10 research outputs found

    STUDI PERBEDAAN KEMAMPUAN PADA MAHASISWA-MAHASISWA YANG SUKSES DI PROGRAM STUDI PADA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

    Get PDF
    Banyak sekali definisi belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli, mungkin sebanyak ahli yang merumuskannya. Namun demikian, ada titik temu yang bisa kita peroleh dari berbagai definisi itu. Cronbach, dalam Sumadi Suryabrata (1987 : 247) meriyatakan bahwa belajar ditunJukkan oleh sebuah perubahan perilaku sebagai hasi! pengalaman. Pendapat tersebut mirip dengan yang dikemukakan oleh McGeoh, dalam Sumadi Suryabrata (1987 : 248) yaitu bahwa belajar adalah sebuah perubahan performance sebagai hasil latihan. Dari dua definisi tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa orang dikatakan telah belajar bila ada perubahan, yaitu perubahan perila-Tanpa ada perubahan itu tidak bisa dikatakan belajar telah terjadi.Jadi hanya perubahan pe~ilaku yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan dapat dikatakan sebagai hasil proses belajar. Perubahan perilaku karena kecenderungan respon bawaan, kematangan dan keadaan sesaat pada diri individu tidak bisa dikatakan sebagai hasil belajar

    STUDI PERBEOAAN KEMAMPUAN PADA MAHASISWA-MAHASISWA YANG SUKSES DI PROGRAM STUDI PADA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POllTIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

    No full text
    Banyak sekali definisi belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli, mungkin sebanyak ahli yang merumuskannya. Namun demikian, ada titik temu yang bisa kita peroleh dari berbagai definisi itu. Cronbach, dalam Sumadi Suryabrata (1987 : 247) meriyatakan bahwa belajar ditunJukkan oleh sebuah perubahan perilaku sebagai hasi! pengalaman. Pendapat tersebut mirip dengan yang dikemukakan oleh McGeoh, dalam Sumadi Suryabrata (1987 : 248) yaitu bahwa belajar adalah sebuah perubahan performance sebagai hasil latihan. Dari dua definisi tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa orang dikatakan telah belajar bila ada perubahan, yaitu perubahan perila-Tanpa ada perubahan itu tidak bisa dikatakan belajar telah terjadi.Jadi hanya perubahan pe~ilaku yang disebabkan oleh pengalaman dan latihan dapat dikatakan sebagai hasil proses belajar. Perubahan perilaku karena kecenderungan respon bawaan, kematangan dan keadaan sesaat pada diri individu tidak bisa dikatakan sebagai hasil belajar

    SIKAP TERHADAP WANITA IBU RUMAH TANGGA DAN SIKAP TERHADAP ISTRI IBU RUMAH TANGGA (DITINJAU DARI KEMAMPUAN SUAMI MENOPANG EKONOMI KELUARGA DAN JENIS KELAMIN) DI JAWA TIMUR

    Get PDF
    Penelitian in! bertujuan untuk men99ambarkan sikap terhadap wanita/istri ibu rumah tan998 di Jawa Timur dan mengetahui pengaruh janis kelamin dan kemampuan suami menopang ekonomi keluarga pada sikap dan keinginan wanita/istri tidak bekerja. Penelitian ini jU9a dimaksudkan untuk mengetahui ada-tidaknya pergeseran dalam sikap ternadap anita/istri iou ruman tangga ditinjau dari daerah responden. Variabel lain yang dilibatkan d~lam penelitian in1 adalah usia, tingkat pendidikan, dan status perkawinan

    Persepsi Terhadap Suku, Agama, Daerah dalam Pergaulan dan Pemilihan Pasangan (Studi Observasi pada Mahasiswa Pengikut Mata Ajaran Psikologi Lintas Budaya Semester 1989/1990)

