15 research outputs found

    Pemanfaatan Ekstrak Daun Tembakau sebagai Inhibitor Korosi pada Logam Baja Karbon dan Aluminium

    Full text link
    Ekstrak daun tembakau dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi pada logam baja karbon dan aluminum di dalam larutan HCl. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh konsentrasi ekstrak daun tembakau terhadap laju korosi serta efisiensi inhibisi korosi logam baja karbon dan aluminium di dalam media larutan HCl 0,1 M. Laju korosi logam baja karbon dan aluminium dianalisis menggunakan metode polarisasi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi ekstrak daun tembakau dapat menurunkan laju korosi pada logam baja karbon dan aluminium. Laju korosi minimum baja karbon dan aluminium terjadi pada konsentrasi inhibitor sebesar 700 mg/L yaitu masing-masing sebesar 0,940 mm/y dan 0,807 mm/y. Peningkatan konsentrasi inhibitor menyebabkan peningkatan efisiensi inhibisi korosi baja karbon dan aluminium. Hasil SEM menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi inhibitor menyebabkan proteksi korosi semakin tinggi sehingga tingkat degradasi permukaan logam akibat korosi semakin rendah

    Sintesis dan Karakterisasi Kitosan Mikropartikel dengan Modifikasi Gelasi Ionik

    Get PDF
    Kitosan adalah polimer alam penting yang mampu mengadsorbsi kandungan logam berat pada air limbah. Sebagai bahan adsorben logam berat, kitosan memiliki beberapa keterbatasan diantaranyasifat mekanik yang relatif rendah serta kelarutannya dipengaruhi oleh pH larutan. Untuk memperbaiki sifat tersebut maka dilakukan modifikasi kitosan dengan menggunakan natrium-tripolifosfat sebagaibahan cross-linking. Pada penelitian ini bertujuan mensinthesis serta mengkarakterisasi mikropartikel kitosan yang dimodifikasi dengan gugus tripolifosfat pada konsentrasi kitosan terlarut yaitu 0,5 mg/ldan 3 mg/l. Modifikasi kitosan dilakukan dengan menggunakan metode ionic gelation dengan natrium tripolifosfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ionic gelation dapat memperkecil kitosanhingga berukuran mikrometer. Hasil SEM menunjukkan kitosan yang disintesis pada konsentrasi rendah memiliki tingkat aglomerasi yang lebih rendah. Analisis TGA pada kedua sample tersebut menunjukkanbahwa kitosan yang telah di cross-linking dengan gugus fosfat memiliki kestabilan termal yang cukup baik hingga temperature 800 oC. Analisa FT-IR pada kedua sample menunjukkan karakteristik yang hampir sama terutama pada panjang gelombang dimana peak terlihat secara signifikan.Kitosan adalah polimer alam penting yang mampu mengadsorbsi kandungan logam berat pada airlimbah. Sebagai bahan adsorben logam berat, kitosan memiliki beberapa keterbatasan diantaranyasifat mekanik yang relatif rendah serta kelarutannya dipengaruhi oleh pH larutan. Untuk memperbaikisifat tersebut maka dilakukan modifikasi kitosan dengan menggunakan natrium-tripolifosfat sebagaibahan cross-linking. Pada penelitian ini bertujuan mensinthesis serta mengkarakterisasi mikropartikelkitosan yang dimodifikasi dengan gugus tripolifosfat pada konsentrasi kitosan terlarut yaitu 0,5 mg/ldan 3 mg/l. Modifikasi kitosan dilakukan dengan menggunakan metode ionic gelation dengan natriumtripolifosfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ionic gelation dapat memperkecil kitosanhingga berukuran mikrometer. Hasil SEM menunjukkan kitosan yang disintesis pada konsentrasi rendahmemiliki tingkat aglomerasi yang lebih rendah. Analisis TGA pada kedua sample tersebut menunjukkanbahwa kitosan yang telah di cross-linking dengan gugus fosfat memiliki kestabilan termal yang cukupbaik hingga temperature 800 oC. Analisa FT-IR pada kedua sample menunjukkan karakteristik yanghampir sama terutama pada panjang gelombang dimana peak terlihat secara signifikan

    Pengaruh Surface Treatment terhadap Ketahanan Korosi Baja Karbon Tercoating Zinc Fosfat pada Media Asam Sulfat

    Full text link
    Asam sulfat menyebabkan masalah korosi yang serius terutama pada material baja karbon sehingga diperlukan pengendalian laju korosi dengan metode coating dan surface treatment pada logam. Pada Penelitian ini telah dilakukan analisis pengaruh surface treatment serta tebal lapisan coating zinc fosfat terhadap ketahanan korosi material baja karbon A36. Pengujian korosi dilakukan dengan menggunakan metode weight loss di dalam larutan asam sulfat selama 168 jam. Perlakuan permukaan baja karbon sebelum di coating dilakukan dengan menggunakan metode sand blasting SA 2,5 dan power tool wire brush St 3. Tebal lapisan coating zinc fosfat pada baja karbon yang digunakan yaitu 50 μm, 75 μm, dan 90 μm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan korosi dari baja karbon yang mengalami sand blasting SA 2.5 sebelum dilakukan coating memiliki ketahanan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan dibandingkan dengan menggunakan power tool wire brush St 3. Metode sand blasting SA 2,5 menghasilkan kekasasaran permukaan yang lebih tinggi dibandingkan power tool wire brush St 3. Permukaan yang kasar menghasilkan adhesi coating menjadi lebih baik sehingga mengarah pada ketahanan korosi yang tinggi. Selain itu, ketahanan korosi pada logam baja karbon dapat diperbaiki dengan meningkatkan tebal lapisan coating zinc fosfat di dalam asam sulfat pada konsentrasi 10%, 62%, serta 98

