22 research outputs found

    ANALISIS PROYEKSI KEBUTUHAN BERAS BERDASARKAN PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK (Studi Kasus di Desa Blimbing Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri)

    Get PDF
    RINGKASAN Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengambilan contoh menggunakan metode sensus.Metode Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive.Teknik pengumpulan data  menggunakan Observasi dan Dokumentasi. Analisis data  mengunakan dasar-dasar demografi pertumbuhan penduduk.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2017.Hasil penelitian diketahui pertambahan penduduk Desa Blimbing Kecamatan Gurah kabupaten Kediri untuk lima tahun kedepan sebanyak 501 jiwa yang tergolong dari balita, anak-anak, dewasa, dan lansia. Untuk kebutuhan konsumsi pangan beras di Desa Blimbing selama lima tahun kedepan sebanyak 596.178.222kg dan untuk ketersediaan pangan beras di Desa Blimbing selama lima tahun kedepan sebanyak 656.333.145 kg.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pertumbuhan jumlah penduduk  Desa Blimbing sebesar 3,4% pertahun, denganj umlah kebutuhan beras pertahun sebanyak 494.485,42. Dan prediksi pada tahun 2022 kebutuhan beras sebanyak 596.178.222 kg. saran karena Presentase pertumbuhan penduduk Desa Blimbing setiap tahunya cukup  besar 4.1%, untuk menggurangi jumlah besarnya pertumbuhan penduduk maka masyarakat Desa Blimbing disarankan mengikuti program KB.Karena kebutuhan beras pada lima tahun mendatang gsemakin bertambah banyak maka hasil produksi beras harus lebih ditingkatkan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan beras dimasa yang akan datang.Kata kunci: Proyeksi, Beras

    Peran Pelayanan Penyuluhan terhadap Tingkat Kepuasan Petani dalam Budidaya Jagung Manis

    Get PDF
    Various ways to increase the production of sweet corn cultivation can be done by using highyielding varieties. Another factor that can support the success of the production is a suitable farming method. The inhibiting factors for the success of sweet corn cultivation production are plant endurance to diseases and pests, which are still low, coupled with a high demand for fertilizer, causing the development of sweet corn cultivation to be limited. Increasing the knowledge and information of farmers about sweet corn cultivation and sweet corn marketing channels is necessary. The effectiveness of the extension carried out by extension workers to farmers needs to be reviewed. Therefore, this study aimed to determine the satisfaction of farmers with extension services in sweet corn cultivation. The data analysis method used in this research is the quantitative descriptive analysis method. The data collected with the questionnaire were tested for validity and reliability first to prove that the questionnaire used as a research instrument to measure the value of the variables studied used a Likert scale. Based on the study results, the level of satisfaction of farmers with extension services in sweet corn cultivation in the Rejeki Barokah Farmer Group, Junrejo Village, Junrejo District, Batu City is delighted with a percentage of 82%. It showed that the instructor's ability to provide services as promised accurately and reliably. Berbagai cara peningkatan hasil produksi budidaya jagung manis dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul. Faktor lain yang dapat menunjang keberhasilan produksi adalah dengan cara bercocok tanam yang baik. Adapun faktor penghambat keberhasilan produksi budidaya jagung manis adalah ketahanan tanaman terhadap hama penyakit yang masih rendah ditambah dengan cukup tingginya kebutuhan pupuk menyebabkan pengembangan budidaya jagung manis masih terbatas. Keadaan ini dapat ditanggulangi, salah satunya dengan cara meningkatkan pengetahuan serta informasi kepada petani tentang budidaya jagung manis serta saluran pemasaran jagung manis. Efektifitas penyuluhan yang dilakukan oleh para penyuluh kepada petani perlu ditinjau. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kepuasan petani terhadap pelayanan penyuluhan penanaman jagung manis. Analisis data yang dipakai adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Pertama, validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan dengan kuesioner diuji untuk membuktikan nilai kuesioner sebagai alat penelitian menggunakan skala Likert untuk mengukur variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, petani di Kelompok Tani Rejeki Barokah Desa Junrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu puas dengan pelayanan penyuluhan penanaman jagung manis hingga 82%. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluh memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan secara terpercaya dan akurat seperti yang dijanjikan

