2 research outputs found

    Pengelolaan sumberdaya cumi-cumi (Loligo sp.) dengan pendekatan bioekonomi di Kabupaten Belitung

    Get PDF
    Cumi-cumi merupakan salah satu hasil tangkapan yang banyak menyumbang nilai produksi perikanan laut di Kabupaten Belitung. Selain itu, cumi-cumi merupakan salah satu sumberdaya ikan yang bernilai ekonomis. Sampai saat ini, seluruh produksi cumi-cumi di Indonesia berasal dari hasil tangkapan di alam. Hal ini berarti bahwa produksi yang berasal dari pembudidayaan belum ada. Jika hanya mengandalkan usaha dari hasil penangkapan semata, bukan tidak mungkin bahwa suatu saat akan terjadi overfishing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek bioekonomi sumberdaya cumi-cumi di Kabupaten Belitung. Penelitian telah dilaksanakan di wilayah perairan Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan lokasi penelitian pada 3 (tiga) kecamatan yang menjadi fishing base perikanan cumi-cumi, yaitu Kecamatan Sijuk, Membalong, dan Tanjung Pandan. Metode yang digunakan yakni purposive sampling dengan studi kasus mengambil data primer dari wawancara nelayan secara langsung, dan data sekunder dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Belitung serta PPN Kabupaten Tanjung Pandan. Analisis Bioekonomi Gordon Schaefer menghasilkan nilai CMSY sebesar 34.522 ton/tahun dan EMSY sebesar 16.105 unit kapal/tahun. Kondisi MEY diperoleh pada saat nilai CMEY sebesar 34.327 ton/tahun dan nilai EMEY sebesar 14.893 unit kapal/tahun. Kondisi OAE diperoleh pada saat nilai COAE sebesar 9.616 ton/tahun dan nilai EOAE sebesar 29.785 unit kapal/tahun. Tingkat pemanfaatan cumi-cumi di Kabupaten Belitung telah mengalami overfishing tahun 2018 sebesar 220

    Hubungan parameter lingkungan dengan struktur komunitas gastropoda di perairan teluk kelabat, Bangka Belitung

    Get PDF
    Gastropods are invertebrate animals and members mollusca phylum that have a soft body, and use the abdomen as a legs. Gastropods generally have a shell to protect their body. The existence of the gastropods community play an important role in the food chain in aquatic ecosystems, and can be used as an indicator of waters pollution. This study aims to determine the species, analyze the community structure, and determine the relationship between gastropods and environmental parameters in Kelabat Bay. The time and place of this research was carried out in December 2020 to July 2021 in Kelabat Bay, West Bangka. The research method of this study that used to take a sample were belt Transect method along 50 m, with a stretch along 1 m to the right and to the left. The identification results showed that 19 species of gastropods were found, namely: Laevistrombus turturella, Cerithidea weyersi, Nassarius margaritiferus, Pleuroploca trapezium, Polinices didyma, Turritella terebra, Lataxiena fimbriata, Natica gualteriana, Pugilina cochlidium, Semiricinula nodosa, Cerithidea cingulata, Cymbiola nobilis octogonalis, Eunaticina papilla, Olivia sericea,Architectonica perdix, Murex concinnus, Olivia tricolor, Nassarius venustus, and Turbo bruneus. The Diversity Index (H') showed that it is 0,59, and the Evenness Index (E) is 0,59, and dominance indeks (C) is 0,26. Water quality parameter values include temperature ranging from 30-31 °C, salinity ranging from 28-30 ppt, brightness 65-100%, depth 0.19-0.69 cm, pH 7, DO ranging from 4.5-7.8 ppt
    corecore