    Adsorpsi Cu(II) Menggunakan Zeolit Sintesis Kombinasi Abu Terbang dan Abu Dasar dengan Variasi Waktu Aging

    Full text link
    Kandungan Si dan Al pada abu terbang dan abu dasar dapat dimanfaatkan sebagai adsorben zeolit yang dapat menyerap Cu(II) di dalam air limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan karakterisasi zeolite dari campuran abu terbang dan abu dasar serta mengaplikasikannya sebagai adsorben logam Cu(II). Sintesis zeolit menggunakan proses hidrotermal di dalam larutan NaOH pada suhu 100oC selama 5 jam. Waktu aging dilakukan selama 8 jam dan 24 jam. Proses adsorpsi Cu(II) dilakukan secara batch pada suhu 35oC dan 45oC dengan dosis adsorben 10 g/L. Konsentrasi Cu(II) yang digunakan pada adsorbsi sebesar 12,5; 25; dan 50 mg/L. Karakteristik zeolit dianalisis menggunakan SEM-EDX, XRD, FTIR, dan analisis konsentrasi Cu(II) menggunakan atomic absorption spectrophotometry (AAS). Hasil SEM menunjukkan bahwa partikel zeolit berbentuk bola teraglomerasi serta permukaan yang kasar. Peningkatan waktu aging menyebabkan peningkatan ukuran partikel dan kristalinitas zeolit. Waktu aging selama 24 jam menghasilkan partikel dengan ukuran 3,441 µm dan kristalinitas sebesar 95,98%. Semua sampel zeolite mampu menghasilkan efisiensi penyisihan Cu(II) di atas 99%. Nilai maksimum efisiensi penyisihan Cu(II) diperoleh pada kondisi konsentrasi awal 12,5 mg/L, waktu aging 8 jam, serta suhu 35oC yaitu sebesar 99,95%. Adsorpsi isotermal Cu(II) oleh zeolit sesuai dengan Model Freundlich yang dikontrol melalui pembentukan multilayer pada permukaan adsorben

    Recovery Koagulan dari Sludge WWTP Pembangkit Listrik Tenaga Uap sebagai Alternatif Pengolahan Air Limbah secara Kimia

    Full text link
    Proses koagulasi di wastewater treatment plant (WWTP) menghasilkan produk samping berupa limbah lumpur atau sludge dalam jumlah besar serta belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi terhadap sludge, menganalisis pengaruh konsentrasi asam klorida pada proses recoveri koagulan, serta menganalisis pengaruh dosis koagulan hasil recovery sludge terhadap removal TSS, Zn, dan Fe. Metode karakterisasi sludge menggunakan SEM-EDX, XRD, dan FTIR. Proses recovery koagulan menggunakan metode pengasaman dengan menggunakan HCl pada konsentrasi 1 N hingga 3 N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sludge memilki kandungan Fe sebesar 69,29% wt dalam bentuk Fe(OH)3 dan Fe2O3. Konsentrasi pengasaman dengan HCl 3N menghasilkan SRP dengan kandungan koagulan Fe yang tertinggi yakni sebesar 52,3 mg/L. Hasil jar tes menunjukkan bahwa penambahan SRP 3 N pada dosis 10 mL/L menghasilkan konsentrasi residual TSS dan Zn paling rendah yakni sebesar 34 mg/L dan 0,01 mg/L. Besarnya persen removal TSS dan Zn pada SRP 3N dengan dosis 10 mL/L masing-masing sebesar 79,4% dan 9,52%. Namun, removal Fe tertinggi pada SRP 1 N dengan dosis 4 mL/L. Jenis dan dosis SRP yang direkomendasikan untuk menurunkan TSS, Fe, dan Zn antara lain SRP 1 N dengan semua dosis yaitu 4 mL/L, 6 mL/L, 8 mL/L, 10 mL/L, serta SRP 1,5 N dan SRP 2 N dengan dosis 4 mL/L

    Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk Dengan Menggunakan Metode Du Pond System

    Get PDF
    Du Pond System Analysis is an analysis that provides information about the factors that cause the ups and downs of a company's financial performance showing the relationship between Net Profit Margin, Total Assets Turnover and Return on Investment to determine the company's Return on Equity. This study uses descriptive data. The data used is secondary data. The purpose of this study is to analyze financial performance using the Du Pond System analysis on property companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The data collection method used in this research is the method of documentation or literature study. The analytical technique used is descriptive qualitative analysis. Based on the results of the study, it can be concluded that the financial performance of PT Bumi Serpong Damai Tbk which is listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2016-2020 period is that the financial performance is generally considered quite good, this is because of the Return On Equity Du Pond (ROE DP) between 2016-2020 generally tend to be above the industry average. Therefore, the company must continue to improve and maintain the company's performance standards, in order to remain a company that performs well.Keywords: Financial Ratios, DuPond System Analysis, Financial Performac
    corecore