9 research outputs found

    Pengembangan Media Monopoli “Wawasan Bk” dalam Layanan Informasi pada Siswa Kelas X Man Mojosari-mojokerto

    Full text link
    Kurangnya pemahaman siswa dalam memanfaatkan Bimbingan dan Konseling di Sekolah menyebabkan pemberian layanan BK oleh Guru BK kurang berjalan secara maksimal.Berdasarkan hasil wawancara dengan 3 guru BK diketahui bahwa sebagian besar siswa kurang memahami keberadaan BK di Sekolah mereka. Pemberian layanan informasi tentang wawasan Bimbingan dan Konseling belum mendapatkan hasil yang diharapkan. Siswa kurang memiliki pemahaman mengenai pelaksanaan BK serta layanan apa saja yang bisa mereka dapatkan dari adanya BK. Sejauh ini konselor lebih sering menggunakan metode ceramah dan hanya sesekali menggunakan powerpoint sebagai media untuk menjelaskan, akibatnya siswa merasa bosan dan tidak tertarik untuk mendengarkan materi yang disampaikan guru. Tidak ada kegiatan dan media yang secara khusus dikembangkan dalam meningkatkan pemahaman siswa terkait wawasan BK. Sehingga dibutuhkan media yang menarik dan membuat siswa bersemangat untuk mengikuti layanan yang diberikan sehingga apa yang menjadi tujuan kegiatan dapat tercapai. Media tersebut adalah permainan monopoli “wawasan BK” dimana dilakukan modifikasi pada materinya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media monopoli “wawasan BK” yang dapat digunakan sebagai salah satu media Bimbingan dan Konseling yang menarik yang dapat digunakan dalam layanan informasi. Media monopoli “wawasan BK” adalah media yang mudah digunakan, praktis dan tentunya menarik agar dapat memotifasi siswa dalam mengikuti layanan Bimbingan dan Konseling khususnya layanan informasi terkait materi wawasan BK. Dalam proses pengembangannya, pengembang menggunakan model pengembangan menurut Borg and Gall sebagai acuan. Analisis data yang digunakan untuk mengolah data hasil validasi dari ahli materi, ahli media, ahli praktisi dan siswa adalah persentase.  Dari hasil uji coba skala kecil dengan ahli materi diperoleh rerata persentase sebesar 87,5%, hasil ahli media mencapai 86%. Kemudian juga dari hasil uji coba skala besar dengan meminta menilaian dari 5 ahli praktisi dan 10 siswa diperoleh rerata sebesar  91% untuk ahli praktisi dan 82,25 untuk siswa. Setelah mendapatkan data tersebut dihasilkan pula data kualitatif bahwa media monopoli “wawasan BK” berkategori sangat baik dan sesuai dengan kriteria kelayakan sehingga dapat digunakan sebagai salah satu media dalam layanan informasi.   Kata kunci : Media Monopoli, layanan informasi

    The Kspm Program Goes to Ormawa for Capital Market Literacy and Education

    Full text link
    Pengabdian pada masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi serta literasi pasar modal ini bertujuan untuk menambah partisipasi masyarakat berinvestasi di pasar modal khususnya di kalangan civitas academika Universitas Siliwangi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang mana 20 peserta berasal dari ORMAWA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi. Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode diskusi dan tanya jawab daripada peserta yang dilaksanakan dengan 2 materi dalam satu hari kegiatan. Namun demikian kegiatan ini perlu ditindak lanjuti kembali dimana dengan kegiatan lanjutan literasi pasar modal ini peserta memiliki antusias yang tinggi untuk memperluas wawasan mengenai pasar modal serta perlu diperluas kembali sasaran atau target dari kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal ini

    Training and Assistance of Elderly Exercise in Pakmonti (Poncowati Monument Creative Market) Poncowati, Central of Lampung

    Full text link
    According to the Ministry of Health, the decline in elderly health is a natural process experienced when a person enters the age of 60 years and over. This decline in fitness can occur due to the lack of complete nutrition consumed and the lack of physical activity carried out. This community service activity aims to determine whether the implementation of elderly gymnastics that is applied to the elderly and carried out regularly can improve the fitness of the elderly in PAKMONTI, Poncowati, Terbanggi Besar, Central Lampung. The method used in this activity is to provide exercise training for the elderly. This training is carried out according to the PAKMONTI schedule, namely on Sunday mornings. The implementation of the introduction and training of elderly gymnastics is that the lecturer and students provide examples of light and easy elderly gymnastics for the elderly. The results of these community service activities are that the elderly feel more fit with these activities and feel happy to do gymnastics. Physical movements performed during gymnastics are also very light and adapt to the abilities of the elderly who have limitations for physical activity. In this activity, the elderly looked so happy and happy because at the end of the gymnastics activity, the elderly received prizes from coupons that had been provided by the activity implementation committee. Prize coupons provided by the committee were drawn at random, the forms of prizes given to participants were also varied so that the elderly seemed very happy to participate in this activity to the end. This community service activity in the form of implementing elderly gymnastics is very helpful for the community, especially the elderly in PAKMONTI, Poncowati, Terbanggi Besar, Central Lampung in improving their physical fitness
    corecore