    Get PDF
    Masalah Penelitian:Apakah ada kesamaan persepsi pemilihan pasangan )erbeda Suku, Agama. Jenis Kelamin dan Daerah walaupun mempunyai [ntelegensi sama s erta Fisik yang lebih menarik pada lawan pasangan nereka ? Tujuan Penelitian : Dalam penelitian yang begitu sederhana ini (dibandingkan dengan persoalan yang sebenarnya yang begitu komplek, dikarenakan menyangkut SARA). kami sebagai peneliti ingin mengetahui apakah ada kesamaan persepsi antara masyarakat 路awam dan. mahasiswa dalam pemilihan pasangan yang berbeda dalam hal S(uku),A(gama),R(as),dan A(ntar Golongan). Selama ~n1 ada anggapan bahwa masyarakat elit mahasiswa yang telah menerima pengetahuan yang rasional dapat berfikir secara obyektif termasuk dalam pemilihan pasangan. Selain itu, juga ingin memberikan umpan balik para. mahasiswa dan seluruh staff pengajar Perguruan Tinggi tentang pemilihan pasangan yang berbeda dalam SARA. Apakah pemilihan pasangan ini, dalam kehidupan kita yang serba komplek, bisa dibuat obyektif, bebas nilai seperti ilmu itu aendiri. Metodologi Peneli~ian: Untuk Mengetahui Metodologi Penelitian tersebut kam i ingin membahas penarikan sampel. j umlah sampel, lokasi penelitian, sumber dat~, metode, pengumpulan data dan analisa data. Penarikan sampel: sampel sama dengan populasi, maksudnya seluruh populasi juga dijadikan sampel karena seluruh pengikut Psikologi Lintas Budaya dijadikan responden dan sampel sekaligus. Jumlah sampel 128 mahasiswa yang terdiri dari Program Studi Psikologi, Hubungan Internasional, Politik dan Satra Inggris serta Sastra Indonesia .Lokasi penelitian adalah ruang t empat diberikan mata ajaran Psikologi Lintas Budaya yaitu Ruang 302 Program Studi Psikologi-Fisip-Unair .Sumber data bersifat primer, langsung dari sampel bukan dari dukumentasi. Metode Pengumpulan data dengan menggunakan angket, analisa datanya dengan 路metode kualitatif dalam bentuk frequensi disertai analisa dan sintesa. Kesimpulan dan Saran: Responden 46% melih pasangannya harus empedulikan faktor SARA. Responden 30% memilih pasangannya tidak mempedulikan SARA yang penting SUKA SAMA SUKA. Responden 24% tertarik menjadikan pasangannya tanpa memandang agama tetapi memandang suku,daerah dan sebaliknya. Individu bukan sekedar individu itu sendiri tetapi kepanjangan dari lingkungannya , dalam hal pemilihan pasangan.Saran~ Pembauran dalam hal 路pemilihan pasangan, ternyata bukan sekedar perkawinan saja .Hal ini perlu dijadikari variabel perantara oleh. peneliti lain yanl inlin memperluas dan memperdalam dalam pemilihan pasangan

    MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PSIKOLOGI UNAIR

    Get PDF
    Penelitian ini mengajukan suatu permasalahan pokok sebagai berikut: Bagaimanakah Motivasi Belajar Kahasiswa Psikologi Universitas Airlangga ? Untuk menjawab permasalahan ini, mahasiswa Psikologi Universitas Airlangga diambil sebagai populasi penelitian. Namun penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh subyek dalam populasi, tetapi dilakukan secara sampling. Sebagai cuplikan adalah mahasiswa pengikut mat a ajaran Statistik, Konstruksi Tes dan Psikologi Kepribadian, dengan jumlah 106 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuestioner, yaitu Kuestioner Motivasi Belajar Mahasiswa. Kuestioner ini telah diujicobakan pacta 13 Perguruan Tinggi di Indonesia dalam penelitian mengenai Survey Belajar Mahasiswa. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,7819. Tehnik anal isis data dilakukan secara deskriptip, dengan mendasarkan pada penghitungan besaran 1. Nilai mean total dan oilai Standar Deviasi total. 2. Perbandingan nilai mean dan nilai standar deviasi masing-masing butir pertanyaan dengan nilai mean dan oilai standar deviasi totalnya. Dari hasil analisis data ctapat disimpulkan bahwa secara umum motivasi beLa.j ar-mahasiswa PsLkoLogI Unair dapat dikatakan cukup baik. Dari nilai rata-rata/mean masing-masing butir pertanyaan, tampak bahwa seluruhnya berada diatas nilai tengah 3 (dari kisaran skala jawaban 1 hingga 5) kecuali pada butir 11. Jadi, hampir pacta seluruh butir pertanyaan mahasiswa memberikan penilaian yang cukup positif, kecuali butir 11 yang menunf u kkan masih adanva kecenderungan pacta mahasiswa bahwa hasil ujian yang kurang memuaskan akan menurunkan semangat belajarnya. Apabila dilihat nilai mean dan nilai SD (M -SD hingga M + SD) meskipun hasilnya menunjukkan bahwa kira-kira 2/3 dari responden dapat dikatakan mempunyai motivasi yang baik, namun ternyata tetap masih ada sebagian mahasiswa yang memberi penilaian di bawah ni1ai tengah. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa untuk butir pertanyaan tersebut kondisi yang ada sekarang oleh sebagian mahasiswa dinilai masih kurang. Oleh karena itu meskipun secara umum sudah dapat dikatakan eukup baik, namun dilihat dari besaran nilai mean dan nilai standar deviasi yang diperoleh, peningkatan motivasi belajar mereka tetap harus diupayakan, sehingga diperoleh besaran nilai yang optimal yang menunjOkkan makna yang semakin positip. Lebih jauh lagi, perbandingan dilakukan bukan sekedar dengan nilai tengah kisaran skala jawaban 3, tetapi juga dengan nilai Mean totalnya = 3,657. Hasilnya menunjukkan masih adanya beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perguruan tinggi. Hal-hal tersebut menyangkut adanya ke eenderungan ~ahasiswa akan turun semangat belajarnya apabi~ la hasil ujian yang diperoleh kurang memuaskan, merasa kehilangan semangat belajar, kurang ada dorongan untuk menyelesaikan tugas yang lebih sulit dari yang sudah dapat ia kerjakan, kurang berusaha mencoba beberapa cara belajar untuk mendapatkan strategi belajar yang lebih efektif, kurang berusaha untuk bertanya ~ada teman ten tang jawaban soal yang tidak bisa dijawab, kurang berusaha menyelesaikan tugas 1ebih cepat, kurang adanva kebiasaan membaca/membahas hal-hal sehari-hari yang berkaitan dengan bidang studinya, masih dirasakan belajar membuat seseorang tertekan, semangat belajar di perguruan tinggi kurang dan kadangkala masih muncul keraguan akan pilihan bidang studi yang ditekuninya. Sebaliknya beberapa hal lain yang sudah dapat dikatakan cukup baik ialah hal-hal yang berkaitan dengan adanya keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi yang lebih baik dari pada sebelumnya, keinginan untuk pindah ke fakultas/jurusan lain keeil, menvadari bahwa pendidikan merupakan alat untuk mencapai kesuksesan hidup, tidak merasa enggan untuk melanjutkan kuliah meskipun ternyata ada orang-orang yang berhasil tanpa bekal pendidikan tinggi, selalu berupaya untuk menjadi orang yang ahli dalam bidangnya, tidak ada keinginan untuk menjadikan kuliah sebagai kegiatan sampingan meskipun ada kegiatan yang lebih menguntungkan, tetap berusaha berpacu mencapai nilai terbaik dan selalu berkeinginan menampilkan prestasi yang tinggi karena keadaan sekitar yang membuat ia tertantang. Adapun beberapa saran praktis yang diajukan peneliti ada1ah sbb = mengacu bahwa motivasi mahasiswa dapat dibangkitkan, ditingkatkan dan dipelihara oleh kondisi-kondisi dari luar, maka upaya untuk memperbaiki kondisi-kondisi dari luar tersebut merupakan prioritas yang perlu diutamakan. Kepribadian dan sikap para staf pengajar yang menyenangkan dan penuh perhatian dapat meningkatkan dan memupuk motivasi mahasiswa untuk belajar paling tidak terhadap mata ajaran yang diajarkan oleh staf pengajar tersebut. Cara-cara penyajian kuliah yang disertai dengan visualisasi akan lebih banyak menarik perhatian mahasiswa sehingga dapat memperbesar motivasi belajarnya. Demikian juga penggunaan metode mengajar yang lebih bervariasi akan roemungkinkan terciptanya komunikasi yang dinamis, baik antara mahasiswa dengan dosennya maupun an tara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Demikian pula pemilihan sumber informasi akan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Sumber informasi yang sistematik, mudah didapat dan mudah dipahami akan lebih mudah dicerna mahasiswa sehingga tidak akan menurunkan motivasi belajarnva. Upaya perbaikan semua ini merupakan tugas dan kewajiban pendidikan tinggi sebagai pengelola pendidikan. Dengan demikian diharapkan motivasi yang semuia dibangkitkan dari luar pacta akhirnya dapat tertanam secara kuat dan mantap pacta diri mahasiswa sehingga akan menjadi motivasi dari dalam

