39 research outputs found

    IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR KETERAMPILAN BERBICARA KELAS VII-C SMP NEGERI 15 GRESIK DAN SOLUSINYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa khususnya pada ranah keterampilan berbicara di kelas VII-C SMPN 15 Gresik. Adapun manfaat dari diadakannya penelitian ini agar para pendidik di sekolah tersebut mengetahui penyebab dari adanya kesulitan belajar keterampilan berbicara di kelas tersebut dan menerapkan solusi dari permasalahan tersebut melalui hasil dari penelitian ini. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi peneliti-peneliti selanjutnya agar menjadi acuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar keterampilan berbicara dan mengetahui solusi dari permasalahan di ranah ini. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan 31 siswa-siswi kelas VII-C SMPN 15 Gresik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dan observasi. Pengolahan data dilakukan melalui 3 tahap, yakni reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan dan verifikasi data. Berdasarkan hasil analisis data dalam kesimpulan penelitian, terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan belajar khususnya pada keterampilan berbicara dalam kelas VII-C SMPN 15 Gresik. Faktor-faktor yang memengaruhinya meliputi kebiasaan belajar siswa yang masih salah, kurangnya motivasi, kurangnya komponen kebahasaan yang dikuasai, kurangnya penguasaan terhadap komponen, isi, sikap mental, dan hubungan/interaksi antara guru dengan siswa. Solusi yang didapat untuk memecahkan persoalan di ranah ini adalah dengan memperkaya komponen kebahasaan, melakukan pelatihan kepada siswa baik pelatihan keras (performansi) maupun pelatihan lunak (kebiasaan dalam berlogika). Kata Kunci: Kesulitan Belajar, Keterampilan Berbicara, dan Solusiny

    KOSAKATA BAHASA MELAYU-INDONESIA OLEH SISWA REPATRIASI SABAH MALAYSIA (KAJIAN SEMANTIK)

    Get PDF
    Malaysia menjadi negara dengan tujuan dari pekerja imigran Indonesia untuk mencari pekerjaan. Hal ini dilatarbelakangi oleh kebudayaan yang tidak berbeda jauh sehingga tidak dibutuhkan waktu yang lama bagi para perkerja untuk beradaptasi dengan lingkungan tempat berkerja. Bahasa yang digunakan antara Malaysia dan Indonesia juga memiliki beberapa bentuk (morfem) kosakata yang sama akan tetapi memiliki arti (semantik) yang berbeda. Hal ini juga berdampak bagi bahasa yang digunakan oleh anak-anak pekerja imigran Indonesia ketika ingin melanjutkan pendidikan ke Indonesia karena bahasa Ibu yang mereka kuasai adalah bahasa melayu sehingga menimbulkan beberapa kesulitan bagi anak mengolah kata pada saat berkomunikasi. Pada saat anak-anak pekerja imigran Indonesia melanjutkan pendidikan ke Indonesia secara tidak langsung mereka harus beradaptasi dengan bahasa yang baru yaitu bahasa Indonesia baik dalam berkomunikasi maupun berinteraksi dilingkungan sekolah dan masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dalam menghasilkan data. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsi tentang sikap siswa repatriasi Sabah-Malaysia terhadap bahasa Indonesia dan perubahan makna yang terjadi pada bahasa Melayu‑ Indonesia siswa repatriasi Sabah-Malaysia. Adapun sampel yang digunakan merupakan peserta didik dari beberapa sekolah yaitu SMA Immanuel Batu, SMA Yos Sudarso Batu, SMKN 5 Malang, dan SMK Nahyada Global. Dari hasil analisis terdapat dua klasifikasi perbedaan, yaitu 1) sikap siswa terhadap bahasa Melayu-Indonesia; 2) perubahan makna bahasa Melayu-Indonesia oleh siswa repatriasi Sabah-Malaysia. Kata Kunci: Kosakata, Sikap, Semantik, Siswa. &nbsp

    PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN MENULISCERITA FANTASI PESERTA DIDIK KELAS VII

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kecenderungan ketertarikan peserta didik terhadap teks bergambar daripada teks tulisan panjang. Namun, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terutama materi cerita fantasi, penggunaan teks bergambar sebagai media pembelajaran belum dimaksimalkan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan, kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan media komik berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran cerita fantasi peserta didik kelas VII. Prosedur pengembangan ADDIE digunakan dalam penelitian ini. Adapun sampel yang digunakan merupakan peserta didik kelas VII-H UPT SMPN 9 Gresik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari deskriptif, skala Likert, dan Uji t. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian, yaitu 1) proses pengembangan media komik berbasis kearifan lokal dapat dilakukan dengan baik menggunakan prosedur ADDIE; 2) media komik berbasis kearifan lokal mendapatkan persentase kevalidan materi dan bahasa 97,33% (sangat layak), serta persentase kevalidan desain 73,75% (layak); 3) media komik berbasis kearifan lokal secara signifikan efektif digunakan dalam pembelajaran pemahaman dengan ditemukannya hasil t hitung (6,655) lebih besar daripada t tabel, baik pada signifikansi 5% maupun 1%, efektif dalam meningkatkan antusiasme dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, serta cukup efektif membuat peserta didik mampu menulis cerita fantasi singkat; 4) media komik berbasis kearifan lokal merupakan media yang praktis digunakan dalam pembelajaran pemahaman dan keterampilan menulis cerita fantasi. Kata Kunci: media komik, kearifan lokal, cerita fantasi, ADDIE

    Pengembangan Media Buku Saku Materi Cerpen (Busa Rice) dalam Pembelajaran Menulis Teks Cerpen Berbasis Psychowriting Kelas XI SMAN 1 Sidayu, Gresik

    Get PDF
    AbstrakBahasa Indonesia adalah mata pelajaran wajib pada kurikulum 2013 revisi. Satu di antara teks di pelajaran bahasa Indonesia yang terdapat di kurikulum 2013 edisi revisi, yaitu teks cerpen yang merupakan teks fiksi. Tahap yang dilakukan oleh peserta didik dalam mempelajari teks cerpen, yaitu mengidentifikasi, mendemonstrasikan, menganalisis, dan mengonstruksi teks cerpen secara lisan maupun tulis. Tahapan tersebut akan memudahkan peserta didik untuk mencapai kompetensi-kompetensi dalam pembelajaran teks cerpen. Penelitian ini adalah penelitian yang mengembangkan media pembelajaran untuk proses pembelajaran teks cerpen. Adanya media pembelajaran, proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses belajar. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan proses pengembangan media Busa Rice dan kualitas media Busa Rice yang terdiri atas kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan untuk pembelajaran menulis teks cerpen. Penelitian pengembangan ini meggunakan rancangan pengembangan model Sadiman, yang meliputi menganalisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik, merumuskan tujuan instruksional, merumuskan butir-butir materi, menyusun alat pengukur keberhasilan, menulis naskah media, uji coba, revisi, dan naskah siap produksi. Hasil penelitian pengembangan media ini meliputi kualitas media Busa Rice yang terdiri atas tiga aspek, yaitu kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan. Pertama, kevalidan media Busa Rice dilihat dari penilaian validator yang menunjukkan bahwa pengembangan media Busa Rice valid. Rata-rata secara keseluruhan hasil validasi memeroleh persentase 84,15% dengan kriteria “sangat baik”. Aspek kedua, keefektifan media Busa Rice yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dan hasil observasi aktivitas pendidik dan peserta didik. Hasil belajar peserta didik pada teks cerpen menggunakan media Busa Rice menunjukkan nilai rata-rata 87,04. Hasil pengamatan aktivitas pendidik menunjukkan 81,05% dan hasil pengamatan peserta didik menunjukkan 81,11%. Keefektifan media Busa Rice menunjukkan 83,06 dengan kriteria “sangat baik”. Aspek ketika, yaitu kepraktisan media Busa Rice yang diperoleh dari angket respons peserta didik yang menunjukkan rata-rata 76,44% yang tergolong “praktis”, sehingga dilihat dari kriteria kualitas media Busa Rice menunjukkan rata-rata 81,21% tergolong media yang “sangat berkualitas”. Kata Kunci: Media Pembelajaran, kevalidan, keefektifan, kepraktisa

