2 research outputs found

    Studi Alinyemen dan Perkerasan Jalan di Ruas Jalan Nasional Selat Lampa – Teluk Depih – Simpang Sekunyam, Kepulauan Natuna

    Get PDF
    Pembangunan jalan baru Selat Lampa – Teluk Depih – Simpang Sekunyam digunakan sebagai jalan utama yang menghubungkan pelabuhan dan pusat kota sehingga akan mendukung pengembangan kawasan di lokasi pelabuhan terbesar di Pulau Natuna serta upaya dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan wilayah terluar dari isu geopolitik yang sering terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi terhadap kesesuaian perencanaan geometrik jalan mengacu kepada Metode Bina Marga No. 038 T/BM/1997 ditinjau dari sisi alinyemen horizontal maupun alinyemen vertikal. Selain itu, tujuan lainnya adalah melakukan studi terhadap kebutuhan perkerasan lentur mengacu kepada MDP 2017 dan AASHTO 1993 sesuai dengan beban lalu lintas yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa trase rencana terdapat 41 tikungan, 4 diantaranya belum memenuhi standar jari – jari minimum dengan kecepatan rencana 40 km/ jam yaitu 50 m serta terdapat jarak antar lengkung dan landai maksimum yang masih di bawah standar. Untuk kebutuhan tebal perkerasan metode MDP 2017 didapatkan sebesar 405 mm sedangkan metode AASHTO sebesar 360 mm

    Evaluasi Alternatif Cross Drain di Ruas Jalan Nasional Selat Lampa – Teluk Depih – Simpang Sekunyam, Kepulauan Natuna

    Get PDF
    Pembangunan jalan baru Selat Lampa – Teluk Depih – Sp. Sekunyam pada tahun 2018 hingga 2022 dengan panjang 14,9 km merupakan pengalihan trase dari jalan eksisting yang memiliki grade lebih dari 16% dengan tikungan tajam sehingga hanya mampu dilalui oleh kendaraan dengan bobot kurang dari 5 ton. Pada sta 0+000 – 08+240 sudah selesai dibangun pada tahun 2019. Untuk Sta 08+240 – 14+890 sedang dalam pengerjaan melalui paket kontrak tahun jamak tahun 2020 -2022. Pada Sta 10+750 dan 11+700 , perlu dilakukan evaluasi terhadap dimensi dan alternatif cross drain yang sesuai. Karena di atas lereng lokasi tersebut terlihat adanya daerah tangkapan hujan yang cukup luas yang diperkirakan dapat menghasilkan aliran air sungai yang cukup besar menuju ke laut. Metode analisis yang diterapkan pada penulisan ini meliputi analisis hidrologi yang bertujuan menghitung debit rencana dengan menggunakan metode rasional dan analisa hidrolika untuk menghitung kapasitas debit cross drain. Kedua hasil ini disesuaikan dengan kondisi kontur eksisting yang curam untuk pemilihan alternatif cross drain yang sesuai. Evaluasi menunjukkan debit limpasan pada kala ulang 50 tahun adalah 15,10 m3/detik pada sta 10+750, dan 25,55 m3/detik pada sta 11+700, maka ukuran box culvert yang direkomendasikan pada sta 10+750 adalah tipe double 4,0 m x 3,0 m, dan pada sta 11+700 adalah tipe double 6,0 m x 3,0 m. Setelah dilakukan penyesuain dengan kondisi eksisting, maka pada sta 10+750 lebih sesuai jika menggunakan jembatan busur, sedangkan pada sta 11+700 tetap menggunakan box culvert dengan penyesuaian cutting jalan pendekat atau dengan timbunan yang diperkuat
    corecore