5 research outputs found
Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Di Kecamatan Medan Deli
Abstract
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of disease that needs serious attention. The highest number of dengue cases in North Sumatra was in Medan City. One effective way to deal with dengue fever completely is to involve the community in eradicating the larvae / infectious mosquitoes, known as the Eradication of Dengue Hemorrhagic Fever Mosquito Nest (PSN DBD). The purpose of this study was to determine the factors associated with PSN DBD in Medan Deli District. This study was an observational analytic study with a cross-sectional approach. The study sample was determined using the rapid survey method. The area selection was carried out using the principle of PPT (Probability proportional to size), while the household samples were obtained by simple random method.The total sample of this study was 237 people. The data collection instrument was a questionnaire. Univariate analysis results of showed that most respondents already had good knowledge (71.3%), good attitude (88.2%) and good PSN DBD actions (97.9%). However, the results of the analysis with the Fisher’s test obtained no relationship between age, education, employment status, knowledge and attitudes of respondents with the actions of PSN DBD in Medan Deli District.
Abstrak
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu mendapat perhatian serius. Jumlah kasus DBD tertinggi di Sumatera Utara terdapat di Kota Medan. Salah satu cara yang efektif untuk menanggulangi penyakit DBD secara tuntas adalah dengan melibatkan masyarakat dalam membasmi jentik/nyamuk penularnya yang dikenal dengan istilah Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan PSN DBD di Kecamatan Medan Deli. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode rapid survey. Pendekatan pemilihan wilayah dilakukan dengan menggunakan prinsip PPT (Probability Proportionate to size) berdasarkan jumlah penduduk, sementara sampel rumah tangga diperoleh dengan metode acak sederhana. Jumlah sampel penelitian ini adalah sebanyak 237 orang. Instrumen pengumpulan data adalah kuesioner. Hasil analisis univariat menunjukkan sebagian besar responden sudah memiliki pengetahuan yang baik (71,3%), sikap yang baik (88,2%) dan tindakan PSN DBD yang baik (97,9%), akan tetapi hasil analisis dengan uji Fisher’s diperoleh tidak terdapat hubungan umur, pendidikan, status pekerjaan, pengetahuan, dan sikap responden dengan tindakan PSN DBD di Kecamatan Medan Deli
EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK LIDAH BUAYA (ALOE VERA LINN) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA SAYAT DI KULIT KELINCI (ORYCTOLAGUS CUNICULUS)
Kulit merupakan organ terbesar tubuh manusia yang membungkus otot dan organ dalam serta menjadi benteng pertahanan pertama trauma. Salah satu bentuk trauma pada kulit adalah luka sayat yang merupakan luka terbuka yang terjadi karena irisan instrumen benda tajam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan kosentrasi ekstrak krim lidah buaya (Aloe Vera Linn) pada penyembuhan luka sayat terhadap kelinci (Oryctolagus cuniculus). Metode yang digunakan pada penelitian in adalah true experimental dengan pengamatan posttes only control group design, yaitu mengukur pengaruh sediaan krim ekstrak lidah buaya (Aloe vera L) dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 75% pada kelompok kontrol perlakuan dengan membandingkan kelompok tersebut dengan kelompok kontrol positif yang diberikan povidon iodine 10% krim dan kontrol negatif dengan aquadest 1 mL. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak lidah buaya memiliki efek klinis pada penyembuhan luka sayat pada kelinci, dimana setiap peningkatan kadar ekstrak aloe vera pada perlakuan semakin cepat pula penyembuhan luka sayatan dibandingkan dengan kontrol negatif. Namun, hasil uji Anova dan Post Hoc test menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap tiap kadar ekstrak krim aloe vera konsentrasi 25%, 50%, dan 75% bila dibandingkan kontrol positif dan negatif.Kata kunci: ekstrak aloe vera; penyembuhan luka saya
Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan terhadap DBD dengan Keberadaan Jentik di Lingkungan Rumah Masyarakat Kecamatan Medan Marelan Tahun 2018
Abstract
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is public health problem in Indonesia and causes extraordinary event with high mortality rate. It is caused by Dengue virus infection of the genus Flavivirirus transmitted by Aedes aegypti bite. All regions in Indonesia are risky for contracting DHF because the virus and the mosquitoes have spread widely in residential housing and public places throughout Indonesia. This study used an observational analytic design with cross sectional method. The respondents were people in the Marelan District of Medan. Data on knowledge, attitudes and practices about DHF were obtained through a guided questionnaire. Data about the presence of Aedes aegypti larvae were obtained through direct observation of the environment around the respondent's houses. The chi square analysis showed that the level of knowledge about DHF was not related to the presence of larvae with a p value of 0.128 (p value> 0.05). For attitude and practice aspects indicate relationship with p values of 0.01 and 0.004 (p value< 0.05). Often the knowledge about DHF is not manifested as action to reduce the presence of mosquito larvae causing the disease in their environment. Still, guidance in intensive counseling and motivating the community about eradicating mosquito nests is very important.