    Faktor Produksi Usahatani Lada Putih (Piper nigrum L.) Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas

    Get PDF
    Pepper plants in Sambas Regency, West Kalimantan Province, are included in the type of plantation crops ranked the sixth largest crop yield. Some obstacles pepper farmers face are the significant investment required, the long waiting period for the harvest, climate change, fluctuating selling prices, hard-to-find labour, and restrictions on subsidized fertilizers. Those obstacles affect pepper farmers to switch to other commodities recently. Financially, this study aimed to determine farming feasibility and production factors influencing pepper farming. Thirty farmers in the area were given equal opportunities to be selected as research respondents. Data were collected in two ways: interviews and questionnaires distributed to respondents. Data analysis was carried out quantitatively by calculating total costs, revenue, income, business feasibility, and statistical tests. The analysis showed that the total production cost of IDR52,285,255 was gained from 1,457 kg per hectare production. The price per kg was IDR68,000, which resulted in an income of IDR46,790,745 per hectare. R/C analysis of 1.89 indicated farming feasibility and profitability. Based on the results of multiple regression analysis, the independent variables (seeds, fertilizers, pesticides, labour, and land area) determined the amount of pepper production for 64.7%. Simultaneously, those independent variables significantly affected pepper production. Production factors significantly influenced production were fertilizers, pesticides, and land area. Tanaman lada di Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Bagian Barat yang masuk dalam jenis tanaman perkebunan dengan hasil tanaman terbesar nomor 6 setelah tanaman perkebunan lainnya. Beberapa kendala yang dihadapi oleh petani lada diantaranya investasi yang diperlukan besar, masa tunggu panen yang lama, iklim, harga jual fluktuatif, tenaga kerja sulit didapat, serta pembatasan pupuk subsidi Hal ini dapat menyebabkan petani lada akan beralih ke komoditas lain jika tidak dilakukan penghitungan analisis finansialnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui usahatani, kelayakan usahatani serta faktor produksi yang berpengaruh terhadap usahatani lada putih. Responden yang digunakan sebanyak 30 petani yang ditentukan dengan memberikan kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden. Data dikumpulkan dengan dua cara yakni wawancara dan juga kuisioner yang di sebar kepada responden. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menghitung biaya total, penerimaan, dan pendapatan, kelayakan usaha, serta uji statistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari total biaya produksi Rp52.285.255 pada produksi sebanyak 1.457 per ha yang harga per kg di harga Rp68.000, maka di peroleh pendapatan dengan besaran nilainya Rp46.790.745 per ha. Hasil perhitungan R/C ratio pada angka 1,89>1 menunjukkan hasil usaha tani pada Desa Nibung tergolong menguntungkan. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, variabel independen (benih, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja, dan luas lahan) menentukan jumlah produksi lada putih sebesar 64,7%. Secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap produksi lada putih karena F hitung (8,781) lebih besar daripada F tabel (2,56) dengan signifikansi 0,05. Faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi lada putih adalah pupuk, obatobatan, dan luas laha

    Analisis Komparatif Pendapatan Produsen Tape Singkong dengan Sistem Pemasaran Langsung dan Tidak Langsung

