24 research outputs found

    ALTERNATIF PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SEKTOR NON PERTANIAN (OFF·FARM) BAGI MASYARAKAT PEDESAAN

    Get PDF
    Penelitian Yang dilakukan ini meneoba memahami persoaIan ket enagaker j aan di daerah pedesaan, khususnya t.enaga kerja yang terserap di sektor industri keeil. Permasalahan mendasar yang hendak diungkap sesunggllhnya bernngkat dari adanya fenomena arus balik migran dari kota yang kembali ke desa. Sementara itu para migran potensial yang tinggal di daerah pedesaan enggan untuk melakukan bahkan memutuskan untuk bermigrasi ke kota. Kengapa terjadi demikian. Keuntungan dan pertimbangan apakah yang mendasari penduduk desa untuk tidak me1akukan migrasi ke kota atau kembali ke desa. Apakah keberadaan sektor indutri kecil sebegitu pentingnya sehingga mampu menarik perhatian dalam dimensi ekonomik penduduk desa yang tingga1 di wilayah tersebut. Se1anjutnya juga dicoba untuk mendeskripsikan karakteristik demografis dan sosia1 ekonomik tenaga kerja yang bekerja di sektor industri kecil

    MEKANISME SURVIVAL DAN POLA REMMITANCES MIGRAN SIRKULER

    Get PDF
    Secara rinci, tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui. (1) karakteristik sosial-ekonomi migran sirkuler, termasuk tingkat kerentanan dan ketidakberdayaan mereka: (2) Mekanisme survival migran sirkuler dalam mengatasi tekanan ekonomi; dan (3) pola remmitances dari migran sirkuler ke keluarganya yang tinggal di desa. Dalam penelitian ini telah dilakqkan wawancara terhadap 100 responden. Lokasi penelitian ditetapkan di kecamatan Pabean Cantikan dan kecamatan Rungkut. Beberapa Temuan pokok penelitian ini adalah: (1) Sebagian besar migran sirkuler umumnya laki-laki, berpendidika~ rendah, termasuk berusia produktif, dan umumnya bekerja di sektor informal; (2) Dibanding dengan kehidupan selama di desa, kehidupan migran sirkuler tergolong lebih sejahtara dan tidak terlalu rentan; (3) Ketidakberdayaan migran sirkuIer termasuk tinggi karena mereka hanya menguasai sedikit ketrampilan; dan (4) Higran sirkuler memiliki kebiasaan menabung yang cukup tinggi dan mereka cenderung mengirimkan sendiri uang ke desa untuk dimanfaatkan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta untuk investasi pendidikan anak

    ALTERNATIF PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SEKTOR NON PERTANIAN (OFF·FARM) BAGI MASYARAKAT PEDESAAN

    Get PDF
    Penelitian Yang dilakukan ini meneoba memahami persoaIan ket enagaker j aan di daerah pedesaan, khususnya t.enaga kerja yang terserap di sektor industri keeil. Permasalahan mendasar yang hendak diungkap sesunggllhnya bernngkat dari adanya fenomena arus balik migran dari kota yang kembali ke desa. Sementara itu para migran potensial yang tinggal di daerah pedesaan enggan untuk melakukan bahkan memutuskan untuk bermigrasi ke kota. Kengapa terjadi demikian. Keuntungan dan pertimbangan apakah yang mendasari penduduk desa untuk tidak me1akukan migrasi ke kota atau kembali ke desa. Apakah keberadaan sektor indutri kecil sebegitu pentingnya sehingga mampu menarik perhatian dalam dimensi ekonomik penduduk desa yang tingga1 di wilayah tersebut. Se1anjutnya juga dicoba untuk mendeskripsikan karakteristik demografis dan sosia1 ekonomik tenaga kerja yang bekerja di sektor industri kecil

    POLA TABUNGAN RUMAH TANGGA (Household Saving) DAN POLA PENGIRIMANNYA (Remmitances) KE DAERAH PEOESAAN DI KAlANGAN GELANDANGAN DI KOTA SURABAYA ( Suatu studi tentang mobilitas sosial dan ekonomik migran golongan rendah )

    Get PDF
    Penelitian ini mencoba memahami den mendeskrips1ken tentang pola tabungan rumah tangga (house hold eeving) dan pola pengirimannya (remmitances) ke daerah pedesaan (daerah asal), para gelandangan yang ada di kota Surabaya sarta mobilitaa sosial dan mobilitas ekonomik yang terjadi selama gelandangan tinggal di kota Surabaya. Disamping itu juga memahami karakte rstik demografis gelandangan yang meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, kepemilikan anak, jumlah tanggungan keluarga, agama, suku bangsa serta ciri-ciri ekonomik seperti jenis pekerjaan yang ditekuni gelandangan serta besar penghasilan yang diperoleh

    CITRA RUMAH SUSUN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP WARGA PEMUKIMAN KUMUH TERHADAP UPAYA PEREMAJAAN PEMUKIMAN KUMUH MELALUI PROGRAM PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

