9 research outputs found

    PENERAPAN ANGKLUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KELAS IV DI SD NEGERI 25 TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

    Get PDF
    Penelitianiniberjudul “PenerapanAngklungSebagai Media PembelajaranTematikTerpadukelas IV di SD Negeri 25 TanjungEnim Sumatera Selatan.Fokuspermasalahan yang dikajiadalahbagaimanadesainkonsep, langkah-langkah, danimplikasipenerapantematikterpadu di SD Negeri 25 TanjungEnim Sumatera Selatan?.Untukmembedahkonseppembelajaranini, digunakan model WebbeddalamMajid (2014). Metodepenelitian yang digunakanadalaheksperimensemu (kuasieksperimen) melaluiparadigmakuantitatifdengan model one shot case study.Hal inidimaksudkanuntukmemberikanperlakuanterhadapsiswakelas IV SD. Penelitianinidikumpulkanmelaluiteknikangket, observasi, wawancaradandokumentasi. Data tersebutdiolahdandivalidasisertadilakukanreabilitas instrument penelitian. Hasiltemuan yang diperolehdaripenelitianiniadalahmenghasilkandesainkonsep, langkah-langkahpenerapanPembelajaranTematikTerpadusertaimplikasinya yang memperoleh model pembelajaran yang efektif, apresiatif, kreatif, danefisien, sehinggahasilpenelitianinidiharapkanberkontribusiterhadappendidikan, kurikulum, metodologipembelajaran, danpemerhatipendidikan. Kata Kunci: PenerapanAngklung, PembelajaranTematikTerpadu This study, entitled "Application of AngklungAs Integrated Thematic Instructional Media in Elementary School fourth grade 25 TanjungEnim in South Sumatra. The focus of the problem studied is how the design concepts, measures, and implications of the implementation of an integrated thematic Elementary School in TanjungEnim, South Sumatra 25?.To dissect this learning concept, used in the model Webbed Majid (2014). The research method used is a quasi-experiment (quasi-experimental) through quantitative paradigm with one shot case study models. It is intended to provide treatment to fourth grade students. This study was collected through questionnaire techniques, observation, interview and documentation. The data is processed and validated instrument reliability and conducted research. The findings obtained from this research is to produce a concept design, implementation steps and the implications Integrated Thematic Learning is obtaining an effective learning model, appreciative, creative, and efficient, so that the results of this study are expected to contribute to the education, curriculum, teaching methodology, and education observers. Keywords: Application of Angklung, Integrated Thematic Learnin

    TEKNIK PERMAINAN VIOLIN PADA KOMPOSISI MUSIK PARTITA NO. 2 IN D MINOR BAGIAN TIGA (SARABANDE) KARYA JOHANN SEBASTIAN BACH

    Get PDF
    Partita No. 2 in D Minor untuk solo violin karya Johann Sebastian Bach ini menjadi salah satu karya penting dalam dunia musik. Komposisi ini memiliki lima bagian, salah satunya adalah Sarabande yang terdapat pada bagian tiga. Penelitian yang berjudul “Teknik Permainan Violin Pada Komposisi Musik Partita No. 2 in D Minor Bagian Tiga (Sarabande) Karya Johann Sebastian Bach” bertujuan untuk mengetahui teknik permainan violin pada komposisi ini. Penelitian difokuskan pada teknik fingering dan teknik bowing yang terdapat pada komposisi Partita No. 2 in D Minor bagian tiga (Sarabande). Untuk mengungkap hal tersebut, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Data-data diperoleh melalui studi literatur berupa partitur, buku dan jurnal terkait, dokumentasi audio-visual, dan hasil wawancara dengan narasumber. Hasil penelitian menjelaskan mengenai teknik-teknik permainan violin yang digunakan pada komposisi ini, bagaimana suara yang dihasilkan ketika memainkan teknik tersebut, serta kesan yang ingin disampaikan dari komposisi tersebut. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pemain violin dan guru musik.Kata kunci : Teknik Violin, Sarabande, Partita No. 2 in D Minor, J.S Bac

    EKSISTENSI TOMMYANTO KANDISAPUTRA SEBAGAI PEMIMPIN PADUAN SUARA BCS DALAM MENGEMBANGKAN PADUAN SUARA DI INDONESIA

    Get PDF
    Perkembangan paduan suara Indonesia semakin hari kian berkembang. Kebangkitan paduan suara di Indonesia sendiri tidak lepas dari adanya beberapa tokoh yang ikut berperan aktif dalam perkembangan paduan suara tersebut, salah satunya adalah Tommyanto Kandisaputra. Ia mengembangkan program-program paduan suara di Indonesia dan memberikan suatu kemajuan bagi paduan suara di Indonesia. Melihat dari permasalahan tersebut peneliti melaksanakan penelitian mengenai Eksistensi Tommyanto Kandisaputra sebagai Pemimpin Paduan Suara BCS dalam Mengembangkan Paduan Suara di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui eksistensi Tommyanto Kandisaputra sebagai pemimpin paduan suara BCS dalam mengembangkan paduan suara di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus karena peneliti ingin memahami secara mendalam yang dilakukan oleh Tommyanto Kandisaputra untuk menjaga eksistensinya dalam mengembangkan paduan suara di Indonesia. Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu studi pustaka, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi Tommyanto Kandisaputra ditentukan oleh banyaknya program pengembangan paduan suara yang dilakukan untuk memajukan paduan suara di Indonesia. Program-program paduan suara yang telah dikembangkan oleh Tommyanto Kandisaputra adalah pembinaan terhadap generasi muda di bidang paduan suara, pengembangan program edukasi paduan suara seperti simposium dan workshop, dan kompetisi paduan suara tingkat nasional maupun internasional. Untuk menjalankan semua program ini, terdapat hal-hal yang dilakukan meliputi proses perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan yakni dengan melakukan persiapan yang matang dalam menyusun acara dan membuat program juga memperluas koneksi sehingga terjalin suatu kerja sama. Program-program ini dilakukan sesuai dengan visi misi Bandung Choral Society yaitu untuk memajukan paduan suara di Indonesia.Kata kunci : Eksistensi, Tommyanto Kandisaputra, Paduan Suara, Bandung Choral Societ

