15 research outputs found

    Pengembangan Instrumen Penilaian Two-tier Multiple Choice Untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills) Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Untuk Siswa Sma/ma Kelas XI

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian Two-tier Multiple Choice yang memiliki validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dan indeks pengecoh yang memenuhi kriteria sebagai suatu soal yang baik dan mengembangkan instrumen Two-tier Multiple Choice pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan menjadi instrumen penilaian yang mampu mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari analisis kebutuhan dan penelitian awal, perencanaan, pengembangan bentuk awal produk, revisi dan uji lapangan awal, revisi dan uji lapangan utama, dan revisi dan uji pelaksanaan lapangan. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Surakarta dan SMAN Sragen Bilingual Boarding School tahun ajaran 2013/2014. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, tes dan angket.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kesimpulan yang didapatkan adalah instrumen penilaian Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan dinyatakan layak dan memenuhi kriteria sebagai suatu soal yang baik dengan hasil validitas isi (CV) 1,00, memiliki reliabilitas tes rata-rata 0,92 yang tergolong sangat tinggi, memiliki tingkat kesukaran dengan persentase 4,1% (mudah), 79,2% (sedang), dan 16,7% (sukar), memiliki daya pembeda dengan persentase 18,7% (sangat baik), 39,6% (baik), 14,6% (cukup), 27,1% (jelek), dan memiliki indeks pengecoh dengan persentase 26,1% (sangat baik), 21,9% (baik), 30,2% (kurang), 18,2% (buruk), dan 3,6% (sangat buruk) dan instrumen Two-tier Multiple Choice untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang dikembangkan cukup mampu mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan angka konsistensi 41,6%

    Pelatihan Guru Kimia SMA dalam Mengembangkan Tes Jenis Testlet dan Profil Individu untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains

    Full text link
    Keterampilan Proses Sains adalah perangkat kemampuan kompleks yang biasa digunakan oleh para ilmuan dalam melakukan penyelidikan ilmiah ke dalam rangkaian proses pembelajaran. Untuk mengukur pengetahuan dan juga Keterampilan Proses Sains yang dimiliki peserta didik diperlukan suatu instrumen evaluasi yang dapat mengukur perkembangan proses berpikir peserta didik, mudah dalam segi penilaian dan dapat memberikan profil individu peserta didik. Instrumen Testlet yang merupakan suatu set item pertanyaan yang saling berkaitan dapat memberikan stimulus pada peserta didik, sehingga mampu mengukur perkembangan proses berpikir peserta didik dan dapat memberikan informasi profil individu peserta didik. Pendampingan, penyebarluasan, dan jajak pendapat tentang instrumen Testlet untuk mengukur Keterampilan Proses Sains disertai dengan aplikasi Profil Individu peserta didik ini dilakukan pada 43 orang guru Kimia SMA yang berasal dari Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo. Hasil dari jajak pendapat yang menggunakan instrumen angket ini adalah sebanyak 100% guru menyatakan perlu melatihkan Keterampilan Proses Sains pada Siswa, sebanyak 36,9% menyatakan soal-soal yang selama ini diberikan belum mengarah pada Keterampilan Proses Sains, sebanyak 100% guru menyatakan perlu dilakukan pengembangan instrumen yang dapat mengukur Keterampilan Proses Sains, sebanyak 97,6% guru menyatakan soal bentuk Testlet dapat digunakan untuk mengukur Keterampilan Proses Sains, sebanyak 100% guru menyatakan bahwa profil individu dapat efektif memberikan informasi pemahaman peserta didik dan sebanyak 95,3% guru menyatakan profil individu layak diaplikasikan pada pembelajaran

    Pembuatan Biobriket dari Limbah Dedaunan

    Full text link
    There were so many leaves waste in our environment. This reseach is conduct to study the possibility of using that waste as a raw material of Bio-briquettes. The leaves that useare mangoes, jackfruits, rambutans, and teak wood powder as comparison. Bio-briquettes were make with and without pyrolysis, for 2 and 5 gram starch. The characteristics test, flame test and water boiling test are conducted with Anglo and Biomassa Stove. The results of the test shows that only moisture content that meet SNI, but the good information that the calories of three type of leaves are more than 4,600 calories/gram, especially the rambutan leaves is 4960 calories/gram. The SNI standar for wood is 5,000 caloris/gram. The flame test results shows that at Biomassa Stove better than at Anglo, and 2 gram starch better than 5 gram. For water boiling test at Angglo is better than at Biomassa Stove, and 2 gram starch better than 5 gram

