4 research outputs found

    Pemasaran Politik Lilis Nurlia dan Eka Widyani Latief Pada Pemilu 2019 di Kota Bekasi

    Get PDF
    The 2019 election is a new history because the elections were held simultaneously. This creates a challenge for the legislative candidates on how to inform and convince the public. The number of elected female candidates is still small compared to the male candidates. Hence the need for political marketing, to be able to win the election. Political marketing is a candidate's strategy to win the election. This paper aims to explain the political marketing of Lilis Nurlia and Eka Widyani Latief in the 2019 election in Bekasi City by using the political marketing theory of Philip B. Niffenegger. The research method used is qualitative research with a case study approach to obtain an overview of the phenomenon from the political marketing experience of Lilis Nurlia and Eka Widyani Latief. The result is that Lilis Nurlia and Eka Widyani Latief can implement political marketing properly according to product, price, promotion, and place. It becomes interesting when Lilis Nurlia uses a success team in facing the 2019 election, while Eka Widyani Latief does not use a success team. Lilis Nurlia served in 2014 and Eka Widyani Latief served in the 2004 and 2009 elections in Bekasi City. This means that Lilis Nurlia and Eka Widyani are one step ahead of the other candidates

    PEMBERDAYAAN UMKM SEBAGAI PENGGERAK PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL MELALUI OPTIMALISASI INDUSTRI DIGITAL 4.0

    Get PDF
    Dengan adanya pandemic Covid-19 membuat berbagai sektor terkena dampak, seperti halnya pada sektor ekonomi yaitu Usaha Mikro Kecil Menengah. UMKM merupakan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Indonesia dibidang Produk Domestik Bruto dan penyerap tenaga kerja. Dengan adanya pandemic Covid-19, pemerintah mengeluakan kebijakan social distancing yang membatasi seseorang untuk keluar rumah. Hal ini memiliki dampak terhadap UMKM, yang artinya mengharuskan UMKM untuk melakukan digitalisasi yang sesuai dengan era 4.0 sehingga produk yang dihasilkan tetap dapat terjual. Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi pemberdayaan UMKM untuk adanya pemulihan ekonomi nasional ke ranah digitalisasi sehingga output yang dihasilkan dapat membuat masyarakat indonesia menjadi sejahtera. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UMKM merupakan sektor ekonomi yang sangat potensial namun mengalami masalah ditengah krisis dan juga sulit menghadapi adaptasi kebiasaan baru yang berbasis Digital. Ekonomi Digital merupakan solusi menyesuaikan tantangan ditengah New Normal, namun belum sepenuhnya menyasar pada ranah informal yang dipegang oleh UMKM mengingat keterbatasan mereka terhadap literasi Digital, sehingga perlu ada perhatian khusus terhadap mereka agar mampu menyesuaikan akan Prospek pasar yang lebih baru guna memulihkan kembali kehidupan mereka agar menjadi lebih sejahtera

    Branding Politik Caleg Perempuan dari Partai Islam: Studi Kasus Lilis Nurlia dan Eka Widyani Latief di Kota Bekasi

