27 research outputs found

    Perancangan E-Learning dengan Pendekatan Addie Model (Kasus : Mata Pelajaran Bahasa Inggris – SD Ipeka Tomang)

    Full text link
    Problem faced by SD IPEKA Tomang is not reaching its predicted target in English subject. This is caused by less understanding among students in important parts of English which reflected in making sentences or writing essays. Teachers have difficulty in explaining about grammar USAge to students, which is the basic knowledge in making sentences. In order to avoid this problem, SD IPEKA Tomang is adding or replacing the teaching media into a computer media. In doing this analysis and designing of e-learning is using ADDIE Model approach. This research is done through stages of analysis, design, and development. Analysis stage uses Gap Analysis approach to understand the needs of e-learning

    Cloud Computing dan Dampaknya terhadap Bisnis

    Full text link
    The purpose of this paper is to provide an overview of cloud computing and its development as well as the advantages and disadvantages of cloud computing implementation at some companies. Some literature studies from journals, textbooks and internet sources are discussed. Based on these searches it is known that the cloud computing as a technology that utilizes internet services uses a central server to the virtual nature of data and application maintenance purposes. The existence of Cloud Computing itself causes a change in the way thetechnology information system works at an company. Security and data storage systems have become important factors for the company.Cloud Computing technology provides a great advantage for most enterprises

    Care Systems in Motor Vehicles in the Car & Motor Save with Computerized

    Full text link
    Computerized system in a company vehicle, especially at daycare C & M Save this, itcan generate more accurate reports, save time, no errors transaction data, consumerdata search easier, and also provide greater benefits compared with manual recording

    Analisis dan Perancangan Sistem ECRM pada PT Paramitra Media Perkasa

    Full text link
    Customers are the key to achieve company's success, that's why company should actively participate in keeping a good relationship with them. One of the ways to create a good relationship with customers is by applying e-CRM (Customer Relationship Management). A research at PT Paramitra Media Perkasa is focused in marketing by interviewing managers and telemarketers, analizying business process, and after doing library research. Based on the analysis,it can be figured out a problem in continuously making a relationship with customers. With e-CRM system, hopefully it will help company manage and keep a good relationship with costumers, as a result it will able to increase profit and company's productivity

    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Pembiayaan Syariah Oleh UMKM Pada Lembaga Keuangan Syariah Di Kota Metro

    Get PDF
    Penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi UMKM mengambil pembiayaan syariah pada lembaga keuangan syariah di Kota Metro. Adapun faktor bebasnya dibatasi pada 5 variabel yaitu tingkat pendidikan, tingkat religiusitas, tingkat pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah, biaya akad, dan jumlah modal. Dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda, hasil penelitian menyimpulkan bahwa kelima variabel bebas tersebut baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pengambilan pembiayaan pada lembaga keuangan syariah. Variabel tingkat pendidikan, tingkat religiusitas, biaya akad, dan jumlah modal berpengaruh positif terhadap variabel terikatnya, artinya semakin tinggi variabel bebas tersebut akan menyebabkan tingkat pengambilan pembiayaan syariah semakin besar. Sedangkan tingkat pengetahuan berpengaruh negatif terhadap tingkat pengambilan pembiayaan, artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah akan menyebabkan pengambilan pembiayaan semakin rendah

    Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya OCB (Organizational Citizenship Behavior) pada organisasi keagamaan (Non-Profit).

    Get PDF
    Dunia industri saat ini selalu menuntut anggotanya untuk berperilaku melebihi tuntutan organisasi. Perilaku yang dituntut itu dikenal dengan perilaku OCB. Organizational Citizenship Behavior(OCB)adalah perilaku extra-role yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dari organisasinya. OCB pada organisasi non-profit akan berbeda dengan OCB pada organisasi profit. OCB pada organisasi non-profit seharusnya lebih subur terutama pada anggota organisasi keagamaan (misdinar) karena pada misdinar keikutsertaannya didasari oleh perasaan sukarela. Kesuburan perilaku OCB itu lama-kelamaan berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya OCB pada organisasi non-profit sehingga nantinya dapat membantu organisasi untuk menumbuhkan OCB pada anggotanya. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan metode snowball yang didasarkan kepada criteria yang telah dtetapkan sebelumnya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian studi kasus. Teknik penelitian yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan inductivethematic analysis. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya OCB yaitu faktor internal dan factor eksternal. Faktor internal terdiri dari beberapa hal yaitu pengambilan keputusan yang berdasarkan dampak yang diperoleh dari organisasi, nilai, karakter, perasaan pada organisasi, dan kemampuan memanajemen waktu. Faktor eksternal terdiri dari factor organisasi, faktor bukan dari organisasi, dan faktor dukungan

    Profil Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar dalam Mengajukan Masalah Matematika Konteks Museum Gubug Wayang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil berpikir kreatif siswa berkemampuan (1) tinggi, (2) sedang, dan (3) rendah dalam mengajukan masalah matematika. Untuk mengetahui kemampuan matematika siswa, digunakan tes kemampuan matematika (TKM). Untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa, digunakan tes pengajuan masalah (TPM). Hasil TPM 1 dan TPM 2 dianalisis menggunakan indikator berpikir kreatif, yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Kemudian dipilih siswa untuk diwawancara, yang mewakili setiap kemampuan matematika dan setiap tingkatan berpikir kreatif. Hasil TPM 1, TPM 2, dan wawancara dilakukan triangulasi untuk mengecek keabsahan data. Langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan profil berpikir kreatif masing-masing subjek. Hasil analisis TKM terdapat 9 siswa yang berkemampuan tinggi, 7 siswa berkemampuan sedang, dan 9 siswa berkemampuan rendah. Hasil analisis TPM terdapat 28% siswa sangat kreatif, 16% kreatif, 48% kurang kreatif dan 8% tidak kreatif. Hal tersebut membuktikan bahwa profil berpikir kreatif siswa berkemampuan rendah hampir sama dengan siswa berkemampuan tinggi dan sedang, namun siswa berkemampuan rendah mengalami kesulitan memahami ilustrasi dan tugas dalam TPM, sehingga mereka harus membaca ulang
    corecore