3 research outputs found

    Peningkatan Keaktifan Siswa Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Model Pembelajaran Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Pada Kelas IX-A Semester Ganjil SMP Negeri 4 Madiun Tahun Pelajaran 2015/2016

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar matematika dalam kegitan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus I siswa aktif dalam kelompok 10 siswa dengan prosentase 33,33%, siswa yang cukup aktif 6 siswa dengan prosentase 20%, siswa yang kurang aktif 6 siswa dengan prosentase 20%, siswa yang tidak aktif 8 siswa dengan prosentase 26,67%. Siswa yang aktif dalam individu 12 siswa dengan prosentase 40%, siswa yang cukup aktif 5 siswa dengan prosentase 16,67%, siswa yang kurang aktif 9 siswa dengan prosentase 30%, siswa yang tidak aktif 4 siswa dengan prosentase 13,33%. Pada siklus II siswa aktif dalam kelompok 12 siswa dengan prosentase 40%, siswa yang cukup aktif 7 siswa dengan prosentase 23,33%, siswa yang kurang aktif 6 siswa dengan prosentase 20%, siswa yang tidak aktif 5 siswa dengan prosentase 16,67%. Siswa yang aktif dalam individu 14 siswa dengan prosentase 46,67%, siswa yang cukup aktif 7 siswa dengan prosentase 23,33%, siswa yang kurang aktif 5 siswa dengan prosentase 16,67%, siswa yang tidak aktif 4 siswa dengan prosentase 13,33%. Siklus III siswa aktif dalam kelompok 19 siswa dengan prosentase 63,33%, siswa yang cukup aktif 8 siswa dengan prosentase 26,67%, siswa yang kurang aktif 2 siswa dengan prosentase 6,67%, siswa yang tidak aktif 1 siswa dengan prosentase 3,33%. Siswa yang aktif dalam individu 18 siswa dengan prosentase 60%, siswa yang cukup aktif 9 siswa dengan prosentase 30%, siswa yang kurang aktif 3 siswa dengan prosentase 10%, siswa yang tidak aktif tidak ada. Hasil lain dari penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang tuntas belajar hanya 102 siswa dengan prosentase 33,33%, pada siklus II siswa yang tuntas 17 siswa dengan prosentase 56,67%, dan pada siklus III mengalami peningkatan yang signifikan siswa yang tuntas menjadi 27 siswa dengan prosentase 90%

    Analysis of Youth Entrepreneurship Development in Facing Era 5.0 Using SAST Method

    Full text link
    Youth entrepreneurship development with various challenges and potentials in entering the 5.0 revolution era. For this reason, in order to increase competitiveness, it becomes an impetus for Youth to improve their skills, knowledge, and analytical and leadership skills in the work environment. The purpose of this study was to determine the form of youth involvement and role in the Youth Entrepreneurship Program, to determine the driving and inhibiting factors faced by youth in providing their roles and participation in entrepreneurship programs, and to provide an overview of the level of adaptability among youth in the process of implementing youth entrepreneurship programs in terms of of mastery and utilization of technology. The method used is the SAST method. Strategic Assumption Surfacing And Testing (SAST) is a software method used to solve complex and interrelated problems, with unclear objectives, conflicts of interest, and environmental uncertainty and social constraints. From the results of the discussion and conclusions above, there are several steps that must be taken: Development of youth entrepreneurship, Synergy and cross-stakeholder collaboration in relevant ministries and institutions, Commitment to resource allocation, especially personnel/institutional and budget, as well as the National Action Plan Movement to purchase products. generated by young entrepreneurs
    corecore