    Get PDF
    A comparative analysis of tape (processed food made of cassava) producers was conducted to determine producers' income. In addition, it was performed to determine the prospects for the sustainability of the cassava tape agroindustry. This research was conducted employing a quantitative approach. The target population in this study was the home industry producer of cassava tape. The population that is used as a sample is 35 respondents. In this study, two methods were used: observation and interview. It was known that there was a comparison of income. For selling directly to the retailer, the entrepreneur received IDR 41,285. Meanwhile, for a direct consumer system, the entrepreneur earned a profit of Rp 7,539. Therefore, direct sales of retailers have a higher profit value compared to selling their products directly to final consumers. From the results of the calculation of business feasibility, both of the R/C ratio values of the direct and indirect sales system were more than 1, indicating that the home business of the cassava tape industry was feasible to continue because it produced increased profits or the income of home industry tape producers, either by direct or indirect sales systems. Upaya melakukan analisis komparatif pendapatan produsen tape adalah untuk mengetahui pendapatan produsen. Selain itu juga untuk mengetahui prospek keberlanjutannya agroindustri tape singkong. Riset ini dilakukan dengan cara pendekatan kuantitatif. Sasaran populasi pada penelitian ini adalah produsen home industri tape singkong. Adapun populasi yang dijadikan sampel sejumlah 35 responden. Dua metode dilakukan pada penelitian ini, untuk metode pertama adalah observasi dan metode kedua dilakukan dengan wawancara. Setelah dilakukan penelitian, diketahui adanya perbandingan pendapatan. Apabila dilakukan penjualan dengan penjualan dengan sistem langsung ke pengecer, pengusaha mendapatkan keuntungan senilai Rp 41.285. Apabila dilakukan penjualan dengan sistem ke konsumen langsung, maka pengusaha mendapatkan keuntungan senilai Rp 7.539. Dengan demikian penjualan langsung pengecer memiliki nilai keuntungan yang tinggi apabila daripada menjual produknya langsung ke konsumen tingkat akhir. Dari hasil perhitungan kelayakan usaha maka dapat disimpulkan, diketahui nilai R/C ratio dari sistem penjualan langsung maupun tidak langsung nilainya > 1, ini menandakan, bahwa usaha home industri tape singkong layak untuk dilanjutkan karena menghasilkan keuntungan yang dapat ditingkatkan atau pendapatan produsen home industri tape singkong dapat ditingkatkan baik dengan sistem penjualan langsung maupun tidak langsung

    Keefektifan Patogenesitas Steirmema Carpocapsae (all strain) terhadap Hama Plutella xylostella L.

    Get PDF
    The utilization of entomopathogenic nematodes is an example of the uses of an environmentally friendly biological agent. Entomopathogenic nematodes of the family Steinernematidae and Hetrorhabditidae are very potential to control insect pests. The purpose of this study was to study the pathogenicity of the entomopathogenic nematode Steinernema carpocapsae (all strains) as a biological control against Plutella xylostella. This research includes 2 stages, namely the preparation stage and laboratory experiments. The experimental design in this study was a completely randomized design (CRD) consisting of six treatments and three replications. The treatments tested were entomopathogenic nematode concentrations consisting of six levels: 0, 8, 16, 32, 64 and 128 infective juvenile per ml. The LC50 and LT50 values were calculated using Probit analysis. The results of observations of nematodes that enter the insect body and pest mortality were analyzed using analysis of variance (ANOVA), once showing a significant difference, it was then continued to the DMRT test at 5% level. Based on the results of the study, the highest pathogenicity against Plutella xylostella was Steinernema carpocapsae (all strains) when compared to Steinernema glaseri (NC) and Steinernema sp. local isolates. Resistance to Steinernema carpocapsae (all strains) and the LC50 value were determined by the age of Plutella xylostella larvae. The bigger and older the larvae, the more its resistance to Steinernema carpocapsae (All strains) and the LC50 value. The number of entomopathogenic nematodes that enter the body of Plutella xylostella increased with increasing length of contact time.Penggunaan nematoda entomopatogen merupakan salah satu pemanfaatan agensia hayati yang ramah lingkungan. Nematoda entomopatogen dari famili Steinernematidae dan Hetrorhabditidae sangat potensial untuk mengendalikan serangga hama. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari patogenisitas nematoda entomopatogen Steinernema carpocapsae (all strain) sebagai pengendali hayati terhadap hama Plutella xylostella. Penelitian ini meliputi 2 tahap yaitu tahap persiapan dan percobaan laboratorium. Rancangan percobaan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah konsentrasi nematoda entomopatogen yang terdiri enam taraf: 0, 8, 16, 32, 64 dan 128 infektif juvenile/ml. Nilai LC50 dan LT50 dihitung menggunakan analisis probit. Hasil pengamatan nematoda yang masuk dalam tubuh serangga dan mortalitas hama dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA), apabila menunjukkan beda nyata dilanjutkan uji DMRT taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian, patogenisitas tertinggi terhadap Plutella xylostella adalah Steinernema carpocapsae (all strain) bila dibandingkan dengan Steinernema glaseri (NC) dan Steinernema sp. isolat lokal. Ketahanan terhadap Steinernema carpocapsae (All strain) dan nilai LC50 ditentukan umur larva Plutella xylostella. Semakin besar dan tua umur larva, ketahanan terhadap Steinernema carpocapsae (All strain) dan nilai LC50 juga semakin meningkat. Jumlah nematoda entomopatogen yang masuk kedalam tubuh Plutella xylostella semakin banyak seiring dengan bertambah lamanya waktu kontak