    PEMBUATAN NORMA TES INTELIGENSI DAN PEMAHAMAN AI, CI. C2, C3, C4, C(1-4), D4

    Get PDF
    Sejauh ini dalam melakukan tes psikologi terutama tester terhadap bakat, dalam proses analisanya masih belurn menggunakan dasar pembanding berupa analisanya masih berupa norma yang berasal dari kondisi lingkungan Indonesia. Padahal dalam melakukan analisa hasil tes, seorang psikolog haruslah men9gunakan norma sebagai kelompok pembandingnya agar hasil analisa biss valid dan reliabel untuk menyatakan kedudukan seseorang dalarn distribusi normal tergambar pada norma tes. Sebagaimana layaknya sebuah eksperimen, teanpa menggunakan kelompok pembanding tidaklah bisa dinyatakan bahwa suatu hasil mempunyai derajad lebih tinggi. lebih nmdah atau sarna dengan nilai-nilai orang lain pada umumnya. Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pembuatan tes inteligensi dan pemahaman Ai, Cl, C2, C3, C4 f C (1-4} f D4 yang sesuai dengan lingkungan Indonesia atau Jawa Timur pada khususnya

    PENGARUH B-VALUE TERHADAP PERSEPSI ANGGOTA MASYARAKAT TENTANG PELUANG DAN ANCAMAN LINGKUNGANNYA PADA DESA TERTINGGAL DAN DESA MAJU (POSITIVE THINKING SEBAGAI MEDIATOR)

    Get PDF
    Desa di Indonesia meliputi minimal 80 parsen, sisanya perkotaan. Ada pun pedesaan tersebut ada yang masih tertinggal dan maju. Persoalannya bagaimana desa yang masih tertinggal :menjadl desa rnaju, dan yang maju lebih berkembang dengan memanfaatkan kelemahan dan kelebihan des8. ancaman dan kesempatan yang ada pada desa tersebut. Dalam penelitian in!, dengan memanfaatkan B-value bisa diteliti seberapa jauh anggota masyarakat bisa dimajukan dan 01ga1i patensi anggota masyarakat sehingqa lebih mendapatkan harga diri dan kesejahteraan lainnya~ Penelitian ini dengan menggunakan anava satu jalur, dengan angxet kuesioner dengan p=10%. Ada pun lokasinya adalah Oesa Moneng kabupaten Madiun dan desa Pitu Kabupaten Ngawi. Saropel yang diambil adalah berumur 20-45 tidak melihat janis kelamin, dengan alasan usia tersebut masuk kategori produktif. Pengambilannya dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak signifikan pada tara! lOt tetapi pada taraf 16%. Hal ini menunjukan berbeda antara desa maju dan masih tertingqal dalam B-value pada taraf 16%

