1 research outputs found

    Rumah Susun di Kawasan DAS Brantas Kelurahan Kotalama Malang,

    No full text
    Perkembangan suatu kota selalu ditandai dengan banyaknya pendatang yang menuju ke kota tersebut, karena dengan banyaknya pendatang maka secara tidak langsung kota tersebut merupakan kota yang mampu memenuhi kebutuhan banyak masyarakat terutama dari segi ekonomi. Dengan banyaknya para pendatang yang menuju kota tersebut tentu saja juga akan memicu timbulnya berbagai macam masalah, mulai dari masalah pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, maupun kependudukan. Banyaknya masalah yang timbul dapat diakibatkan karena tidak mampunya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin lama akan semakin bertambah ataupun dari mental kesadaran tiap individu penduduk tersebut. Banyaknya pendatang yang menetap di Kota Malang tiap tahunnya mengakibatkan timbulnya masalah kependudukan yang berakibat pada membludaknya penduduk yang tidak diimbangi dengan kawasan permukiman yang memadahi dan dapat dijangkau oleh semua kalangan. Hal ini tentu saja menjadikan halangan bagi para pendatang yang bertujuan untuk mencari nafkah di pusat kota. Para pendatang tersebut tentu saja akan memilih tempat yang lebih dekat dengan pusat kota ataupun dekat dengan tempat kerja, karena disamping lebih mudah untuk dijangkau juga tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi yang menurut mereka cukup tinggi. Untuk mengatasi masalah permukiman tersebut, diperlukan bangunan permukiman yang bersifat vertikal seperti rumah susun. Pembangunan rumah susun sangat efektif untuk mengatasi kebutuhan kota akan permukiman yang layak namun hanya memiliki lahan yang terbatas. Perkembangan pembangunan rumah susun di Kota Malang masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia. Menurut grafik rencana pembangunan Kementrian Perumahan Rakyat tentang rumah susun di kawasan perkotaan tahun 2007-2011 memperlihatkan bahwa pada tahun 2010 direncanakan akan dibangun sekitar 750 unit menara rumah susun sedangkan pada tahun 2011 akan mencapai sekitar 1000 unit menara rumah susun di kawasan perkotaan yang berpenduduk lebih dari 1,5 juta jiwa dengan tingkat kekumuhan yang tingi. Dengan adanya pembangunan rumah susun, maka kebutuhan akan permukiman yang terjangkau bagi pendatang kalangan menengah kebawah dapat terpenuhi. Pembangunan rumah susun juga akan menata kembali ruang-ruang yang ada di dalam kota sesuai dengan fungsi awalnya. Dengan demikian pemanfaatan ruang-ruang yang ada di dalam kota akan lebih maksimal
    corecore