    Get PDF
    Penelitian sebagaimana yang dilaporkan ini sesungguhnya ingin memahami lebih jauh mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan sikap warga kota yang tinggal di pemukiman kumuh terhadap upaya peremajaan pemukiman kumuh melalui program pembangunan rumah susun. Disamping itu persoalan yang berkait dengan bagaimana citra rumah susun yang terbentuk di benak warga kota yang tinggal di pemukiman kumuh juga tidak l upu t dari kajian studi ini. Dengan mengambil sampel sebanyak 100 responden melalui teknk sistematik random sampling yang diambil dari tiga wilayah secara purpusive, yakni; kelurahan Krembangan, Kampung Dupak dan Kelurahan Simolawang selanjutnya penelitian ini menghasilkan beberapa temuan pokok sebagai berikut: (1) Ternyata sebagian besar warga kota yang tinggal di pemukiman kumuh berpendidikan rendah. bekerja di sektor informal, dengan pendapatan yang relatif pas-pasan, bahkan tidak jarang dari mereka yang mempunyai tingkat kerentanan yang cukup tinggi. (2) Warga pemukiman kumuh biasanya memiliki kerabat dan ternan dekat yang berfungsi sebagai jaringan penunjang untuk mengeliminir tekanan-tekanan ekonomi yang harus mereka hadapi. Oleh karena itu tidak jarang penghuni pemukiman kumuh ini menilai bahwa uang muka dan cicilan rumah susun tergolong mahal. (3) Heski sebagian besar warga pemukiman kumuh menilai kualitas dan luas bangunan tergolong sUdah memadai, tetapi tidak jarang yang menilai bahwa bentuk rumah yang vertikal tersebut cukup melelahkan, terutama untuk orang tua. (4) Berbagai fasilitas yang tersedia di rumah susun seperti air bersih, parkir, keamanan dan tempat sampah umumnya dinilai sUdah oukup memadai. Satu fasilitas yang dirasakan kurang memadai adalah tempat jemuran. (5) Sebagian besar warga pemukiman kumuh, khususnya yang berpenghasilan tinggi umumnya menilai bahwa rumah susun adalah rumah untuk kelompok masyarakat kelas bawah. Pada umumnya penghuni pemukiman kumuh juga menilai bahwa tinggal di rumah susun akan merangsang gaya hidup jor-joran. privacy menjadi terbatas. mudah memicu konflik dengan tetangga. tidak cocok untuk keluarga somah dan memperkeoil peluang untuk membuka usaha. (6) Sementara itu warga kota yang tinggal di pemukiman kumuh menilai bahwa kelebihan utamarumah susun adalah sifat perman en dari bangunan. keamanan pemilikan haknya serta kemungkunan keeil untuk digusur. (7) Apahila ditinjau dari aspek perawatan ternyata sebagian oesar penghunI perftukiman kumuh mempunyai anggapan bahwa lebih mudah merawat rumah biasa daripada rumah susun.Disamping itu jika diminta untuk memilih tempat tinggal ternyata sebagian besar penghuni pemukiman kumuh lebih memi1ih untuk tingga1 di rumah biasa daripada tinggal di rumah susun

    POLA TABUNGAN RUMAH TANGGA (Household Saving) DAN POLA PENGIRIMANNYA (Remmitances) KE DAERAH PEDESAAN DI KALANGAN GELANDANGAN DI KOTA SURABAYA ( Suatu studi tentang mobilitas sosial dan ekonomi migran golongan rendah )

    Get PDF
    Penelitian ini mencoba memahami den mendeskrips1ken tentang pola tabungan rumah tangga (house hold eeving) dan pola pengirimannya (remmitances) K9 daerah pedesaan (daerah ssal) . pare gelandsngan yang ada di kota Surabaya earta mobilitaa sosial dan mobilitas ekonomik yang terjadi selama gelsndangan tinggal di kota Surabaya. Disamping itu jugamemahami karakte ristik demografis gelandangan ~ang m~liput., umur, jenis kalamin, status perkawinan, kepemilikan anak, jumlah tanggungan ~ luarga,agema, suku bangsa serte ciri-ciri ekonomik seperti je nis pekarjaen yang ditekuni gelandangan serta besar penghasilen yang diperoleh. Selain bersifat bersifat deskriptif penelitian ini juga mencoba membuat interpretasi dan ulasan taoritis dari dsta yang diperoleh di lapangan. Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah wilayah kotamadya Surabaye. Populasi nya adalah semua gelandangan yang ada di kata Surabaya.Sampel ditarik dengan cara availibility sampling yaitu bagian dari teknik penarikan sampel non random. Dari temuan-temuan yang diperoleh dan analisis yang dilakukan, dalam penelitian ini dihasilkan beberapa kesimpulan, yaitu; pertama, Gelandangan yang ada di kota surabaya sebagian basar berumur muda (usia produktif),tingkat pendidikan rendah sebagian beser memiliki ketrampilan sebagei peteni den tidak memiliki ketrampilan apepun, mayoritas beterja di sektor in . formal, telah menikah, beragama Islam. suku bangsa Jawa, dengan janis kalamin laki-laki.Kedua; Sabagian basar gelandangan mengalami mobilitas ekonomi ketika berada di daarah perkotaan,sedangkan mobilitas sosial tidak terlihat tidak dialami), Ketiga; pola tabungan rumah tangga (household saving) yang nampak adalah pola tabungan bent uk uang (mayoritas) dan barang (sebagian keeil). Keempat; Pola pengiriman (remmitances) hasil tabungan para gelandangan banyak dilakukan sendiri (mayoritas) dan hanya oebagian keo1l elja yeng dilekuken lewat perantera, dikirim lewat pos atau anggota keluarga di desa yang mengambil sendiri ke kota, Kelima; bahwa panggunaan uang tagungan rumah tangga yang dikirimkan ke daerah pedesaan pada umumnya dig unakan untuk memenuhi kebutuhan primer (pangan).Namun demikian juga dialokasikan untuk biaya pendidikan anak, membeli rumah, sawah, ternak, membayar huteng, untuk model usaha serte membeli keperluan pertanian