    No full text
    Elections of 2019 are simultaneous elections. Elections 2019 require candidates to do a number of things to win the elections. Political branding is the common way of legislature candidates. Lilis Nurlia and Eka Widyani Latief are candidates for legislative members in Bekasi City from the Prosperous Justice Party (PKS). Interestingly, Lilis Nurlia used a success team while Eka Widyani Latief did not use a successful team in facing the 2019 election. Lilis Nurlia does her political branding through face-to-face media and social media and carries the name of the party on every occasion. This study aims to look at the political branding of Lilis Nurlia and Eka Widyani Latief in facing the 2019 election in Bekasi City because there are still few studies that discuss political branding, especially in female legislative candidates. This research uses Kapferer political branding theory to analyze the experience of political branding implemented Lilis Nurlia and Eka Widyani Latief. This research uses qualitative research with a case study approach. The author obtained primary data from the results of semi structure in-depth interviews and secondary data from article documents, journals, document archives, and so on. The results of the study obtained that Lilis Nurlia and Eka Widyani Latief were legislative candidates with sequence number 1. Lilis Nurlia does political branding with various activities mainly through tabloids. Lilis Nurlia also uses a group approach to approach the community, while Eka Widyani Latief also carries out various activities, especially gatherings and social relations approached to approach society. Lilis Nurlia and Eka Widyani Latief also introduced themselves and shared the activity on social media.Penelitian ini membahas tentang branding politik dari calon anggota legislatif perempuan dari Partai Islam dengan menganalisis Lilis Nurlia dan Eka Widyani Latief. Lilis Nurlia dan Eka Widyani Latief merupakan calon legislatif di Kota Bekasi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menariknya, Lilis Nurlia menggunakan tim sukses sementara Eka Widyani Latief tidak menggunakan tim sukses dalam menghadapi pemilu 2019. Lilis Nurlia melakukan branding politiknya melalui media tatap muka dan media sosial serta membawa nama partai pada setiap kesempatannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat branding politik Lilis Nurlia dan Eka Widyani Latief dalam menghadapi pemilu 2019 di Kota Bekasi dikarenakan masih sedikit penelitian yang membahas mengenai branding politik khususnya calon legislatif perempuan. Penelitian ini menggunakan teori branding politik Kapferer untuk menganalisis pengalaman branding politik yang diimplementasikan Lilis Nurlia dan Eka Widyani Latief. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penulis memperoleh data primer dari hasil wawancara mendalam semistruktur dan data sekunder dari dokumen artikel, jurnal, arsip dokumen, dan sebagainya. Hasil penelitian diperoleh bahwa Lilis Nurlia dan Eka Widyani Latief merupakan calon legislatif dengan nomor urut 1. Lilis Nurlia melakukan branding politik dengan berbagai kegiatan terutama melalui tabloid. Lilis Nurlia juga menggunakan pendekatan kelompok untuk mendekati masyarakat, sementara Eka Widyani Latief juga melakukan berbagai kegiatan terutama silaturahmi dan pendekatan hubungan sosial untuk mendekati masyarakat. Lilis Nurlia dan Eka Widyani Latief juga memperkenalkan dirinya dan membagikan kegiatan di media sosial

    ANALISIS KONFLIK RELOKASI KAMPUNG BUKIT DURI MENGGUNAKAN PENAHAPAN KONFLIK DAN BAWANG BOMBAY

    No full text
    Relokasi Kampung Bukit Duri menimbulkan konflik karena masyarakat keberatan dengan perintah penggusuran. Penggusuran terjadi pada 28 September 2016 atas perintah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Proses relokasi diwarnai dengan bentrokan karena perlawanan masyarakat yang kuat dan penggunaan otoritas dalam proses relokasi, serta Pemerintah menggunakan kekuasaannya untuk melakukan penggusuran tanpa mempedulikan masyarakat Kampung Bukit Duri. Relokasi Kampung Bukit Duri menjadi salah satu polemik utama dari berbagai relokasi yang terjadi selama 2015-2016. Tujuan dari penelitian ini mengetahui analisis konflik dengan menggunakan alat penahapan konflik dan analogi bawang bombay, serta mengetahui strategi mengelola konflik multitingkat dan roda. Penelitian ini menggunakan studi literatur untuk melihat analisis konflik Kampung Bukit Duri. Hasil penelitian diperoleh konflik terjadi karena program dari pemerintah memiliki maksud tujuan yang baik untuk menata ulang kota tetapi dalam implementasikan tidak memperhatikan terkait hak-hak yang seharusnya didapatkan oleh masyarakat, walaupun pada tahun 2021 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, tetapi dikhawatirkan akan menimbulkan pra konflik karena masyarakat yang tidak dapat membayar harga sewa. Rekomendasi penelitian ini diharapkan akan memudahkan masyarakat memahami konflik yang terjadi di Kampung Bukit Duri dengan adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait relokasi dan memahami strategi dalam mengelola konflik yang terjadi di Kampung Bukit Duri
    corecore