2 research outputs found
ANALISIS SPASIAL MODEL HUBUNGAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT DBD DAN DEMOGRAFI DENGAN PENYAKIT DBD TAHUN 2010 DI KOTA SALATIGA
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesiasebab banyak virus penyebab (dengue) maupun nyamuk penularnya, terutama Aedes aegypti dan Aedes albopictus sudah tersebar luas di perumahan maupun di tempat-tempat umum di seluruh Indonesia. Kota Salatiga merupakan salah satu daerah endemis penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis sapasial faktor risiko (kepadatan penduduk, kepadatan rumah, Angka Bebas Jentik, ketinggian tempat) dan demografi terhadap kejadian penyakit DBD di Kota Salatiga. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. sampel dalam penelitian ini adalah penderita atau kasus DBD yang ada di Kota Salatiga tahun 2010 yang tercatat dalam laporan di Dinas Kesehatan Kota Salatiga sejumlah 241 responden. Data yang digunakan adalah data primer berupa titik koordinat rumah penderita serta data deemografi (umur,pendidikan,pekerjaan dan mobilitas) dan datta skunder berupa data kejadian penyakit DBD tahun 2010, data kepadatan penduduk, kepadatan rumah, angka bebas jentik (ABJ) dan ketinggian tempat dari intansi-intansi terkait. data penelitian ini diuji secara statistik dengan uji korelasi rank spearman dan Sat Scan.HAsil penelitian menunjukkan bahwa persebaran penderita terdapat di daerah perkotaan serta terdapat hubungan yang bermakna antara kepadatan penduduk, kepadatan rumah dan Angka Bebas Jentikdengan kejadian penykit DBD. Persentase responden berdasarkan umur 16-45 tahun(61,4%), pendidikan SLTA (36%), pekerjaan pelajar/mahasiswa ( 42,1%)dan mobilitas di luar tempat tinggal responden 117 (51,3%. Kesimpulan penelitian ini Kota Salatiga merupakan daerah endemis DBD terutama di KElurahan-kelurahan yang mempunyai kecenderungan kepadatan penduduk, kepadatan rumah yang tinggi serta ABJ yang rendah.
Kata Kunci: Analisis spasial, faktor risiko, demografi dan penyakit DB
Wing geometry analysis as a potential tool for species identification for Anopheles mosquitoes (Diptera: Culicidae) in Indonesia
In the last decade, wing geometry has been investigated intensively as an alternative powerful
method for solving taxonomic problems in insects. The objectives of this research were to
describe wing geometry variation among seven Anopheles species and to confirm the
sensitivity of wing geometry analysis for identifying single specimen of Anopheles mosquito.
Thus, the potential of wing geometry analysis as an alternative tool for species identification
for Anopheles mosquitoes can be recognized. Left wing of seven Anopheles species were
detached and photographed. Wing geometry was represented by 18 landmarks (LMs). Wing
geometry analysis was conducted by MorphoJ and tps software series. Comparison among
species and identification simulation were done using canonical variate analysis (CVA). Wing
geometry was successfully discriminated and grouped seven Anopheles species into correct
subgenera and series. This method also gave good results in identifying single specimen. Nine
out of 11 specimens (81, 8%) obtained identification results that match their phylogenetic
relationships. Weakness using wing geometry in species identification can be overcome by
adding template species. In conclusion, wing geometry analysis has good potential to be used
as an alternative tool for species identification for Anopheles mosquito in Indonesia