1 research outputs found

    Pembuatan Membran Selulosa Asetat Dengan Ekstrak Biji Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Biofouling Reducer Agent Alami

    No full text
    Teknologi membran saat ini merupakan metode pemisahan yang banyak digunakan, namun filtrasi menggunakan membran memiliki kelemahan, yaitu terjadinya fouling. Proses fouling terjadi ketika adanya penempelan mikroorganisme seperti bakteri yang berkembang biak dengan cepat pada permukaan membran. Biofouling merupakan masalah kompleks yang kerap dihadapi pada suatu benda yang sering kontak dengan air. Masalah yang ditimbulkan oleh biofouling akan memberikan dampak serius terhadap kinerja membran.. Maka dari itu, diperlukan suatu modifikasi permukaan membran dengan sintesis membran menggunakan penambahan bahan aditif yang dapat mempengaruhi morfologi dan sifat membran, seperti biofouling reducer (BFR) agent. Material yang dapat digunakan sebagai BFR adalah Moringa oleifera. Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif dengan melakukan pencampuran Moringa oleifera untuk menghambat bakteri penyebab biofouling pada membran selulosa asetat. Biji Moringa oleifera yang digunakan sebesar 1 gr, 2 gr, dan 3 gr. Diketahui nilai kandungan total fenol sebesar 123,61 mg/g ekstrak, sehingga ekstrak Biji Moringa oleifera dapat digunakan sebagai BFR agent pada membran selulosa asetat untuk mencegah adanya kontaminan biologis yang dapat berkembang biak dan mengganggu proses membran. Parameter yang diperhatikan diantaranya adalah sifat antibakteri yang diketahui melalui pengujian FTIR, kinerja membran dan kenampakan viii penempelan bakteri pada permukaan membran dengan fotomikroskop dan uji SEM. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan ekstrak biji kelor pada konsentrai mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Pada membran kontrol diketahui nilai fluks sebesar 1235,6744 L/m2.jam, setelah dilakukan penambahan ekstrak konsentrasi 1 gram nilai fluks turun menjadi 802,3585 L/m2.jam, kemudian terjadi penurunan nilai fluks menjadi 796,7081 L/m2.jam pada konsentrasi 2 gram dan terjadi kenaikan kembali pada penambahan konsentrasi 3 gram menjadi 864,8662 L/m2.jam. Pada pengujian antibakteri membran kontrol menunjukkan prosentase luas area penempelan bakteri sebesar 24,87% dan 21,64%, sedangkan ketika dilakukan penambahan konsentrasi ekstrak biji kelor 3 gram luas area penempelan bakteri menurun menjadi 9,87% dan 4,03
    corecore