16 research outputs found

    Pemanfaatan Batang Semu Pisang Sebagai Pot Dengan Berbagai Komposisi Media Tanam Terhadap Produktivitas Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea Reptans L.)

    Get PDF
    Kangkung Sutera merupakan salah satu tanaman berumur pendek yang tahan terhadap penyakit karat daun (Puccinia sp). Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia pada setiap tahun yang diikuti dengan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman di daerah perkotaan menyebabkan berkurangnya lahan pertanian, sehingga produksi kangkung darat menurun. Solusi yang dapat diterapkan untuk mengefisiensikan lahan adalah dengan menggunakan pot batang semu pisang. Pot batang semu pisang ramah lingkungan dan memiliki kadar air yang tinggi yaitu 96,2% sehingga cocok untuk daerah kekurangan air. Komposisi media tanam pupuk kandang sapi, kompos azolla, dan kompos sampah kota yang digunakan, diharapkan dapat berpengaruh dalam pertumbuhan kangkung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan komposisi media tanam yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat pada pot yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bedali, Malang. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan: P1 = Tanah + pupuk kandang sapi (1:1) pada polybag, P2 = Tanah + kompos Azolla (1:1) pada polybag, P3 = Tanah + kompos sampah kota (1:1) pada polybag, P4 = Tanah + pupuk kandang sapi (1:1) pada pot batang semu pisang, P5 = Tanah + kompos Azolla (1:1) pada pot batang semu pisang, P6 = Tanah + kompos sampah kota (1:1) pada pot batang semu pisang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perlakuan pupuk kandang sapi pada polybag memiliki bobot segar total tanaman lebih besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya

    Status Pengelolaan “Green Campus” Di Universitas Brawijaya

    Full text link
    Permasalahan lingkungan menjadi salah satu hal yang paling utama dan paling diperhatikan dalam beberapa tahun belakangan ini, Permasalahan yang sering kita dengar mengenai masalah lingkungan yaitu permasalahan globalisasi. Permasalahan globalisasi banyak menimbulkan inovasi baru dikalangan masyarakat khususnya di perguruan tinggi yaitu salah satunya inovasi tersebut yaitu Green Campus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2013 di Lingkungan Universitas Brawijaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis sampah yang memberikan kontribusi paling besar adalah sampah organik. Untuk luasan RuangTerbuka Hijau (RTH) di lingkungan Universitas Brawijaya telah memenuhi syarat dari status “Green Campus”, dan untuk permasalahan CO2 di lingkungan Universitas Brawijaya sudah teratasi dengan jumlah tanaman yang berada di Universitas Brawijaya. Pada hasil kusioner yang berisi 24 pertanyaan sudah meliputi 7 poin yang ada di dalam Green Campus. Namun ada beberapa poin, dimana penduduk di lingkungan Universitas Brawijaya merasa tidak nyaman akan kebersihan di lingkungan dan kurangnya jenis tempat sampah berdasarkan jenisnya. Untuk jumlah tanaman menurut penduduk didalam lingkungan Universitas Brawijaya yang dirasa masih kurang jumlahnya. Luasan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) juga dilihat kurang luas. Namun untuk listrik, air dan keadaan suhu koresponden sudah merasa cukup

    Studi Pertumbuhan Dan Hasil Produksi Jamur Tiram Putih (Pleorotus Ostreatus) Pada Media Tumbuh Jerami Padi Dan Serbuk Gergaji

    Get PDF
    Tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari perbedaan pertumbuhan dan produksi jamur tiram putih antara baglog jerami padi dan serbuk kayu gergaji, dan mendapatkan perbandingan campuran komposisi antara serbuk gergaji kayu dengan jerami padi yang tepat sehingga dapat digunakan sebagai media tumbuh jamur tiram putih. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan sembilan perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan M8 dengan komposisi serbuk gergaji kayu 700 g, jerami padi 100 g, bekatul 50 g, dan kompos sampah hijau 150 g. Perlakuan M8 menghasilkan lama penyebaran miselium pada substrat 35,19 HSI; saat muncul badan buah (Pin head) pertama 65,63 HSI; rata-rata diameter tudung buah 6,57 cm; frekuensi panen 9,33 kali; rata-rata bobot segar badan buah 58,71 g; interval panen 3,34 hari. Perhitungan analisis USAha tani, M8 menghasilkan total keuntungan Rp 820.600,00 dengan BEP volume produksi 390,63Kg; (B/C) Ratio 1,26; ROI sebesar 0,26 %

    Pengaruh Dosis Pupuk Urin Kelinci Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Tomat

