14 research outputs found

    Penampilan Karakter Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Keberhasilan Persilangan Pada Empat Varietas Stroberi (Fragaria X Ananassa Duch)

    Full text link
    Stroberi varietas lokal batu memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh varietas yang lain, yaitu aroma buah yang harum. Akan tetapi, produksi buah sedikit karena ukuran buah yang lebih kecil. Petani telah meninggalkan varietas lokal karena varietas introduksi memiliki keunggulan pada produksi dan ukuran buah yang lebih besar akan tetapi memiliki aroma buah yang kurang dibanding lokal. Pemuliaan stroberi dapat diarahkan menuju perakitan varietas stroberi berdaya hasil tinggi dan juga memiliki aroma buah yang wangi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kuantitatif dan kualitatif serta kombinasi persilangan pada empat varietas stroberi. Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu pada bulan September hingga Desember 2013. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu (EB) : varietas earlibrite; (SC) : varietas sweet Charlie; (CL) : varietas california; (LB) : lokal batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas lokal memiliki jumlah anakan yang lebih banyak, umur berbunga yang lebih lambat dan bobot buah yang lebih kecil daripada varietas introduksi. Varietas lokal juga memiliki aroma yang lebih harum dan kekerasan buah yang lebih lunak daripada varietas introduksi. Hasil persilangan menunjukkan rata rata keberhasilan persilangan adalah 61.84 %

    Eksplorasi Dan Identifikasi Karakter Morfologi Tanaman Suweg (Amorphophallus Campanulatus Bl) Di Jawa Timur

    Get PDF
    Suweg merupakan salah satu dari tanaman penghasil umbi di Jawa Timur. Tanaman suweg di Jawa Timur telah dibudidayakan secara teratur sebanyak 82,7%, umbi suweg memiliki potensi yang besar untuk dijadikan sebagai bahan diversifikasi pangan dimasa depan. Pengembangan terhadap tanaman suweg, misalnya perakitan varietas belum banyak dilakukan. Langkah awal dalam melakukan perakitan varietas yang harus dilakukan adalah eksplorasi plasma nutfah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tanaman suweg di Jawa Timur, mengetahui perbedaan karakteristik tanaman serta hubungan kekerabatan tanaman suweg dalam kabupaten yang sama maupun pada kabupaten yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di wilayah Jawa Timur, meliputi Kabupaten Malang, Blitar, Ponorogo dan Madiun. Pemilihan lokasi ditentukan berdasarkan hasil survey pendahuluan. Penelitian dilakukan mulai bulan Maret hingga Juni 2014. Analisis data menggunakan metode deskriptif yaitu menyederhanakan dan menata data untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan dari obyek yang diamati. Selain penggunaan analisis deskriptif, dilakukan analisis kekerabatan menggunakan analisis data cluster. Pada analisis kekerabatan similarity matrix dihitung secara manual, sedangkan dendrogram dibuat dengan menggunakan software NTSys. Hasil penelitian diperoleh 14 sampel tanaman dari 12 lokasi. Dua sampel dari Blitar lokasi 2 dan Blitar lokasi 3 merupakan suweg varian 2. Analisis kekerabatan menunjukkan hubungan yang beragam dengan nilai matriks kemiripan 0,28 – 0,91, hal ini menunjukkan bahwa keragaman tanaman suweg di Jawa Timur sangatlah tinggi

    Pengaruh Generasi Benih Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Krisan (Chrysanthemum) Varietas Rhino

    Full text link
    Krisan (Chrysanthemum) merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain seruni atau bunga emas (Golden Flower). Pada budidaya krisan untuk bunga potong, kualitas benih sangat mempengaruhi hasil pembungaannya. Banyak kasus menunjukkan bahwa kualitas tanaman induk yang buruk berkaitan dengan rendahnya kualitas stek yang dihasilkan. Dalam produksi bunga, biasanya benih yang dipakai adalah benih sebar (generasi keempat). Akan tetapi dikalangan petani tidak mengetahui generasi ke berapa benih yang digunakan untuk ditanam dan diproduksi menjadi bunga potong, sehingga jika benih yang digunakan yaitu benih generasi tua maka kualitas bunga potong menjadi menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh generasi benih terhadap pertumbuhan dan pembungaan tanaman krisan (Chrysanthemum). Bahan yang digunakan adalah benih krisan G1, G2, G3, G4, G5 dan G6 yang telah berakar serta varietas krisan yang digunakan yaitu varietas dengan tipe spray (tipe dengan satu tangkai terdiri dari beberapa bunga) yaitu Rhino. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan beberapa generasi benih krisan memberikan pengaruh tidak nyata pada seluruh komponen pertumbuhan tanaman dan produksi bunga. Benih G1, G2, G3, G4, G5 dan G6 merupakan bahan tanam yang dapat digunakan untuk produksi bunga potong karena memiliki hasil pertumbuhan yang seragam