    PEMANFAATAN APLIKASI CANVA PADA PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS IKLAN KELAS XII DKV 2 SMKN 13 SURABAYA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran teks iklan menggunakan aplikasi Canva dan untuk mengetahui bagaimana respon siswa dalam pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan model pengembangan. Sumber data berasal dari guru Bahasa Indonesia dan 32 siswa kelas XII DKV 2 SMKN 13 Surabaya. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes produk, dan angket. Observasi dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia kelas XII untuk mengamati aktivitas guru dalam menerapkan sintaks pembelajaran. Tes produk dilakukan untuk memperoleh data dari 32 desain iklan siswa yang dibuat menggunakan aplikasi Canva. Dan, pengisian angket oleh siswa untuk mendeskripsikan respon siswa atas pembelajaran menyusun teks iklan dengan memanfaatkan aplikasi Canva. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pemanfaatan aplikasi Canva pada pembelajaran menyusun teks iklan “sangat baik”. Keberhasilan tersebut didukung dengan (1) hasil observasi aktivitas guru dalam menjalankan sintaks pembelajaran memperoleh hasil 93,75 dengan kriteria “sangat baik”, (2) hasil tes produk dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terrendah 59 dari segi struktur iklan dan unsur kebahasaannya memperoleh hasil 90 dengan kriteria “sangat baik”. Dari kedua hasil tersebut, penerapan pembelajaran teks iklan menggunakan aplikasi Canva memperoleh hasil 91,5 dengan kategori “sangat baik”. (3) Respon siswa dalam penelitian ini memperoleh hasil 3,26 dengan kriteria “Memenuhi”. Kata Kunci: Pembelajaran langsung, Canva, Teks Ikla

    PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL QUORA UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS XI

    Get PDF
    Pendidikan berbasis teknologi dan internet telah bertransformasi menjadi komponen wajib dalam pembelajaran era pandemi. Quora adalah media sosial yang berpotensi menjadi fasilitator ilmu pengetahuan berbasis teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh pelaku pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan Quora dan mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi menggunakan Quora Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menghadirkan data berupa persentase motivasi belajar berdasarkan empat aspek motivasi Marilyn K. Gowning dan tes hasil belajar siswa. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa hasil observasi, angket respons, dan nilai hasil belajar siswa mengenai teks eksplanasi dan pemanfaatan Quora. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah: (1) nilai persentase motivasi belajar siswa senilai 87,5% yang dikategorikan “Sangat Baik” dan kebermanfaatan fitur-fitur yang dimiliki oleh Quora dalam pembelajaran senilai 84,6% yang dikategorikan “Sangat Baik”, dan (2) distribusi nilai hasil belajar seluruh siswa dengan nilai rata-rata tes 1 yaitu 98,53/100 dan tes 2 yaitu 88,2/100 yang melampaui Ketuntasan Kompetensi Minimal (KKM) SMAN 19 Surabaya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.    Kata Kunci: pembelajaran inovatif, quora, teks eksplanasi

    PENGEMBANGAN MEDIA BUKU PERMAINAN LABIRIN FANTASI (BUPERLAFA) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA FANTASI BERBASIS PSYCHOWRITING KELAS VII SMP