    Get PDF
    Kelinci dapat menghasilkan feses dan urin dalam jumlah yang cukup banyak namun tidak banyak digunakan oleh para peternak kelinci. Feses dan urin kelinci lebih baik diolah menjadi pupuk organik daripada terbuang percuma. Penggunaan urin kelinci sebagai pupuk organik cair selain bermanfat untuk meningkatkan kesuburan tanah, juga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan USAhatani bahkan dapat menambah pendapatan peternak. Pupuk organik cair yang berasal dari urin kelinci mempunyai kandungan unsur hara yang cukup tinggi. Produksi tomat dengan menggunakan pupuk urin kelinci sangat minim informasi, oleh karena itu percobaan ini dilakukan pada budidaya beberapa macam varietas tomat yang banyak ditanam oleh masyarakat. Tujuan percobaan untuk mengetahui interaksi antara dosis pupuk urin kelinci dengan macam varietas tomat dan mempelajari penggunaan pupuk urin kelinci pada beberapa varietas tomat, pengaruhnya terhadap produksi baik kualitas maupun kuantitas. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2014 di lahan milik Sekolah Teknologi Penyuluhan Pertanian (STPP) di jalan Tanjung kota Malang, menggunakan metode rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor dan diulang sebanyak 4 kali. Percobaan menggunakan 4 dosis pupuk urin kelinci (0 ml tan-1, 15 ml tan-1, 30 ml tan-1, dan 45 ml tan-1) dan 3 varietas yaitu Ranti (Lokal), Tymoti F1 (Hibrida), dan Fortuna 23 (Hibrida). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk urin kelinci dengan macam varietas tomat terhadap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Rata-rata berat buah dan jumlah buah per tanaman paling tinggi ditunjukkan pada dosis 0 ml tan-1 dan varietas Fortuna 23

    Kajian Intersepsi Cahaya Matahari Pada Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Diantara Tanaman Melinjo Menggunakan Jarak Tanam Berbeda

    Get PDF
    Penanaman kacang tanah dibawah naungan pohon merupakan alternatif penin-gkatan intensifikasi lahan perkebunan untuk meningkatkan pendapatan. Untuk menduk-ung upaya tersebut maka dibutuhkan pe-ngaturan jarak tanam yang tepat sehingga dapat sesuai dengan keseimbangan cahaya yang diterima. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan lahan ter-naungi serta memperoleh penggunaan jarak tanam yang sesui untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Penelitian dilaksanakan per-kebunan PT. Karya Sami'in, Pacet, Mojo-kerto, pada bulan Juli hingga September 2012. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) diulang 4 kali. Petak utama adalah : Lokasi penanam-an (N) terdiri dari 2 macam yaitu : (N0) lahan terbuka dan (N1) lahan diantara tanaman melinjo. Anak petak menggunakan jarak tanam (J) terdiri dari 3 macam yaitu : (J1) jarak tanam 40 cm x 10 cm, (J2) jarak tanam 40 cm x 15 cm dan (J3) jarak tanam 40 cm x 20 cm. Perlakuan lahan penanaman dan jarak tanam menunjukkan hasil persentase intersepsi cahaya maksimum pada umur pengamatan 90 hst dengan penggunaan jarak tanam 40 cm x 10 cm pada lahan ter-buka maupun pada perlakuan lahan ter-naungi, sedangkan hasil panen bobot kering polong terbaik dicapai pada perlakuan lahan terbuka dengan menggunakan jarak tanam 40 cm x 20 cm

    Kajian Etnobotani Masyarakat Desa Berdasarkan Kebutuhan Hidup

    Get PDF
    Etnobotani merupakan kaitan antara manusia dan tumbuhan. Etnobotani menggambarkan dan menjelaskan kaitan antara budaya dan kegunaan tumbuhan, bagaimana tumbuhan digunakan, dirawat dan dinilai memberikan manfaat untuk manusia. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengidentifikasi jenis tanaman yang ada pada Desa Jenggolo Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, mengidentifikasi pemanfaatan tanaman bagi warga Desa Jenggolo, menganalisis hubungan antara pemanfaatan tumbuhan dengan kebutuhan hidup masyarakat.. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juli 2013. Penelitian ini bersifat eksplorasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 68 % pekarangan di Desa Jenggolo memiliki pola pekarangan modern, Terdapat 155 jenis tanaman, yang didominasi fungsi kesehatan/ functional food sebesar 40.65%, estetika 38.71%, peneduh 12.90%, pangan 5.16% dan spiritual 2.58%. Petani lebih dominan untuk menanam tanaman kesehatan/functional food sebanyak 37.72%, sedangkan pengusaha kecil dan menengah, seniman, tukang batu dan kayu dan wiraswasta dominan tanaman hias yaitu 50.61%, 48.89%, 45.36% , 42%. Peningkatan luas halaman tidak di ikuti dengan peningkatan jumlah jenis tanaman (R2 = 0.31, y = 0.06x + 9.42). Tingkat ketergantungan masyarakat dengan tanaman yang dapat dikonsumsi dari pekarangan rumah. Ketergantungan petani terhadaptanaman di pekarangan 35%, sedangkan wiraswasta 2%
    corecore