81 research outputs found

    Interaksi Genotipe x Lingkungan 31 Genotipe Jagung Hibrida (Zea mays L.) di Lokasi Blitar dan Situbondo, Jawa Timur

    Get PDF
    Pertumbuhan dan potensi hasil suatu tanaman dipengaruhi oleh adanya interaksi genotipe dan lingkungan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui interaksi genotipe dan lingkungan serta genotipe yang mampu beradaptasi di dua lokasi pada 31 genotipe jagung hibrida, Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari–April 2020 di Desa Binangun, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar dan di Desa Tanjungkamal, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo Penelitian ini menggunakan rancangan Augmented Design terdiri dari 34 entri/perlakuan (18 genotipe yang diuji, 9 varietas pendamping) tanpa ulangan dan 4 varietas sebagai control (diagonal check) diulang sebanyak 3 kali. Varietas yang digunakan sebagai control ialah  P13, P35, P,36, dan P37. Analisis Ragam dengan uji F, uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5% dan analisis stabilitas metode Finlay dan Wilkinson (1963). Analisis ragam gabungan menunjukan interaksi genotipe dan lingkungan tidak terjadi perbedaan nyata pada karakter pengamatan tinggi tanaman (cm), tinggi tongkol (cm), kadar air (%), pe

    Pengaruh Konsentrasi Pupuk Daun pada Media Anggrek Dendrobium dan Cattleya secara In Vitro

    Get PDF
    Anggrek Dendrobium dan Cattleya tergolong dalam jenis anggrek yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Rendahnya produksi anggrek disebabkan karena kurang tersedianya bibit yang bermutu dan sistem budidaya yang kurang efisien. Upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan pembiakan in vitro. Keberhasilan kultur in vitro salah satunya dipengaruhi oleh media kultur. Oleh karena itu, perlu dilakukan penambahan pupuk daun dalam media kulturin vitrodengan tujuan untuk mendapatkan konsentrasi pupuk daun yang sesuaipada media Vacindan Went (VW) serta interaksinya terhadap pertumbuhan vegetatif anggrek Dendrobium Woon Leng dan Cattleya Soerya Jelita secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Soerjanto Orchid, Batupada bulan Januari hingga Juni 2018, dan disusun menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama berupa konsentrasi pupuk daun Gandasil D yang terdiri dari 7 level. Sedangkan faktor kedua berupa jenis tanaman anggrek. Masing-masing kombinasi perlakuan  dilakukan 4 kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat interaksi antara konsentrasi pupuk daun dengan jenis anggrek terhadap variabel jumlah akar, panjang planlet, dan berat basah. Konsentrasi pupuk daun untuk keduajenisanggrek menunjukkan hasil yang kurang optimum karena pertumbuhan vegetatif planlet yang dihasilkan tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol

    Evaluasi Keseragaman pada Sembilan Galur Jagung Manis (Zea mays L. saccharata Sturt) Generasi S5

    Get PDF
    Jenis jagung manis atau yang sering disebut sweetcorn banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan dengan jagung biasa. Upaya meningkatkan produktivitas jagung manis adalah dengan menggunakan benih hibrida. Hibrida yang berpotensi hasil tinggi dihasilkan dari pasangan galur inbred dari populasi yang memiliki kelompok heterotik yang berbeda. Galur inbred dihasilkan setelah melalui proses silang dalam (selfing) dan seleksi untuk karakter yang diinginkan selama lima sampai tujuh generasi. Selfing yang dilakukan pada tiap generasi, akan menunjukkan nilai keseragaman yang berbeda pada setiap tingkat generasi. Keseragaman generasi berikutnya lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Evaluasi kesera-gaman sebagi bentuk pengembangan inbred tahap pertama, bertujuan untuk menilai nilai keseragaman tanaman. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui keseragaman karakter galur-galur jagung manis dan menentukan galur yang dapat digunakan sebagai calon tetua hibrida. Penelitian dilaksanakan Mei-September 2018 di Desa Areng-areng Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu. Berdasarkan hasil penelitian, semua galur menunjukkan nilai yang berbeda nyata pada analisis ragam pada semua variabel kecuali tinggi tongkol, umur panen, panjang biji dan lebar biji. Nilai KKG dan KKF pada variabel yang diamati menunjukkan nilai yang rendah pada hampir seluruh variabel kecuali husk cover dan un-tip filling yang memiliki kriteria sedang. Galur yang berpotensi dalam pembentukan varietas hibrida adalah 3-4-5+69L. Galur tersebut memiliki nilai keseragaman karakter kualitatif yang terbaik dan karakter kuantitatif yang unggul dibandingkan galur lainnya

