6 research outputs found

    Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPL Pendidikan Bahasa Jepang Unnes Tahun 2017 Berdasarkan Penilaian Guru Pamong

    Full text link
    ___________________________________________________________________ Penelitian ini mendeskripsikan tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPL berdasarkan penilaian guru pamong tahun 2017. Praktik Pengalaman Lapangan atau PPL yaitu mata kuliah yang dilaksanakan untuk memberikan pengalaman mengajar bagi seluruh mahasiswa kependidikan Universitas Negeri Semarang.penilaian mahasiswa PPL dilaksanakan oleh guru pamong. Guru pamong yaitu guru mata pelajaran yang bertanggung jawab terhadap sikap dan cara mengajar mahasiswa praktikannya. Penilaian oleh guru pamong dilakukan dengan mengisi angket penilaian dari UNNES yang berisi 4 kompetensi keguruan. Kompetensi keguruan antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 6 sekolah yang mengampu mahasiswa PPL. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa PPL rata-rata termasuk kategori Sangat Baik dari semua aspek pendidikan

    Analisis Kesalahan Penggunaan Futsukei dalam Klausa Penjelas Meishi Shuushoku pada Sakubun Mahasiswa Semester IV Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes

    Full text link
    Kesalahan yang terjadi dalam sakubun dapat disebabkan oleh adanyaperbedaan antara bahasa ibu pembelajar dan bahasa Jepang sehingga menyebabkankurang memadainya kemampuan tata bahasa, penguasaan kosa kata dan sebagainya.Perbedaan tersebut salah satunya adalah kata kerja, kata sifat, dan kata kerjabantu dalam bahasa Jepang yang dapat mengalami Perubahan bentuk. Dari hasilstudi pendahuluan, mahasiswa mengalami kesulitan dalam menggunakan bentuk futsukei. Bentuk futsukei memiliki beberapa fungsi. Berdasarkan hasil pengamatan,kesalahan yang sering muncul adalah penggunaan futsukei pada klausa penjelas meishishuushoku. Oleh karena itu, perlu penelitian tentang kesalahan penggunaan futsukei pada klausa penjelas meishi shuushoku agar kesalahan tersebutnantinya tidak terjadi lagi.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatankualitatif. Penelitian ini menggambarkan secara rinci mengenai kesalahan yangterjadi dan penyebab terjadinya kesalahan. Data yang digunakan adalah kesalahanpenggunaan futsukei pada klausapenjelas meishi shuushoku di sakubun. Sumber data pada penelitian iniadalah 48 buah karangan atau sakubun mahasiswa UNNES semester IV dengantema “anke-to” (angket). Teknik pengumpulan data yangdigunakan pada penelitian ini adalah teknik simak dan teknik catat. Tekniksimak digunakan karena data penelitian ini adalah data tertulis berupa karanganatau sakubun. Penyimakan dilakukandengan membaca sakubun mahasiswa yangmerupakan sumber data pada penelitian ini. Adapun teknik catat digunakan untuk mencatat potongan kalimat yangmengalami kesalahan.Berdasarkan hasilanalisis data, didapatkan kesalahan penggunaan futsukei bentuk lampau pada klausa penjelas meishi shuushoku sebanyak 66 kalimat dan kesalahan penggunaan futsukei bentuk nonlampau pada klausa penjelas meishi shuushoku sebanyak 14 kalimat. Kesalahan terjadi dikarenakanmahasiswa kurang memahami konsep penggunaan kala baik pada tingkat kalimatmaupun pada klausa penjelas meishishuushoku (penggunaan kala pada tingkat klausa). Selain itu, mahasiswa tidakpaham apa yang dijelaskan grafik dan kurang memahami tentang struktur meishi shuushoku serta kurang hati-hati dalammenggunakan kata keterangan amaripada klausa penjelas meishi shuushokudan modalitas yang menyatakan keinginan pada orang ketiga.Errorsthat occur in sakubun can be caused by the differences between languagelearners and a Japanese mother, causing the insufficient ability of grammar,vocabulary mastery etc. The oneof the difference is verb, adjective, andverb in Japanese aids that can change shape. From the results of preliminarystudies, the students have difficulty in using futsukeiform (casual or called basic form in Japanese Grammar). Futsukei form hasseveral functions. Based on observations, errors that often arises is the using futsukei on meishishuushoku explanatory clause. Therefore, theneed to research on the use futsukeierror on meishishuushoku explanatory clause that suchmistakes will not happen again.Thisresearch use a descriptive study witha qualitative approach. This study describes details of the errors that occurred and the cause of theerror. The used data are the errorsof futsukeion meishi shuushoku explanatory clausesin sakubun. Source of data in this study were 48 pieces of student essays orsakubun UNNES with theme "anke-to"(questionnaire). Thestudents are second grade of UNNES Japanese Education Program. Data collectiontechniques in this research is the monitoring technique and writing notetechnique. Monitoring technique used for this research data because the datawritten in the form of essay or sakubun.Monitoring done by reading student's sakubun, who is the source of the data in this research. As noted technique used torecord an error fragment.Basedon the analysis of data, there are 66 sentensces error in using past tense futsukei on meishi shuushoku explanatory clauses and there are 14 sentences error in usingnon-past form futsukei on meishi shuushoku explanatory clauses. The error occurs because the students do not understandthe concept of using tense in Japanase, especially tenses in meishi shuushoku's clause (clause leveltenses). In addition, students can not looking the describing graph clearly andless-understanding of the structure of meishishuushoku, less-cautious in using adverbs ‘amari' on meishi shuushokuclause and modalities expressed a desire in the third person (there aredeffirences both of Indonesian and Japanese to express that expression)