    STUDI PENGARUH TEMPAT PERTANDINGAN DAN KLASEMEN TIM PADA HASIL PERTANDINGAN TIM SEPAKBOLA PADA KOMPETISI LIGA NON AMATIR 1992/1993

    No full text
    Pertandingan sepakbola merupakan pertandingan yang sangat menarik penonton. Karena menariknya, tidak jarang suporter memberikan dampak yang tidak sedikit pada mental para pemain yang sedanS bermain. Pengaruh ini nampaknya lebih nampak bila suatu tim bermain di luar kandang. Selain adanya ancaman suporter lawan, pernain juga dipengaruhi oleh biasa tidaknya suatu tim menggunakan lapangan dan rnengenal lingkungan di luar lapangan tempatr bermain. Kompetisi sepakbola Liga Non Amatir yang berlangsung di Indonesia ini rnenggunakan sistem kompesiti penuh, dimana setiap tim akan saling bertemu dua kali, yaitu dengan bermain di kandang (home) atau di luar kandang (away). Dengan sistem pertandingan ini sifat adil dari munculnya gejala kekalahan saat bermain di luar kandang b i s a teratasi. Sejauh mana pengaruh tempat itu kalau sekedar asumsi sudah ada sejak tim-tim merasakan kekalahan yang berulang kali bila bertanding di luar kandang. Dari permasalah itu, maka dengan adanya kompetisi Liga Non Amatir yang menyelenggarakan pertandingan sebanyak 272 kali kiranya bisa menrukan populasi yang cukup untuk melihat sejauh mana pengaruh tempat pertandingan dan peran klasemen dalam memenangkan pertandingan

    SIKAP TERHADAP WANITA IBU RUMAH TANGGA DAN SIKAP TERHADAP ISTRI IBU RUMAH TANGGA (DITINJAU DARI KEMAMPUAN SUAMI MENOPANG EKONOMI KELUARGA DAN JENIS KELAMIN) DI JAWA TIMUR

    Get PDF
    Penelitian in! bertujuan untuk men99ambarkan sikap terhadap wanita/istri ibu rumah tan998 di Jawa Timur dan mengetahui pengaruh janis kelamin dan kemampuan suami menopang ekonomi keluarga pada sikap dan keinginan wanita/istri tidak bekerja. Penelitian ini jU9a dimaksudkan untuk mengetahui ada-tidaknya pergeseran dalam sikap ternadap anita/istri iou ruman tangga ditinjau dari daerah responden. Variabel lain yang dilibatkan d~lam penelitian in1 adalah usia, tingkat pendidikan, dan status perkawinan

    Peran Pola Sosial Untuk Meningkatkan Kecerdasanemosi Anak

    Get PDF
    Peran Pola Permainan Sosial Oalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak (Nurul Hartini, Hawaim Machrus, Oewi Retno Suminar, Seger Handoyo, 2000, 27 Halaman) Dalam Penelitian Ini Peneliti Ingin Mengetahui (1) Benarkah Pola Permainan Sosial Berpengaruh Pada Peningkatan Keceerdasan Emosi Anak., (2) Besamya Pengaruh Pola Permainan Sosial Dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak Dan (3) Besarnya Efektifitas Penggunaan Pola Permainan Sosial Dalam Sistem Pendidikan Taman Kanakkanak. Tujuan Yang Ingin Dicapai Dalam Penelitian Ini Adalah : (1) Mengetahui Apakah Benar Pola Pennainan Sosial Berpengaruh Pada Peningkatan Kecerdasan Emosi Anak, (2) Melihat Bcsamya Pengaruh Pola Permainan Sosial Dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak Dan (3) Mengetahui Besamya Efektifitas Penggunaan Pola Pennainan Sosial Dalam Sistem Pendidikan Taman Kanak-Kanak
    corecore