    Poliploidisasi Anggrek Vanda lombokensis J. J. Sm. Menggunakan Kolkisin Secara In Vivo

    Get PDF
    Vanda lombokensis J. J. Sm. merupakan salah satu spesies anggrek asli Indonesia dengan motif bunga yang menarik dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Mengingat Vanda merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengem-bangkan potensi anggrek Vanda salah satunya dengan menggunakan mutagen kimia yaitu kolkisin. Induksi kolkisin pada anggrek dengan konsentrasi tertentu dapat menghasilkan individu poliploid yang memilki ukuran bunga yang lebih besar, bentuk bunga yang lebih bulat, dan warna bunga yang lebih pekat. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi yang efektif untuk menghasilkan anggrek Vanda lombokensis J. J. Sm. poliploid secara in vivo. Penelitian dilaksa-nakan di CV Soerjanto Orchid, laboratorium Bioteknologi, laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada Bulan Januari-Juli 2018. Penelitian ini menggunakan perlakuan konsentrasi kolkisin sebanyak lima perlakuan, yaitu 0 ppm (kontrol), 1500 ppm, 3000 ppm, 4500 ppm, dan 6000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan, induksi kolkisin pada konsentrasi 4500 dapat menghasilkan individu poliploid berdasarkan pengamatan kromosom serta didukung hasil pengamatan stomata dan morfologi

    Karakterisasi Jagung Ketan (Zea mays L. var ceratina) pada Generasi S5

    Get PDF
    Jagung ketan dapat digunakan sebagai pengganti tepung tapioka dan juga dapat dijadikan sebagai campuran bahan baku kertas, tekstil dan industri perekat. Studi keragaman genetik tentang jagung ketan masih rendah. Penelitian tentang karakterisasi karakter kualitatif dan kuantitatif jagung ketan dapat dijadikan sebagai informasi dasar dalam kegiatan awal pemuliaan tanaman jagung ketan.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter kualitatif, karakter kuantitatif dan keragaman 13 galur jagung ketan generasi S5.  Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Batu pada bulan Agustus sampai Desember 2018 tanpa menggunakan rancangan yang terdiri dari satu faktor yaitu galur G1, G2, G3, G4, G5, G6, G7, G8, G9, G10, G11, G12, G13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter kualitatif pada masing-masing galur menunjukkan keseragaman pada masing-masing galur yang diuji. Berdasarkan karakter kualitatif pada masing-masing galur menunjukkan keseragaman pada masing-masing galur yang diuji. Karakter kuantitatif pada masing-masing galur memiliki keragaman yang rendah kecuali pada karakter jumlah cabang samping pada galur G2 (KKG 57,77%), panjang poros utama di atas cabang samping teratas pada galur G2, G4 dan G8 (KKG 86,96% - 91,41%). Galur G2 memiliki kadar amilopektin tertinggi sebesar 53,84%, sedangkan kadar amilopektin terendah yaitu galur G1 dengan kadar sebesar 43,19%. Semakin tinggi kadar amilopektin, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepulenan pada jagung. Galur G2 memiliki kadar amilopektin tertinggi sebesar 53,84%, sedangkan kadar amilopektin terendah yaitu galur G1 dengan kadar sebesar 43,19%. Semakin tinggi kadar amilopektin, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepulenan pada jagung

