3 research outputs found
REDESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH 3R MERTASARI, SIDAKARYA, DENPASAR SELATAN
Waste is one of the main problems facing Indonesian cities today. One of the causes is miss waste management due to the unavailability of adequate facilities and infrastructure. As in one area in Bali, namely Sidakarya, which does not yet have a proper waste management site, it is necessary to re-design a 3R-based Waste Treatment Site with the Reuse, Reduce, Recycle system. The accumulation of waste in the TPS is a sign of the lack of a waste management system in that area. Appropriate and good waste processing is expected to lead the public to understand how to process waste properly and can also help relieve the task of cleaning workers to protect the surrounding environment. This paper aims to understand waste problems and provide recommendations for the design of waste processing sites at TPS Mertasari and provide education on how to optimally manage waste so as to minimize waste accumulation in the landfill.Sampah merupakan salah satu masalah yang dihadapi perkotaan Indonesia saat ini. Salah satu penyebabnya yaitu pengolahan sampah yang tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Seperti salah satu wilayah di Bali yaitu di Desa Sidakarya, yang belum memiliki Tempat Pengelolaan Sampah yang baik, maka perlu dilakukan perencanaan ulang Tempat Pengolahan Sampah yang berbasis 3R dengan sistem Reuse, Reduce, dan Recycle. Menumpuknya sampah pada TPS merupakan tanda minimnya sistem pengelolaan sampah pada daerah tersebut. Pengolahan sampah yang tepat dan baik diharapkan dapat mengarahkan masyarakat untuk paham akan cara mengolah sampah yang baik dan juga dapat membantu meringankan tugas dari petugas kebersihan untuk menjaga lingkungan sekitar. Tulisan ini bertujuan untuk memahami permasalahan sampah serta memberikan usulan desain tempat pengolahan sampah di TPS Mertasari dan memberikan edukasi mengenai cara pengelolaan sampah secara maksimal sehingga meminimalisir penumpukan sampah pada TPA
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL: SENI RUPA NUSANTARA BASIS KEUNGGULAN NASIONAL TAHUN 2016
Om Swastiastu,
Seminar Nasional pada tanggal 28 Oktober 2016, diselenggarakan oleh Fakultas Seni
Rupa dan Desain (FSRD), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan diikuti oleh 17 pemakalah inti dan artikel pendamping yang dihimpun dalam buku Procceding Seminar Nasional 2016: “Seni Rupa Nusantara Basis Keunggulan Indonesia”. Makalah Seminar Nasional ini call for pa- per, sangat berarti bagi FSRD-ISI Denpasar dalam bentuk procceding yang ber ISBN 978-602- 9855-8-3. Seminar nasional ini juga menghadirkan keynote speaker Wali Kota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Pembicara sesi (I) Prof. Dr. Agus Burhan (Rektor ISI Yogyakarta), Pembicara sesi (II) Dr. Dody Wyancoko (Dosen ITB Bandung), dan Pembicara sesi (III) Dr. I Wayan Kun Adnyana ISI Denpasar. Seminar nasional akan diarahkan untuk mengembangkan “cara berpikir” dari berbagai aspek dalam studi seni rupa dan desain, termasuk media rekam untuk penciptaan suatu karya. Panitia penyelenggara mewakili institusi FSRD-ISI Denpasar yang menjadi tuan rumah seminar nasional, mengucapkan banyak terima kasih atas partisi- pasi para akademisi dan para pemerhati seni rupa Indonesia seperti: Seni Lukis, Seni Patung, Produk Kriya, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Fotografi, Desain Mode, Film dan Televisi kemudian mempresentasikan dalam seminar nasional ini. Adapun bentuk sub tema: 1). Eksplorasi Seni Rupa Nusantara; 2). Keragaman Seni Rupa Nusantara, 3). Peluang studi dan penelitian; 4). Konsep dan filosofi Seni Rupa Nusantara. Dengan kerendahan hati panitia men- gucapkan selamat berseminar, terutama kepada peserta utusan dari; Universitas Negeri Malang (UNM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Uni- versitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universita Mahasaraswati (UNMAS) Denpasar, Universitas Bunda Mulia Jakarta, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Dengan penuh harapan, bahwa kegiatan seminar nasional ini dapat terselenggara den- gan sukses membawa pengalaman baru serta persahabatan abadi. Atas nama panitia, tidak lupa kami mengucapkan mohon maaf apabila ada pelayanan yang kurang memuaskan dan mungkin dilain waktu bisa lebih baik lagi penyelenggaraannya. Salam seni dan budaya.
Om Santih Santih Santih O
LOKALITAS DALAM SENI GLOBAL II SEMINAR SENI NASIONAL TAHUN 2014
Perkembangan kesenian di zaman ini penuh dengan pencarian, penggalian ide-ide yang mengedepankan kreativitas dalam proses penciptaan seni, sehingga melahirkan karya- karya spektakuler yang bermutu tinggi. Di dalam ranah seni pertunjukan, para Etnomusikolog di masa ini berjuang mengangkat citra local ke ranah global dengan segala bentuk perkembangannya. Hal ini sangat berkaitan dengan topik seminar, yaitu keindahan musik kita yang terbalut oleh nilai estetika tinggi mampu bersaing dalam dunia global. Dan kenyataannya musik kita sudah mulai mengglobal. Di ranah visual art atau seni rupa dan desain dewasa ini terhembus wacana mengenai Global Art yang kembali mengambil dan meminjam ikon atau unsur lokal yang kemudian di visualkan secara kreatif dengan ide-ide ―gila‖, sehingga disetiap karya- karya yang diciptakan bernuansa lokal dengan penggayaan baru yang mampu eksis di dalam ranah seni rupa dunia. Hal ini dalam konsep postmodern disebut dengan pendekatan pastiche yaitu mengangkat dan meminjam kembali bentuk- bentuk teks atau bahasa estetik tradisi yang kemudian dikontruksi kembali dengan bahasa seni yang baru, kemudian menempatkannya ke dalam konteks semangat masa kini yang sering disebut dengan seni kontemporer tanpa meninggalkan dan merusak kesenian lokal