    Analysis of College Students' Difficulties in Developing Paragraph in Japanese Writing

    Full text link
    This is a quantitative descriptive research that aimes to describe students' diffulties in develophing the paragraph in Japanese writing, the causal factors, and solutions from difficulties in developing the paragraph experienced by students of Japanese Education program in Semarang  State University. Samples of this research were a total of 30 students of Japanese Education Program class 2014. The technique of collecting data  used was questionnaire. The data results obtained then were analyzed using descriptive percentage approach. The result of this research showed that  difficulties developing paragraph on Japanese essay, included determining ideas, writing topic sentences, composing supporting ideas, writing and composing with logical plot, using phrases, vocabulary and sentence patterns. Factors that affected were the lack of students' interest in reading and writing, and the students' lack of knowledge about paragraphs. The solutions that could be used to overcome these difficulties were often practicing Japanese writing, read other book references and apply vocabulary and sentence pattern to the fullest.   Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan utuk  mendeskripsikan keulitan, faktor penyebab, dan solusi dari kesulitan mengembangkan paragraf pada karangan bahasa Jepang yang dialami oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes. Sampel penelitian ini adalah 30 mahasiswa prodi pendidikan Bahasa Jepang angkatan 2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan angket. Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan deskriptif prosentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesulitan mengembangkan paragraf pada karangan bahasa Jepang meliputi menentukan ide, menulis kalimat utama, menulis dan menyusun kalimat penjelas dengan alur yang logis, penggunaan ungkapan, kosakata dan pola kalimat. Faktor yang mempengaruhinya adalah kurangnya minat mahasiswa terhadap membaca dan menulis, dan  ketidaktahuan mahasiswa tentang paragraf. Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut yaitu sebaiknya sering berlatih mengarang, membaca referensi buku lain, dan menerapkan kosakata maupun pola kalimat yang sudah dipelajari secara maksimal

    Faidatus; The Perception Of Student About Japanese Education Trainee Teaching Skill

    Full text link
      Pada proses pembelajaran ketika Praktik Pengalaman Lapangan berlangsung, mahasiswa praktikan harus mampu berinteraksi baik dengan siswa. Siswa merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan menyebarkan angket kepada siswa, diketahui bahwa ada penilaian positif dan ada pula penilaian negatif mengenai mahasiswa praktikan. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar mahasiswa praktikan. Sampel penelitian ini adalah 10% dari total siswa yang pernah diajar oleh mahasiswa praktikan di SMA N 1 Ungaran, SMA N 1 Salatiga, SMA N 5 magelang, SMA N 9 Semarang dan SMA N 1 kendal. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan teknik deskriptif persentase. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar mahasiswa praktikan Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes secara keseluruhan berada pada kategori tinggi (69,24%)

    Renita; The Morphologist Analisys Of Ryakugo In Variety Show

    Full text link
    Penelitian ini membahas tentang pembentukan kata ryakugo dalam variety show. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pembentukan kata ryakugo dalam variety show. Sumber data dalam penelitian ini adalah variety Kiramune Company episode 1 sampai 4 dan Itadaki High Jump episode 1 sampai 20. Data yang telah diambil, kemudian dianalisis untuk mengetahui terbentuk dari morfem apa saja kata tersebut. Penelitian ini menggunakan teori proses morfologis dari Nakayama. Hasil penelitian ini adalah penjelasan proses pembentukan ryakugo bahasa Jepang. Pembentukan dengan cara menghilangkan suku kata depan, belakang, tengah, tengah-belakang, dan alphabet, dari data yang ditemukan diklasifikasikan menjadi 5 kelompok yaitu zenbu shouryakukei. Koubu shouryakukei, chuubu shouryakukei, kousei yousou tanbun goukei, romaji ryakugo. &nbsp
    corecore