    OBSERVASI DAN KARAKTERISASI PISANG (Musa spp) DI KECAMATAN GUCIALIT KABUPATEN LUMAJANG

    Get PDF
    Pisang merupakan komoditas unggulan dan memberikan kontribusi paling besar terhadap produksi buah-buahan nasional. Kabupaten Lumajang merupakan salah satu wilayah yang mempunyai keragaman plasma nutfah pisang di Jawa Timur. Sentra budidaya pisang di Kabupaten Lumajang meliputi Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit. Tujuan penelitian untuk mengetahui keragaman ekotype dan morfologi pisang di Kecamatan Gucialit. Penelitian dilaksanakan  di 9 desa yaitu Wonokerto, Pakel, Kenongo, Dadapan, Kertowono, Tunjung, Jeruk, Sombo, dan Gucialit. Penelitian dilaksanakan bulan agustus sampai november 2013. Penelitian dilaksanakan dengan metode observasi lapang dan wawancara dengan petani pisang. Hasil observasi dan karakterisasi ditemukan 30 jenis tanaman pisang yaitu Pisang Agung Semeru, Ambon, Ambon Hijau, Ambon kuning, Australia, Barlin, Embuk, Janjang, Kayu, Kepok, Kidang, Kongkong Hitam, Kongkong Kuning, Kopyok, Mas Kirana, Mas Kripik, Mas Talun, Moro Seneng, Raja, Raja Nangka, Santen, Sewulan, Songgo Langit, Songgro, Susu dan Weringinan. Keragaman terbanyak terdapat di desa Sombo 22 jenis dan keragaman paling sedikit di desa Kenongo 4 jenis. Pisang Agung Semeru dan Raja Nangka tersebar merata di seluruh desa di Kecamatan Gucialit. Berdasarkan dendogram, Pisang Agung Semeru dengan pisang Byar mempunyai kesamaan 95,65 %. Pisang Mas Kirana, Mas Kripik dan Mas Talun mempunyai kesamaan 94,11 %. Pisang yang mempunyai kesamaan terjauh yaitu pisang Agung Semeru dengan pisang Brentel 53,11 %. Kata kunci: Pisang, Observasi, Karakterisasi, Gucialit, Lumajang

    PENGARUH GENERASI BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN KRISAN (Chrysanthemum) VARIETAS RHINO

    Get PDF
    Krisan (Chrysanthemum) merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain seruni atau bunga emas (Golden Flower). Pada budidaya krisan untuk bunga potong, kualitas benih sangat mempengaruhi hasil pembungaannya. Banyak kasus menunjukkan bahwa kualitas tanaman induk yang buruk berkaitan dengan rendahnya kualitas stek yang dihasilkan. Dalam produksi bunga, biasanya benih yang dipakai adalah benih sebar (generasi keempat). Akan tetapi dikalangan petani tidak mengetahui generasi ke berapa benih yang digunakan untuk ditanam dan diproduksi menjadi bunga potong, sehingga jika benih yang digunakan yaitu benih generasi tua maka kualitas bunga potong menjadi menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh generasi benih terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman krisan (Chrysanthemum). Bahan yang digunakan adalah benih krisan G1, G2, G3, G4, G5 dan G6 yang telah berakar serta varietas krisan yang digunakan yaitu varietas dengan tipe spray (tipe dengan satu tangkai terdiri dari beberapa bunga) yaitu Rhino. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan beberapa generasi benih krisan memberikan pengaruh tidak nyata pada seluruh komponen pertumbuhan tanaman dan  produksi bunga. Benih G1, G2, G3, G4, G5 dan G6 merupakan bahan tanam yang dapat digunakan untuk produksi bunga potong karena memiliki hasil pertumbuhan yang seragam

    PENGARUH TINGKAT KEMASAKAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) VARIETAS COMEXIO

    Get PDF
    Kualitas benih merupakan salah satu factor penting dalam budidaya tanaman. Salah satu benih cabai rawit yang memiliki produktivitas tinggi adalah varietas Comexio, namun dalam 2 tahun terakhir varietas ini mengalami kemunduran fisiologis, yakni daya tumbuh yang menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur masak fisiologis yang tepat untuk mendapatkan benih yang memiliki vigor dan viabilitas tinggi dan pengaruh kemasakan benih terhadap produksi segar buah cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Desember 2013, di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah benih cabai rawit varietas Comexio. Penelitian ini menggunkan 2 rancangan, untuk musim 1 berdasarkan perlakuan, yakni 35, 40, 45, 50, 55, dan 60 hari buah yang dipanen  setelah bunga mekar,  yang bertujuan untuk menghasilkan benih  dengan RAL, karena dilaksanakan di Laboratorium, dan musim 2 untuk menghasilkan buah segar menggunakan RAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemasakan benih berpengaruh nyata terhadap kadar air, daya berkecambah benih, bobot 1000 butir, vigor, dan laju perkecambahan benih, namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter musim tanam 2, yakni umur berbunga, tinggi tanaman, panjang dan diameter buah, bobot perbuah, rata-rata jumlah buah setiap panen, dan rata-rata bobot buah setiap panen. Kata kunci: cabai rawit, kemasakan benih, vigor, viabilita