Abstrak
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan sering menimbulkan kejadian luar biasa dengan tingkat kematian yang tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Dengue dari genus Flavivirus yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui perantaraan nyamuk Aedes aegypti. Seluruh wilayah di Indonesia berisiko terjangkit penyakit DBD, sebab baik virus penyebab maupun nyamuk penularnya sudah tersebar luas di perumahan penduduk maupun di tempat-tempat umum di seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan disain penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Medan Marelan. Data variabel pengetahuan, sikap dan tindakan mengenai DBD diperoleh melalui kuesioner secara terpimpin. Data variabel keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti diperoleh melalui observasi secara langsung lingkungan sekitar rumah responden. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mengenai penyakit DBD tidak berhubungan dengan keberadaan jentik dengan nilai p=0,128 (p value >0,05). Untuk aspek sikap dan tindakan menunjukkan adanya hubungan dengan nilai p masing-masing 0,01 dan 0,004 (p value <0,05). Seringkali pengetahuan mengenai DBD tidak diwujudnyatakan menjadi suatu tindakan untuk mengurangi keberadaan jentik nyamuk penyebab penyakit tersebut di lingkungan rumahnya. Walaupun demikian,pembinaan dalam penyuluhan dan motivasi yang intensif kepada masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk tetap sangat penting dilakukan
Gambaran Perilaku Mengenai Nutrisi dan Perubahan Perilaku Masyarakat Mengenai Hidup Sehat Selama Pandemi COVID-19
Introduction: COVID-19 is a disease caused by SARS Cov-2. At present, there is no specific antiviral treatment found. The most appropriate action to take is prevention to break the chain of transmission of the virus to other people. These efforts include meeting his daily nutritional needs and changing physical activity because most of his time is spent at home because he is required to do physical / social distancing.Purpose: To get a description of the behavior regarding nutrition and changes in the behavior of the Indonesian people regarding healthy living during the COVID-19 pandemic.Methods: This study used an analytic observational design with a cross sectional method. The samples in this study are all Indonesian people who have social media. Sampling was done using online participatory techniques.Results: The majority of respondents have good knowledge, attitudes, and actions regarding nutrition during the COVID-19 pandemic and pay more attention to nutritional needs and physical activity to increase immunity.Conclusion: The community has an important role in efforts to prevent the transmission of Covid-19.Keywords: COVID-19, immunity, nutrition, physical activit
Pengaruh Pengaruh Dukungan Sosial terhadap Perilaku CERDIK Mahasiswa Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan
Penyakit tidak menular mempunyai angka mortalitas yang tinggi di dunia. Untuk mengendalikannya, kita perlu meminimalisir faktor risiko yang dapat dimodifikasi, yaitu dengan perilaku CERDIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu (jenis kelamin, suku, pengetahuan, riwayat penyakit tidak menular keluarga) dan dukungan sosial (dukungan emosional, instrumen, informasi dan penghargaan) terhadap perilaku pencegahan penyakit tidak menular. Penelitian ini merupakan desain potong lintang, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian ini adalah 221 mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen yang aktif secara akademik yang direkrut dengan simple random sampling. Data dianalisis dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian diperoleh mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (72,9%), suku Batak Toba (61,5%), tidak mempunyai riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga (50,2%), mempunyai pengetahuan yang tinggi (94,6%), mendapatkan dukungan sosial (96,5%), melaksanakan perilaku pencegahan CERDIK (66,5%), dan mendapatkan dukungan emosional (98,6%). Faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pencegahan adalah dukungan sosial (p= 0,014; OR= 7,981), dan riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga (p= 0,021; OR= 0,502). Pada komponen dukungan sosial, faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pencegahan penyakit tidak menular adalah dukungan instrumental (p = 0,020; OR=Â 4,333). Untuk penelitian selanjutnya, disarankan dapat melihat sumber dan media dukungan sosial manakah yang paling mempengaruhi perilaku pencegahan.Penyakit tidak menular mempunyai angka mortalitas yang tinggi di dunia. Untuk mengendalikannya, kita perlu meminimalisir faktor risiko yang dapat dimodifikasi, yaitu dengan perilaku CERDIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu (jenis kelamin, suku, pengetahuan, riwayat penyakit tidak menular keluarga) dan dukungan sosial (dukungan emosional, instrumen, informasi dan penghargaan) terhadap perilaku pencegahan penyakit tidak menular. Penelitian ini merupakan desain potong lintang, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian ini adalah 221 mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen yang aktif secara akademik yang direkrut dengan simple random sampling. Data dianalisis dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian diperoleh mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (72,9%), suku Batak Toba (61,5%), tidak mempunyai riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga (50,2%), mempunyai pengetahuan yang tinggi (94,6%), mendapatkan dukungan sosial (96,5%), melaksanakan perilaku pencegahan CERDIK (66,5%), dan mendapatkan dukungan emosional (98,6%). Faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pencegahan adalah dukungan sosial (p= 0,014; OR= 7,981), dan riwayat penyakit tidak menular dalam keluarga (p= 0,021; OR= 0,502). Pada komponen dukungan sosial, faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pencegahan penyakit tidak menular adalah dukungan instrumental (p = 0,020; OR=Â 4,333). Untuk penelitian selanjutnya, disarankan dapat melihat sumber dan media dukungan sosial manakah yang paling mempengaruhi perilaku pencegahan