    ANALISIS PERANAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Studi Kasus Desa Mekikis Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini  adalah untuk mengetahui  peranan program PUAP dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani padi dengan  cara membandingkan hasil produksi dan pendapatan sebelum dan sesudah  menerima   bantuan modal. Metode dasar penelitian adalah metode survey. Daerah penelitian ditentukan secara purposive. Metode sampling adalah stratified random sampling, Metode analisis  menggunakan  Cas Flow Analisis, Penelitian ini dilaksanakan pada Musim Tanam 2017/2018.Dari Hasil dari penilitian   dapat diketahui bahwa petani yang  mendapatkan bantuan modal melalui program PUAP, produksi dan pendapatannya  meningkat  secara signifikanl, dan selanjutnya berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan   bahwa program PUAP berperanan dalam meningkatkan peroduksi dan pendapatan usahatani padi.Kata kunci: PUAP, Petani

    Analisis Pendapatan Petani Bawang Merah Dengan Sistem Mulsa dan Non Mulsa di Kabupaten Nganjuk Tahun 2021 (Studi Kasus di Desa Sukorejo Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk)

    Get PDF
    Shallot is the primary commodity for most farmers in Sukorejo Village Nganjuk Regency. The shallot planting system must be optimized to produce optimal products. This study aimed to determine the income of shallot farmers using mulch and non-mulch systems. The determination of the sample was stratified random sampling. Two categories of shallot farmers were identified as mulch system users and non-users. Analysis results showed that both categories simultaneously affected income. The mulch users gained an income of IDR 204,929,703, while non-mulch users earned IDR 267,901,111. Therefore, the income of farmers using a non-mulch system was greater than that of farmers using a mulch system. In conclusion, the absence of a mulch system helps farmers save more on production costs. The mulching system users require to pay more attention and extra care on the utilization to reduce maintenance costs. Bawang Merah merupakan komoditi utama bagi mayoritas petani pada daerah penelitian. Sistem penanaman bawang merah harus bisa dioptimalkan agar menghasilkan produk yang optimal juga. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pendapatan petani bawang merah sistem mulsa dan non mulsa. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling Sistem Mulsa dan non mulsa secara bersama–sama (simultan) berpengaruh terhadap pendapatan. Perbedaan pendapatan dalam penggunaan Sistem Mulsa dan Sistem Non Mulsa di Desa Sukorejo Kecamatan petani yang menggunakan sistem mulsa memperoleh pendapatan sejumlah 204.929.703 dan sistem non mulsa memperoleh pendapatan sejumlah 267.901.111. Jadi pendapatan petani menggunakan sistem non mulsa lebih besar pendapatannya dibandingkan dengan petani menggunakan sistem mulsa. Sebaiknya petani menggunakan sistem tersebut karena lebih bisa menghemat biaya produksi. Untuk petani yang menggunakan sistem mulsa dibutuhkan perawatan yang lebih ekstra sehingga bisa lebih menekan pengeluaran biaya rawat