    PENAMPILAN KARAKTER KUANTITATIF DAN KUALITATIF SERTA KEBERHASILAN PERSILANGAN PADA EMPAT VARIETAS STROBERI (Fragaria x ananassa Duch)

    Get PDF
    Stroberi varietas lokal batu memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh varietas yang lain, yaitu aroma buah yang harum. Akan tetapi, produksi buah sedikit karena ukuran buah yang lebih kecil. Petani telah meninggalkan varietas lokal karena varietas introduksi memiliki keunggulan pada produksi dan ukuran buah yang lebih besar akan tetapi memiliki aroma buah yang kurang dibanding lokal. Pemuliaan stroberi dapat diarahkan menuju perakitan varietas stroberi berdaya hasil tinggi dan juga memiliki aroma buah yang wangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kuantitatif dan kualitatif serta kombinasi persilangan pada empat varietas stroberi. Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu pada bulan September hingga Desember 2013. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu (EB) : varietas earlibrite; (SC) : varietas sweet Charlie; (CL) : varietas california; (LB) : lokal batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas lokal memiliki jumlah anakan yang lebih banyak, umur berbunga yang lebih lambat dan bobot buah yang lebih kecil daripada varietas introduksi. Varietas lokal juga memiliki aroma yang lebih harum dan kekerasan buah yang lebih lunak daripada varietas introduksi. Hasil persilangan menunjukkan rata rata keberhasilan persilangan adalah 61.84 %. Kata kunci : Varietas Lokal, Karakter Kuantitatif, Karakter Kualitatif, Persilanga

    SELEKSI CALON TETUA GALUR MANDUL JANTAN (F1) PADI HIBRIDA (Oryza sativa L.) TERHADAP STERILITAS POLEN DAN KETAHANAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI (Xanthomonas oryzae)

    Get PDF
    Calon tetua galur mandul jantan (F1) padi hibrida merupakan hasil persilangan antara galur mandul jantan (P1) dengan P2 (pewaris sifat tahan hawar daun bakteri). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui sterilitas polen galur F1 dan karakter morfologis galur F1 serta (2) mengetahui ketahanan galur F1 terhadap penyakit hawar daun bakteri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari–Mei 2013 di lahan riset PT. DuPont Indonesia (Pioneer) yang berada di desa Ngijo, kecamatan Karangploso, kabupaten Malang. 106 galur F1 (galur 13CCMS001A – 13CCMS108A) ditanam berdasarkan rancangan acak kelompok perluasan (augmented design) dan perbedaan rata-rata  antar galur dan kultivar pembanding didasarkan pada hasil uji LSI (Least Significant Increase) pada taraf 5%. Rancangan percobaan terdiri dari 6 blok acak. Tiap blok terdiri atas 19 plot percobaan, yaitu 18 plot galur F1 dan 1 plot cek. Cek terdiri atas varietas peka (IR64) dan varietas tahan (IRBB21 dan IRBB7). Pengamatan meliputi : (1) sterilitas polen diamati menggunakan mikroskop; (2) pengamatan karakter warna polen dan posisi malai; (3) skoring serangan penyakit; dan (4) intensitas serangan penyakit. Berdasarkan hasil seleksi yang diperoleh terhadap ke empat pengamatan tersebut, diperoleh 14 galur F1 terpilih hasil seleksi. Kata kunci: Galur Mandul Jantan, Augmented Design, Sterilitas Polen, Hawar Daun Bakter
    • …
    corecore