    Seleksi Calon Tetua Galur Mandul Jantan (F1) Padi Hibrida (Oryza Sativa L.) Terhadap Sterilitas Polen Dan Ketahanan Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas Oryzae)

    Full text link
    Calon tetua galur mandul jantan (F1) padi hibrida merupakan hasil persilangan antara galur mandul jantan (P1) dengan P2 (pewaris sifat tahan hawar daun bakteri). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui sterilitas polen galur F1 dan karakter morfologis galur F1 serta (2) mengetahui ketahanan galur F1 terhadap penyakit hawar daun bakteri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari–Mei 2013 di lahan riset PT. DuPont Indonesia (Pioneer) yang berada di desa Ngijo, kecamatan Karangploso, kabupaten Malang. 106 galur F1 (galur 13CCMS001A – 13CCMS108A) ditanam berdasarkan rancangan acak kelompok perluasan (augmented design) dan perbedaan rata-rata antar galur dan kultivar pembanding didasarkan pada hasil uji LSI (Least Significant Increase) pada taraf 5%. Rancangan percobaan terdiri dari 6 blok acak. Tiap blok terdiri atas 19 plot percobaan, yaitu 18 plot galur F1 dan 1 plot cek. Cek terdiri atas varietas peka (IR64) dan varietas tahan (IRBB21 dan IRBB7). Pengamatan meliputi : (1) sterilitas polen diamati menggunakan mikroskop; (2) pengamatan karakter warna polen dan posisi malai; (3) skoring serangan penyakit; dan (4) intensitas serangan penyakit. Berdasarkan hasil seleksi yang diperoleh terhadap ke empat pengamatan tersebut, diperoleh 14 galur F1 terpilih hasil seleksi

    Pengaruh Tingkat Kemasakan Benih Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Cabai Rawit (Capsicum Frutescent L.) Varietas Comexio

    Full text link
    Kualitas benih merupakan salah satu factor penting dalam budidaya tanaman. Salah satu benih cabai rawit yang memiliki produktivitas tinggi adalah varietas Comexio, namun dalam 2 tahun terakhir varietas ini mengalami kemunduran fisiologis, yakni daya tumbuh yang menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur masak fisiologis yang tepat untuk mendapatkan benih yang memiliki vigor dan viabilitas tinggi dan pengaruh kemasakan benih terhadap produksi segar buah cabai rawit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Desember 2013, di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah benih cabai rawit varietas Comexio. Penelitian ini menggunkan 2 rancangan, untuk musim 1 berdasarkan perlakuan, yakni 35, 40, 45, 50, 55, dan 60 hari buah yang dipanen setelah bunga mekar, yang bertujuan untuk menghasilkan benih dengan RAL, karena dilaksanakan di Laboratorium, dan musim 2 untuk menghasilkan buah segar menggunakan RAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemasakan benih berpengaruh nyata terhadap kadar air, daya berkecambah benih, bobot 1000 butir, vigor, dan laju perkecambahan benih, namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter musim tanam 2, yakni umur berbunga, tinggi tanaman, panjang dan diameter buah, bobot perbuah, rata-rata jumlah buah setiap panen, dan rata-rata bobot buah setiap panen

    Aplikasi Kolkhisin Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Benih Sawi (Brassica Rapa)

    Full text link
    Kolkhisin merupakan suatu senyawa yang dapat mempengaruhi penggandaan kromosom pada proses pembelahan sel. Pemberian kolkhisin pada tanaman sawi diharapkan dapat merubah morfologi tanaman sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan maupun produksi benih yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi kolkhisin dan lama perendaman terhadap pertumbuhan dan produksi benih sawi.Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai Januari 2013 di Desa Karangploso, Kabupaten Malang, Universitas Brawijaya, menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 8 perlakuan kombinasi dan 5 kali ulangan.Faktor 1 ialah konsentrasi kolkhisin: 0,01% (S1) dan 0,02% (S2). Faktor 2 ialah lama perendaman: 2 jam (W1), 4 jam (W2), 6 jam (W3), dan 8 jam (W4). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kolkhisin konsentrasi 0,01% dan 0,02% dengan lama perendaman 2,4,6 dan 8 jam memberikan pengaruh yang berbeda terhadap jumlah daun, luas daun, bobot basah, bobot kering, dan umur berbunga pada tanaman sawi

    Penampilan Tujuh Genotip Padi (Oryza Sativa L.) Hibrida Japonica Pada Dua Musim Tanam

