1 research outputs found

    Pengaruh Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Perilaku CERDIK Mahasiswa Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan

    No full text
    Penyakit tidak menular mempunyai angka mortalitas yang tinggi di dunia. Untuk mengendalikannya, kita perlu meminimalisir faktor risiko yang dapat dimodifikasi, yaitu dengan perilaku CERDIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu (jenis kelamin, suku, pengetahuan, riwayat penyakit tidak menular keluarga) dan dukungan sosial (dukungan emosional, instrumen, informasi dan penghargaan) terhadap perilaku pencegahan penyakit tidak menular. Penelitian ini merupakan desain potong lintang, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian ini adalah 221 mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen yang aktif secara akademik yang direkrut dengan simple random sampling. Data dianalisis dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian diperoleh mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (72,9%), suku Batak Toba (61,5%), tidak mempunyai riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga (50,2%), mempunyai pengetahuan yang tinggi (94,6%), mendapatkan dukungan sosial (96,5%), melaksanakan perilaku pencegahan CERDIK (66,5%), dan mendapatkan dukungan emosional (98,6%). Faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pencegahan adalah dukungan sosial (p= 0,014; OR= 7,981), dan riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga (p= 0,021; OR= 0,502). Pada komponen dukungan sosial, faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pencegahan penyakit tidak menular adalah dukungan instrumental (p = 0,020; OR=  4,333). Untuk penelitian selanjutnya, disarankan dapat melihat sumber dan media dukungan sosial manakah yang paling mempengaruhi perilaku pencegahan.Penyakit tidak menular mempunyai angka mortalitas yang tinggi di dunia. Untuk mengendalikannya, kita perlu meminimalisir faktor risiko yang dapat dimodifikasi, yaitu dengan perilaku CERDIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu (jenis kelamin, suku, pengetahuan, riwayat penyakit tidak menular keluarga) dan dukungan sosial (dukungan emosional, instrumen, informasi dan penghargaan) terhadap perilaku pencegahan penyakit tidak menular. Penelitian ini merupakan desain potong lintang, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian ini adalah 221 mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen yang aktif secara akademik yang direkrut dengan simple random sampling. Data dianalisis dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian diperoleh mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (72,9%), suku Batak Toba (61,5%), tidak mempunyai riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga (50,2%), mempunyai pengetahuan yang tinggi (94,6%), mendapatkan dukungan sosial (96,5%), melaksanakan perilaku pencegahan CERDIK (66,5%), dan mendapatkan dukungan emosional (98,6%). Faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pencegahan adalah dukungan sosial (p= 0,014; OR= 7,981), dan riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga (p= 0,021; OR= 0,502). Pada komponen dukungan sosial, faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pencegahan penyakit tidak menular adalah dukungan instrumental (p = 0,020; OR=  4,333). Untuk penelitian selanjutnya, disarankan dapat melihat sumber dan media dukungan sosial manakah yang paling mempengaruhi perilaku pencegahan
    corecore