    Efisiensi Usahatani Kedelai Hitam Melalui Pola Kemitraan Dengan Koperasi (Studi Kasus Di Desa Sumberagung Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk)

    Get PDF
    The objectives of the research conducted in Sumberagung Village, Gondang District, Nganjuk Regency, among others: (1) the benefits of the partnership pattern of black soybean farmers (farmer groups) with cooperatives and (2) o determine the income of black soybean farmers (farmer groups) through a partnership with cooperatives. This study uses a descriptive basic method, as well as a method of determining the location, namely the purposive or deliberate method. The sampling method uses the Simple Random Sampling method, which data is collected by means of observation and communication techniques or interviews. The data source of this research comes from primary data sources and secondary data. The data analysis used is the Analysis of Farming Costs, Revenue Analysis, Income or Profit Analysis, Efficiency and Efficiency compared to the prevailing interest rates. This partnership pattern provides benefits, benefits, assistance or capital loans, and price certainty, also purchase of black soybean farming. This partnership scheme provides black soybean farmers with an income of IDR2,278,667,00 per hectare in 1 (one) MT.Tujuan dari penelitian yang dilakukan di Desa Sumberagung, Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk, ini antara lain: (1) untuk mengetahui manfaat pola kemitraan petani kedelai hitam (kelompok tani) dengan Koperasi dan (2) untuk mengetahui pendapatan petani kedelai hitam (kelompok tani) melalui pola kemitraan dengan Koperasi. Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriptif, serta metode penentuan lokasi yakni metode purposive atau sengaja. Metode penarikan contoh menggunakan metode Simple Random Sampling yang datanya dikumpulkan dengan teknik observasi dan komunikasi atau wawancara. Sumber Data penelitian ini berasal dari sumber data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan yakni Analisis Biaya Usahatani, Analisis Penerimaan, Analisis Pendapatan atau Keuntungan, Efisiensi dan Efisiensi dibandingkan dengan tingkat suku bunga yang berlaku. Pola kemitraan ini memberikan manfaat, keuntungan, bantuan atau pinjaman modal, dan kepastian harga, serta pembelian terhadap produksi usahatani kedelai hitam. Pola kemitraan ini memberikan pendapatan kepada petani kedelai hitam Rp2.278.667,00 per hektar dalam 1 (satu) MT

    Membangun budaya bertani pada remaja untuk mendukung ketahanan pangan keluarga di Desa Nglaban Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk

    Get PDF
    Tujuan pengabdian masyarakat adalah membangun persepsi yang baik terhadap pertanian dan menumbuhkan budaya bertani pada anak remaja agar kegiatan bertani menjadi kesenangan dan kebiasaan. Dengan menerapkan teknik vertikultur di lahan pekarangan rumah diharapkan akan dapat mengubah pandangan. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2019 di desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari penyuluhan, pelatihan, pendampingan praktik serta monitoring dan evaluasi. Dengan metode penyuluhan dan pelatihan teknologi vertikultur ini berhasil menimbulkan persepsi yang positif serta minat para remaja untuk melanjutkan kegiatan pertanian. Para remaja dapat mempraktikkan budidaya dengan teknik vertikultur dan menyatakan menyukai kegiatan ini setelah melihat hasil dari pekerjaan yang dilaksanakan bersama dengan tim pendamping. Para remaja rajin melanjutkan pemeliharaan terhadap tanaman yang dibudidayakan hingga panen dan ingin mempraktikannya secara mandiri di rumah masing-masing dengan berbagai jenis tanaman pangan semusim yang diinginkan. Dengan dimulai dari membangun persepsi dan rasa senang akan timbul keinginan untuk melaksanakan yang kemudian akan menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Dengan terbentuknya kebiasaan pada sesoreng, maka jika ada ruang dan waktu dan kesempatan akan timbul keinginan untuk mempraktikan, karena menurut teori Habitus , kabiasaan adalah penggerak pikiran
    corecore