    Rancang Bangun Aplikasi E-Klinik Berbasis Web Menggunakan Framework PHP : Yii2

    Full text link
    Tujuan utama dari teknologi adalah membantu untuk mempermudah pekerjaan dan menyelesaikan permasalahan manusia. Dalam bidang kesehatan, klinik merupakan organisasi yang mengelola data dokter dan pasien, pendaftaran untuk pemeriksaan pasien, rekam medis, pengambilan nomor antrian dan kegiatan lainnya. Studi kasus dalam penelitian ini adalah klinik yang melakukan semua kegiatan tersebutdengan secara manual yaitu sebagai contoh pendaftaran pasien masih menggunakan cara manual. Kemudian untuk pendaftaran pemeriksaan juga harus datang terlebih dahulu dan antri untuk mendapatkan nomor urut pemeriksaan. Nomor urut antrian masih menggunakan cara manual yaitu dengan memanggil secara manual oleh petugas. Medical record juga masih menggunakan cara manual yaitu dengan menulis pada kertas atau buku rekam medis sehingga tidak efektif dan efisien. Solusi adalah aplikasi E-Klinik, dengan tujuan utama untuk memudahkan dalam memanajemen sebuah klinik. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode waterfall. Langkah-langkah dari metode ini yaitu pengumpulan data, membuat analisa kebutuhan sistem, desain database, testing, dan implementasi. Penelitian ini menghasikan rancang bangun aplikasi E-Klinik meliputi sistem antrian, manajemen data pasien dan dokter dan juga data rekam medis.________________________________________________________________AbstarctThe rapid development of technology has targeted all areas of human life. This is because technology is very important and helps to facilitate human work. One of them is in the health sector, especially in the management of a clinic. Such as registration activities for patient examinations, medical records, retrieval of queue numbers and other activities. For most clinics these activities are still done manually, for example the registration of patients still using manual methods. Then for the registration of the examination must also come in advance and queue to get the inspection serial number. There are still many sequential numbers using the manual method, namely by manually calling by the officer. Furthermore, in the medical record also still using manual methods, namely by writing on paper or medical record books so that it is not effective and efficient. Seeing this, the solution that can be given is by making an E-Clinic application that will facilitate the management of a clinic.Making this application uses the waterfall method. The steps of this method are data collection, system requirements analysis, database design, testing, and implementation. This study successfully designed the E-Clinic application including queuing system, patient and doctor data management and also medical record data

    Limbah Masker di Era Pandemi: Kejahatan Meningkat atau Menurun?

    Full text link
    The COVID-19 pandemic in Indonesia has not only disrupted the national and economic sectors of the economy and health, but has also disrupted the environment, particularly those related to medical waste. Mask waste, which is one type of medical waste, has increased dramatically, and in severity it can also cause various adverse impacts on the environment as described through various previous studies. This paper aims to find out how the behavior of Indonesian people in waste mask waste is through social control theory, to find out the increase in crime rates caused by medical waste, and to find out whether there is a correlation between society behavior and the increase in environmental crime due to COVID-19. This paper uses a quantitative method, by conducting a survey of 100 productive age groups in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek). The results showed that there was a significant correlation between society behavior in waste disposal and environmental improvement due to lack of control over waste disposal. Society's behavior in disposing of mask waste plays an important role in increasing the amount of medical waste as a form of environmental crime

    PENGEREMAN REGENERATIF MOTOR DC TANPA SIKAT (BLDC) UNTUK PENGISIAN BATERAI PADA SEPEDA ELEKTRIK

    Full text link
    Untuk meningkatkan efisiensi sepeda listrik, dibutuhkan sistem pengereman regeneratif untuk menggantikan sistem pengereman mekanik karena pengereman regeneratif dapat mengubah energi kinetik yang akan dibuang menjadi panas melalui kampas rem menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk mengisi baterai. Untuk merealisasikan alat ini, dibutuhkan sepeda, mesin arus searah tanpa sikat, penyearah 3 fasa tak terkontrol, boost converter, baterai, dan kontroler. Besar torsi pengereman pada mesin dipengaruhi oleh besar arus keluaran dari mesin tersebut. Sistem pengereman regeneratif ini dikendalikan dengan suatu mikrokontroler yang akan mengubah-ubah nilai dutycycle pada boost converter agar nilai arus masukan boost converter yang selalu berbanding lurus terhadap nilai arus keluaran mesin dapat berubah sesuai keinginan. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan energi rata-rata sebesar 0,0048360 Wh untuk kecepatan awal 30 km/jam dan 0,0100300 Wh untuk kecepatan awal 40 km/jam dengan beban inersia mesin saja

    PENGEREMAN REGENERATIF MOTOR DC TANPA SIKAT (BLDC) UNTUK PENGISIAN BATERAI PADA SEPEDA ELEKTRIK

    Get PDF
    Untuk meningkatkan efisiensi sepeda listrik, dibutuhkan sistem pengereman regeneratif untuk menggantikan sistem pengereman mekanik karena pengereman regeneratif dapat mengubah energi kinetik yang akan dibuang menjadi panas melalui kampas rem menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk mengisi baterai. Untuk merealisasikan alat ini, dibutuhkan sepeda, mesin arus searah tanpa sikat, penyearah 3 fasa tak terkontrol, boost converter, baterai, dan kontroler. Besar torsi pengereman pada mesin dipengaruhi oleh besar arus keluaran dari mesin tersebut. Sistem pengereman regeneratif ini dikendalikan dengan suatu mikrokontroler yang akan mengubah-ubah nilai dutycycle pada boost converter agar nilai arus masukan boost converter yang selalu berbanding lurus terhadap nilai arus keluaran mesin dapat berubah sesuai keinginan. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan energi rata-rata sebesar 0,0048360 Wh untuk kecepatan awal 30 km/jam dan 0,0100300 Wh untuk kecepatan awal 40 km/jam dengan beban inersia mesin saja
    corecore