variasi konsentrasi dari 20 % sampai 100 % (berat/volum) dan diameter zona hambat terbesar 29,163 + 0,792 mm pada konsetrasi 30 % (b/v). Untuk ekstrak metanol yang tidak dipartisi menunjukkan zona hambatan 20 mm atau lebih untuk konsentrasi 40 % atau lebih dan diameter zona hambat terbesar pada konsentrasi 0,6 g/mL yaitu 21,51 + 0,20 mm. Fraksi n-heksan:kloroform:Asam Asetat (7:2:2) dari kromatografi kolom hanya fraksi A yang mempunyai aktivitas antibakteri. Pada konsentrasi 20 % Fraksi A memberikan zona hambat sebesar 15,40 + 0,42 mm dan termasuk golongan senyawa flavonoid

    HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENTINGNYA PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BALITA SELAMA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Masa Pandemi Covid-19 mengakibatkan semua pelayanan pemerintah terganggu salah satunya adalah pelayanan kesehatan yaitu pelayanan imunisasi. Imunisasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga apabila terpapar penyakit tidak akan sakit atau mengalami sakit ringan. Dalam hal ini Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting bagi seorang ibu. Jika seseorang ibu memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang imunisasi maka ibu akan memberikan imunisasi bagi bayinya secara tertib sesuai dengan aturan yang semestinya begitupun sebaliknya. Metode : Desain penelitian ini adalah deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 85 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Chi-square dengan nilai α = 0,000. Hasil : Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita selama pandemi covid-19 di Desa Bangunrejo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang diketahui bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu cukup (41,2%), Kurang (28,2%), Baik (30,6%). Hasil analisa Chi-square didapatkan p value sebesar 0,000 < α (0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita selama pandemi covid-19 di Desa Bangunrejo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang. Simpulan : Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa jika tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar baik maka status kelengkapan imunisasi anak akan lengkap
    corecore