    Get PDF
    Galur padi hibrida Japonica merupakan galur introduksi dari Jepang, resisten terhadap suhu rendah yang umumnya di daerah sub tropis. Seperti Indonesia yang memiliki dua musim yaitu kemarau dan hujan. Penelitian untuk mengetahui penampilan tujuh genotip padi hibrida Japonica pada dua musim tanam. Analisis yang digunakan adalah Rancangan Tersarang, dalam setiap musim menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Sebagai perlakuan adalah enam galur padi hibrida Japonica yaitu Bio-Jap 1, Bio-Jap 2, Bio-Jap 3, Bio-Jap 4, Bio-Jap 5, Bio-Jap 6 dan Taiken sebagai pembanding yang diulang 3 kali. Populasi tanaman padi per petak adalah 400 tanaman. Jumlah sampel yang diamati 10 tanaman per petak. Hasil penelitian diperoleh penampilan berbeda diantara tujuh genotip padi hibrida Japonica pada dua musim tanam ditunjukkan pada karakter panjang daun bendera, jumah anakan, panjang malai, bobot gabah per petak dan persentase gabah bernas. Tujuh genotip padi hibrida Japonica menunjukkan perbedaan karakter kualitatif pada warna tepi daun, warna pelepah daun, warna leher daun, warna telinga daun, warna pangkal batang, warna stigma, warna ujung gabah dan karakter kuantitatif pada karakter tinggi tanaman, umur berbunga, lebar daun bendera, umur panen, jumlah gabah per malai dan bobot 1000 butir. Musim tanam menunjukkan perbedaan penampilan pada karakter umur berbunga, lebar daun bendera, umur panen, jumlah gabah per malai dan bobot 1000 butir

    Pengaruh Pupuk Majemuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Krisan (Dendranthema Grandiflora Tzvelev) Secara in Vitro

    Full text link
    Media kultur jaringan yang sering digunakan untuk perbanyakan krisan (Dendranthema grandiflora Tzvelev) yaitu media Murashige and Skoog (MS). Subtitusi unsur hara makro dan mikro media MS menggunakan pupuk majemuk dapat meningkatkan efisiensi biaya dalam produksi benih krisan secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pupuk majemuk yang dapat mensubtitusi unsur hara makro dan mikro pada media MS dalam mendukung multiplikasi planlet. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Nopember 2014, di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 ulangan. Varietas sebagai petak utama terdiri dari varietas Yellow Fiji dan Grand White dan nutrisi media sebagai anak petak terdiri dari pupuk majemuk Growmore (20:20:20), Hortigro (19:19:19), Kristalon (18:18:18) dan MS. Masing-masing pupuk majemuk terdiri dari 3 konsentrasi yaitu 1 g l-1, 2 g l-1 dan 3 g l-1. Setiap media perlakuan ditambah dengan 0,1 mg l-1 indole acetic acid (IAA). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa interaksi varietas dan media kultur berbeda nyata terhadap pertumbuhan planlet pada 8 minggu setelah tanam (MST). Subtitusi unsur hara makro dan mikro pada media MS dengan pupuk majemuk tidak dapat digunakan sebagai media dalam produksi benih krisan secara in vitro, berdasarkan jumlah planlet, laju multiplikasi planlet, vigor planlet dan morfologi planlet pada varietas Yellow Fiji dan Grand White

    Penampilan Galur Generasi Pertama Hasil Seleksi Dari Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.) Varietas Lokal

    Get PDF
    Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan satu dari sekitar 20-30 spesies dalam genus Capsicum yang telah dibudidayakan. Minat masyarakat terhadap cabai rawit dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga dibutuhkan upaya peningkatan produksi cabai rawit. Salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas komoditas cabai rawit yaitu dengan merakit varietas unggul baru melalui program pemuliaan tanaman dengan diawali pengumpulan plasma nutfah. Adanya variasi dalam populasi varietas lokal maupun introduksi merupakan dasar melakukan seleksi individu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penampilan 9 genotip cabai rawit (Capsicum frutescens L.) varietas lokal. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Oktober tahun 2014 berlokasi di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan metode pengamatan single plant dengan menanam 30 tanaman genotip-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keragaman penampilan sembilan genotip cabai rawit. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis statistik dan didukung oleh hasil analisis deskriptif. Hasil analisis statistik pada karakter kuantitatif menunjukkan bahwa 7 dari 11 karakter menunjukkan nilai koefisien keragaman tinggi, terutama karakter komponen hasil (jumlah bunga per tanaman, bobot per buah dan bobot buah total per tanaman). Keragaman penampilan dapat dilihat pula dari 12 karakter kualitatif yang diamati. Tujuh karakter menunjukkan keragaman penampilan sedangkan lima karakter menunjukkan keseragaman, karakter yang menunjukkan keseragaman yaitu karakter bentuk batang, warna daun, posisi tangkai bunga dan warna biji
    corecore