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang menghasilkan produk berupa media pembelajaran. Penelitian pengembangan media Buperlafa merupakan pengembangan media untuk materi cerita fantasi pada semester gasal dan diujicobakan di SMP Negeri 1 Cerme, Gresik. Penelitian ini dilatarbelakangi dari pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran dapat membantu peserta didik dalam belajar bahasa Indonesia dengan mudah dan menyenangkan. Diciptakannya produk baru berupa media pembelajaran Buperlafa sebagai media yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Media Buperlafa digunakan untuk membantu peserta didik dalam belajar materi cerita fantasi khusunya pembelajaran menulis, sehingga menambah semangat dan minat peserta didik terhadap budaya literasi. Penelitian pengembangan media ini menggunakan model pengembangan Sadiman yang memiliki enam langkah. Hasil dari penelitian ini meliputi 1) proses pengembangan media menggunakan model pengembangan Sadiman, 2) kualitas pengembangan media Buperlafa berbasis psychowriting dalam pembelajaran cerita fantasi kelas VII semester gasal di SMP Negeri 1 Cerme, Gresik dari tiga aspek, yaitu kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan media Buperlafa dalam pembelajaran cerita fantasi. Kevalidan media memiliki persentase keseluruhan 88,72%, sehingga media Buperlafa termasuk dalam kategori “sangat layak”. Keefektifan pengembangan media Buperlafa berdasarkan hasil belajar peserta didik, aktivitas pendidik, dan aktivitas peserta didik memiliki persentase 87,75% termasuk dalam ketegori “sangat baik” dan tergolong “efektif”. Kepraktisan media Buperlafa didapatkan dari hasil respons peserta didik terhadap media Buperlafa. Kepraktisan media Buperlafa berbasis psychowriting termasuk dalam kategori “sangat praktis” dengan persentase 90% dan mendapatkan skor 2,65 yang menunjukkan kriteria “memenuhi”. Kata Kunci: Pengembangan, Media Buperlafa, Cerita Fantasi, Pendekatan Psychowriting. Abstract The research is type of research development that produce the media Buperlafa product. The research development media Buperlafa is a media development for fantasy story material in odd semester and tested in SMP Negeri 1 Cerme, Gresik. This research is motivated from the importance of using media in learning process in school. Learning media can help the learners in learning Indonesian language easily and fun. The creation of new products in the form of learning media Buperlafa as an innovative media, creative, and fun. Media Buperlafa is used to help learners in fantasy story materials especially writing lessons, thus increasing the spirit and interests of learners to literation culture. This research development uses Sadiman development model which has six steps. The results of this study include 1) media development process using Sadiman development model, 2) the quality of media development Buperlafa based on psychowriting in learning fantasy story of class VII in odd Semester at SMP Negeri 1 Cerme, Gresik from three aspects, namely the validity, effectiveness, and practicality of media Buperlafa in fantasy story learning. The validity media have an overall percentage of 88.72%, so the Buperlafa media is included in the "very decent" category. The effectiveness of Buperlafa media development based on learners learning outcomes, educator activities, and learner activities has 87.75% percentage included in "excellent" category and "effective" category. Practicality of media Buperlafa obtained from the response of learners to the media Buperlafa. The practicality of Buperlafa media is included in the "very practical" category with a 90% percentage and gets the score 2.65 which indicates the "fulfill" criteria. Keywords: Development, Media Buperlafa, Fantasy Story, Psychowriting Approach

    PENGGUNAAN APLIKASI INSHOT PADA PEMBELAJARAN TEKS PROSEDUR DI SMP

    Get PDF
    Pada kurikulum 2013 dapat dikenal sebagai pembelajaran berbasis teks. Salah satunya yaitu teks prosedur. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi pembelajaran struktur teks prosedur menggunakan aplikasi Inshot di SMP dan respons siswa atas pembelajaran struktur teks prosedur menggunakan aplikasi Inshot di kelas. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan 32 siswasiswi SMP. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes produk, dan angket. Observasi melibatkan observer guru Bahasa Indonesia kelas VII untuk mengamati aktivitas guru pada pembelajaran struktur teks prosedur menggunakan aplikasi Inshot. Tes produk dilakukan untuk memperoleh data dari 32 video siswa kelas VII dalam menyusun struktur teks prosedur dengan aplikasi Inshot. Dan pemberian angket pada siswa untuk mendiskripsikan respons siswa atas pembelajaran teks prosedur yang memanfaatkan aplikasi Inshot di kelas. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan aplikasi Inshot pada pembelajaran struktur teks prosedur “sangat baik”. Keberhasilan aplikasi Inshot didukung dengan hasil pengamatan aktivitas guru oleh observer guru Bahasa Indonesia kelas VII meperoleh nilai 86 dengan kategori “sangat baik”, sedangkan pada tes produk 32 siswa kelas VII menunjukkan hasil nilaitertinggi 92 dan nilai terendah 66. Maka tes produk menggunakan aplikasi Inshot menunjukkan keberhasilan siswa dalam menyusun struktur teks prosedur dengan perolehan nilai rata-rata 86 kategori “sangat baik”. Hal ini, menunjukkan hasil implementasi pembelajaran struktur teks prosedur dari aktivitas guru dan tes produk memperoleh nilai 86 kategori “sangat baik”. Hasil dari respons siswa atas pembelajaran dengan aplikasi Inshot memperolehan hasil 3,86 sehingga pembelajaran bersifat multimoda mecapai keberhasilan dengan kategori “memenuhi”. Kata Kunci: implementasi struktur teks prosedur, respon siswa, aplikasi Insho