    MASAlAH PENENTUAN HARGA IKAN DAN PEMBAGIAN MARGIN PEMASARAN ANTARA NELAYAN DENGAN PEDAGANG IKAN

    Get PDF
    Laporan penelitian sebagaimana tersaji adalah studi kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Untuk memperoleh informasi yang diperlukan digunakan teknik snow ball sampling. ada tiga masalah yang dicoba dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) bagaimanakah karakteristik sosial-ekonomi nelayan? (2) Bagaimanakah gambaran mengenai mata rantai pemasaran ikan? dan (3) sejauh mana posisi tawar nelayan dalam penetuan harga ikan

    PELAYANAN SAPTA PESONA PARIWISATA JAWA TIMUR: Studi tentang kesan dan pengalaman wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara terhadap pelayanan sapta pesona pariwisata Jawa Timur

    No full text
    Secara rinci tujuan penelitian adalah ingin mengetahui: (1) Sumber informasi wisatawan mengenai daerah tujuan wisata Jawa Timur; (2) Jenis perjalanan wisata yang biasa dilakukan dan disukai wisatawan; (3) Obyek wisata di Jawa Timur yang disukai wisatawan; dan (4) Kesan dan pengalaman wisatawan terhadap pelayanan Sapta Pesona Pariwisata Jawa Timur. Dalam penelitian ini telah dilakukan wawancara terhadap 300 responden (150 wisatawan nusantara dan 150 wisatawan mancanegara). Lokasi penelitian di tiga daerah tujuan wisata yang populer di Jawa Timur, yakni: Bromo, Halang. dan Surabaya. Sampel penelitian dipilih secara aviability sampling. Dari hasil wawancara, beberapa temuan pokok penelitian ini adalah: (1) Sumber informasi tentang daerah wisata Jawa Timur umumnya diperoleh dari kontak personal dan bukan dari mass media; (2) Wisataan umum nya lebih menyukai melakukan perjalanan wisata dalam kelompuk kecil dan mengurus sendiri; (3) Wisatawan nusantara umumnya lebih menyukai keindahan fisik alam, sedangkan wisatawan mancanegara umumnya lebih menyukai keunikan adat-istiadat masyarakat lokal; (4) secara umum kesan wisatawan terhadap pelayanan Sapta Pesona sudah tergolong baik. Hanya saja untuk aspek membawa kenangan, khususnya ketersediaan souvenir dan kenyamanan transportasi masih menjadi keluhan utama

    MEKANISME SURVIVAL DAN POLA REMMITANCES MIGRAN SIRKULER

    No full text
    Secara rinci, tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui. (1) karakteristik sosial-ekonomi migran sirkuler, termasuk tingkat kerentanan dan ketidakberdayaan mereka: (2) Mekanisme survival migran sirkuler dalam mengatasi tekanan ekonomi; dan (3) pola remmitances dari migran sirkuler ke keluarganya yang tinggal di desa. Dalam penelitian ini telah dilakqkan wawancara terhadap 100 responden. Lokasi penelitian ditetapkan di kecamatan Pabean Cantikan dan kecamatan Rungkut. Beberapa ~emuan pokok penelitian ini adalah: (1) Sebagian besar migran sirkuler umumnya laki-laki, berpendidika~ rendah, termasuk berusia produktif, dan umumnya bekerja di sektor informal; (2) Dibanding dengan kehidupan selama di desa, kehidupan migran sirkuler tergolong lebih sejahtara dan tidak terlalu rentan; (3) Ketidakberdayaan migran sirkuIer termasuk tinggi karena mereka hanya menguasai sedikit ketrampilan; dan (4) Higran sirkuler me~iliki kebiasaan menabung yang cukup tinggi dan mereka cenderung mengirimkan sendiri uang ke desa untuk diman~aatkan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta untuk investasi pendidikan anak

    PERANAN PERUM PEGADAIAN DALAM KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN DI JAWA TIMUR

    No full text
    The aim and goal of this study was to understand the role of the life of villagers in East Java. To be more specific certain problems were analyse: (1) What are the patterns of the reasons for powning of the villagers?;(2)What are toe advantages and disadvantages of this kind powning in comparison to borrowing from an usurer?;(3)How are the loans being used? and; (4) How do the villagers evaluate the services aspect of the pownshop
    corecore