5 research outputs found

    Prediction of Dengue Fever Cases in Malang City Using A Neural Network Model

    Full text link
    Dengue fever has been declared endemic in many cities of Indonesia, one of them being the Malang City. In 2015, the incidence of dengue fever in the region was recorded at 1,629 with 13 deaths. There are many factors that contribute to the disease. The factors associated with dengue-fever transmission include population density, population mobility, quality of housing and attitude of life. However, the factors that can trigger dengue fever are environmental in nature, and include changes in temperature, humidity and rainfall, which cause mosquitoes to lay eggs more often and facilitates a rapid reproduction of the dengue virus. Parasites and disease carriers (mosquitoes) are very sensitive to climatic factors, especially temperature, rainfall, humidity, water levels and wind. Therefore, this study aimed to develop a suitable model for forecasting dengue fever in Malang City based on the Transfer Function and Artificial Neural Network (ANN). Data used were dengue fever data from 2004 to 2019. The results showed that the smallest RMSE, MAPE and SMAPE values of the two models were ANN models. Keywords: Artificial Neural Network (ANN), transfer function, dengue feve

    Penyuluhan Kader Kesehatan dalam Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (Sig) Kaitannya dalam Pemetaan Sebaran Demam Berdarah di Dusun Sukosari Desa Pandansari, Poncokusumo, Kabupaten Malang

    Full text link
    Perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap seluruh aspek kehidupan, tidak terkecuali pada instansi atau departemen kesehatan seperti Rumah sakit, Puskesmas. Sistem Informasi Geografi (SIG) tingkat sederhana merupakan aspek yang harus dicapai oleh kader kesehatan dengan indikasi pencapaian target pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran Sistem Informasi Geografi (SIG) tingkat sederhana yang diberikan kepada Kader kesehatan harus lebih bermakna agar target pembelajaran dapat tercapai, untuk itu kader kesehatan diharapkan mengalami proses pembelajaran yang dilangsungkan. Dalam hal ini adalah pengoperasian Sistem Informasi Geografi (SIG) tingkat sederhana hingga tingkatan terapan harus dapat dikuasai oleh kader kesehatan. Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kader dan juga masyarakat terkait pentingnya pentingnya pendampingan kader kesehatan dalam pemanfaatan sistem informasi geografis (SIG) kaitannya dalam pemetaan sebaran demam berdarah. kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali melalui pemberian materi dan diskusi interaktif kepada 25 orang kader kesehatan. dari hasil evaluasi yang dilakukan pada nilai pretest dan posttest, diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman terkait pentingnya pemanfaatan sistem informasi geografis (SIG) kaitannya dalam pemetaan sebaran demam berdarah, rata nilai pretest sebesar 60, dan setelah diberikan edukasi, rerata nilai posttest menjadi 80. Kegiatan ini perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran, dan mendorong masyarakat khususnya kader kesehatan dalam memberikan informasi yang sesuai kepada tenaga Kesehatan

    Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Penggunaan Resume Medis pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan

    Full text link
    Mutu pelayanan kesehatan ditentukan dari peningkatan mutu klinis dan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Hal tersebut dapat diketahui dari kelengkapan pengisian rekam medis. Pada berkas rekam medis terdapat nilai hukum rahasia medis pasien. Nilai hukum kerahasiaan medis sering kali terabaikan terutama bagi masyarakat dengan pendidikan yang rendah dan secara letak geografis sangat sulit untuk mendapatkan akses Fasilitas kesehatan yang memadai. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pemahaman penggunaan resume medis. Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Sukosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, sebanyak 3 kali pertemuan dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan yang dikemas dalam bentuk materi presentasi dan pembagian brosur kepada 25 peserta. Dari hasil evaluasi, terdapat peningkatan pemahaman warga dengan kategori baik dari nilai pre test sebesar 8% dan post test sebesar 52%. Selanjutnya, secara berkesinambungan agar kader kesehatan yang ada di lingkungan warga dapat memberikan contoh dalam menggunakan resume medis untuk keperluan pasien secara baik dan benar agar ikut meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berkelanjutan
    corecore