    PENGEMBANGAN MEDIA POP UP BOOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBASIS PSYCHOWRITING PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 SRENGAT KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Get PDF
    Menulis puisi merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan dan melepaskan kepenatan jiwa. Menulis dapat diartikan sebagai kegiatan untuk melahirkan dan mengungkapkan perasaan,ide,dan gagasan dalam bentuk tertulis dengan memperhatikan diksi (pilihan kata), bentuk dan bunyi serta ditata sedemikian rupa sehingga mengandung makna yang sesuai dengan kondisi diri penulis dan juga lingkungan yang ada di sekitarnya. Salah satu media pembelajaran yang mampu mengatasi kendala siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Srengat untuk menyusun puisi adalah media pop up book. Media pop up book berbentuk buku timbul yang di dalamnya berisi materi pembelajaran dengan efek gambar tiga dimensi sehinga mampu memberikan visualisasi cerita menarik.Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan proses pengembangan dan kualitas media pembelajaran dari segi kevalidan, keefektifan, serta kepraktrisan. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut disusun dua rumusan masalah yakni, bagaimana proses pengembangan media pop up book, dan bagaimana kualitas media pop up book dari segi kevalalidan, keefektifan, dan juga kepraktisan media pop up book. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan kualitas yang nampak pada pengembangan media pop up book dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Srengat Kabupaten Blitar dikategorikan pada kriteria “berkualitas”. Kualitas pengembangan media pop up book sesuai dengan hasil penilaian dari aspek kevalidan, keefektifan, dan juga kepraktisan media pop up book. Kevalidan media pop up book berdasar penilaian dua validator ahli menunjukkan angka 86.14% sehingga dikategorikan sebagai media “valid”. Keefektifan media pop up book berdasar aktivitas pengajar, aktivitas pebelajar, dan juga ketuntasan hasil belajar menunjukkan kriteria “efektif”. Hal itu berdasar hasil pengamatan aktivitas pengajar dalam pembelajaran menulis puisi dikategorikan “baik” yang mencapai persentase 84,4%. Selain itu, aktivitas pebelajar ketika menulis teks puisi dikategorikan sangatbaik dngan persentase 88,8%. Kemudian untuk hasil tes pebelajar rerata nilai yang berhasil dikumpulkan adalah 80. Hal ini termasuk dalam kategori “sangat baik”. Kepraktisan media pop up book dapat dilihat berdasar respon pebelajar terhadap penggunaan media guna menunjang dan mempermudah proses pembelajaran menulis puisi. Berdasar respon pebelajar, tingkat kepraktisan media pop up book terkategorikan sebagai media yang “memenuhi” untuk proses pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Srengat Kabupaten Blitar dengan angka hasil respon sebesar 98%. Kata Kunci: media pop up book, menulis, menulis puis

    PENGEMBANGAN MODUL AJAR TEKS CERITA PENDEK BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 MOJOWARNO

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi siswa kelas IX terhadap kelestarian kearifan lokal Mojowarno. Hal ini yang menyebabkan kearifan lokal daerah tersebut mulai ditinggalkan akibat pengaruh budaya-budaya asing. Selain itu, modul ajar yang digunakan saat ini belum merepresentasikan budaya lokal serta pembahasan materi tergolong masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan modul ajar teks cerita pendek berbasis kearifan lokal dan kualitas pengembangan modul ajar teks cerita pendek berbasis kearifan lokal yang terdiri atas kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D Thiagarajan yang didaptasi menjadi 4-P, yakni pendefinisian, perencanaan, pengembangan, dan penyebaran. Namun, tahap terakhir tidak dilakukan karena keterbatasan biaya dan waktu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara tak struktur dan angket kebutuhan siswa, sedangkan teknik pengumpulan data kualitas modul ajar menggunakan validasi, observasi, penilaian, dan angket respons siswa. Hasil penelitian ini adalah proses pengembangan modul ajar teks cerita pendek berbasis kearifan lokal yang sesuai dengan model pengembangan 4-D Thiagajaran dan kualitas modul ajar yang meliputi kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan. Modul ajar tersebut mendapatkan kualifikasi “sangat layak” dari validasi ahli dengan nilai 98% materi, 96% penyajian, 100% kebahasaan, dan 62,5% kegrafikaan dengan kualifikasi “layak”. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada uji coba terbatas dan luas mendapatkan nilai 90% dan 98% berkualifikasi “sangat baik”. Tes yang dilaksanakan setelah pembelajaran menghasilkan nilai rata-rata 85. Hasil kepraktisan dilakukan dengan angket respons siswa uji coba terbatas dan luas yang mendapatkan nilai 95% dan 85,2% dengan kualifikasi “sangat baik”. Kata Kunci: kearifan lokal, modul ajar, teks cerita pendek &nbsp
    corecore