3 research outputs found

    Determinan Kejadian Komplikasi Persalinan Di Indonesia (Analisis Data Sekunder Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007)

    Full text link
    Analisis data sekunder SDKI 2007 guna mengidentifikasi determinan kejadian komplikasi persalinan di Indonesia. Sampel adalah wanita usia 15-49 tahun yang melahirkan anak 5 tahun terakhir sebelum survei dalam hal ini yang dianalisis adalah kelahiran anak terakhir yaitu sebesar 15.334. Variabel dependen adalah kejadian komplikasi persalinan. Diketahui bahwa proporsi kejadian komplikasi persalinan di Indonesia antara kurun waktu tahun 2002-2007 sebanyak 43,7%. Hasil determinan kejadian komplikasi persalinan adalah paritas 1/≥4 anak, adanya komplikasi kehamilan, adanya riwayat komplikasi persalinan dahulu, adanya masalah dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, kunjungan minimal pemeriksaan antenatal, dan penolong persalinan tenaga kesehatan dan tempat persalinan. Dan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian komplikasi persalinan adalah riwayat komplikasi persalinan dahulu dengan odds ratio 5,52. Diharapkan adanya kerjasama semua pihak dalam menurunkan angka komplikasi persalinan ini antara pemegang program pusat, daerah dan puskesmas dengan perencanaan program antenatal care terpadu yang merupakan bagian dari pelayanan antenatal guna mendeteksi secara dini kehamilan risiko tinggi dan tanda-tanda komplikasi kehamilan dan mencegah komplikasi persalinan dan nifas

    Ancaman HIV Pada Remaja Di Tanah Papua, 2006

    Full text link
    Indonesia's HIV epidemic is classified as low epidemic in general, however since 2000 in somehigh risk groups population classified as concentrated which HIV prevalence tend to increase. In Papuaand West Papua, the increase of the disease is growing further that has been reaching generalizedclassification. This article is the describe the characteristic of HIV status in general population in Papua andWest Papua and focused on adolescent risk behavior. The data is obtained from community based of theIntegrated Behavioral and Biological Surveillance Survey (IBBS) 2006 in 10 districts in Papua and WestPapua (Tanah Papua) with 6500 target population (97% of response rate) age 15-49 years old. In theseanalysis, the age characteristic of population is divided into four categories namely 15-19, 20-24 and 25-34and 35+. These analysis found that only halve of the population have heard about HIV/AIDS. The mainfinding was that youngest ages 15-19 years old, male, no education and living in the remote areas tend tohave high HIV positive. The other finding was that people who ever commit high risk sexual activities havehigh HIV positive. The findings of this study raise concern about risk behavior of HIV transmission amongadolescent. Knowledge on HIV/AIDS, the transmission and condom use should be introduced sinceyounger ages among people in Papua especially in remote area
    corecore