    KESENIAN ANTAN DELAPAN PADA PERINGATAN UPACARA ADAT DI DESA TANJUNG LALANG KABUPATEN MUARA ENIM SUMATERASELATAN

    Get PDF
    Kesenian tradisional adalah salah satu unsur seni budaya yang dapat memberikan dukungan terhadap kemajuan kebudayaan nasional. Jenis kesenian tradisional pada saat ini sangat beragam. Keragaman tersebut dipengaruhi oleh latar belakang timbulnya kesenian itu dan kondisi masyarakat pendukungnya. Salah satu contoh kesenian tradisional yaitu kesenian Antan Delapan di Desa Tanjung Lalang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Seperti halnya kesenian tradisional lainnya, kesenian Antan Delapan pun memiliki pesan nilai, keindahan dan fungsi bagi masyarakat pendukungnya. Dari segi penyajian kesenian Antan Delapan senantiasa memegang teguh tradisi masyarakat dan budaya leluhurnya. Ciri khas yang dimiliki oleh kesenian Antan Delapan merupakan daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mengungkap lebih jauh mengenai kesenian Antan Delapan dengan objek permasalahan menyangkut: struktur penyajian, bentuk kesenian dan fungsi terhadap masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menjawab sejumlah permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu : Bagaimana struktur penyajian Antan Delapan, bagaimana bentuk kesenian Antan Delapan, dan apa fungsi kesenian Antan Delapan bagi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, yaitu metode yang menguraikan dan memperjelaskan permasalahan mengenai objek yang diteliti. Sedangkan yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Kesenian Antan Delapan Pada Upacara Adat Desa Tanjung Lalang Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan. Berdasarkan pembahasan dan hasil yang telah dilakukan penulis, diperoleh temuan sebagai berikut: a. Struktur penyajian Antan Delapan pada upacara adat desa Tanjung Lalang terdiri dari pembukaan, penyajian lagu inti, penyajian lagu-lagu pokok, penutup (doa). b. Bentuk kesenian Antan Delapan ini terdiri dari berbagai alat musik yang terdiri dari Biola (melodi), jidur (pengiring), gitar (pengiring), bass (pengiring), tamborin (pengiring). c. Fungsi kesenian Antan Delapan bagi masyarakat adalah sebagai penghibur serta sebagai nasehat

    REALITAS PEMBELAJARAN MUSIK PADA MASA PANDEMI COVID-19

    No full text
    Penelitian ini berjudul realitas pembelajaran seni musik pada masa pandemi di SMP Negeri 3 Lembang. Adanya pandemi covid 19 membuat pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh. Penelitian ini dilakukan karena terdapat hal menarik pada pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Lembang khususnya pada pembelajaran musik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan pembelajan musik, permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran musik berlangsung, dan upaya yang telah dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran musik secara daring. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas 8 di sekolah tersebut, serta guru seni budaya yang mengajar di sekolah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini ditemukan bahwa pembelajaran seni musik di sekolah tersebut dilaksanakan dengan menggunakan portal eduku sebagai aplikasi penunjang. Namun, pada pelaksanaan pembelajaran musik daring yang dilaksanakan, siswa dan guru masih memiliki beberapa kendala seperti kuota internet, signal, serta media pembelajaran yang digunakan guru. Untuk siswa yang tidak memiliki kuota internet atau smartphone, sekolah menyediakan fasilitas berupa wifi dan tablet yang hanya  dapat digunakan disekolah. Harapan dari pelaksanaan pembelajaran musik daring adalah agar kebutuhan peserta didik dapat terpenuhi untuk belajar musik secara praktik maupun pengetahuan. Namun pada realitanya masih banyak sistem yang perlu dievaluasi untuk dapat membuat sistem pembelajaran yang lebih baik lagi, agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.Kata kunci: Realitas pembelajaran, pembelajaran seni musik, pembelajaran pada masa pandem

    TEKNIK PERNAPASAN UNTUK PENGKALIMATAN LAGU PADA KELOMPOK PENYANYI DALAM IBADAH DI GJKI BANDUNG RAYA

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas bernyanyi pada kelompok penyanyi di GJKI Bandung Raya, peneliti melihat kelompok penyanyi bernyanyi saat Ibadah online pada saat itulah obsevasi dilakukan, saat kelompok penyanyi bernyanyi terlihat kurangnya support napas maka berdampak saat bernyanyi, kelompok penyanyi sesekali memenggal kalimat yang seharusnya tidak dipotong, bernyanyi masih di tenggorokan kurangnya pemahaman mengenaik teknik pernapasan. Maka dari itu peneliti memilih topik permasalah ini dalam skripsi. Metode yang digunakan adalah Penekitian Tindakan dari Kurt Lewin, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, sumber data yang diperoleh dengan cara video call dengan partisipan karena adanya pandemic Covid-19. Hasil penelitian ini menunjukan hasil bernyanyi yang lebih baik pada kelompok penyanyi dalam Ibadah di GJKI Bandung Raya khusunya dalam pengkalimatan lagu
    corecore