4 research outputs found
Pengaruh Waktu Simpan Terhadap Kualitas Soyghurt Dengan Penambahan Gula dan Stabiliser
Kedelai merupakan salah satu contoh kacang-kacangan yang dapat diambil sarinya. Sari kedelai atau biasa disebut dengan susu kedelai, kaya akan protein dan rendah lemak, sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita lactose intolerance dan vegetarian. Salah satu contoh produk olahan susu dari kacang-kacangan adalah soyghurt. Soyghurt merupakan susu kedelai yang telah difermentasikan dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh waktu simpan dan jenis stabiliser terhadap kualitas soyghurt. Metode yang digunakan untuk pengolahan susu kedelai adalah metode fermentasi. Susu kedelai disterilkan terlebih dahulu pada suhu 70oC selama 15 menit, lalu didinginkan sampai suhu sekitar 43oC, kemudian difermentasi dengan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus selama 14 jam, dan kemudian disimpan dalam lemari es sampai 288 jam. Setiap selang waktu 24 jam, terhadap soyghurt tersebut dilakukan uji kualitas. Dari penelitian disimpulkan bahwa usia bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus adalah 18 jam, dengan waktu fermentasi soyghurt selama 14 jam. Soyghurt dengan penambahan gelatin diperoleh bahwa waktu simpan terbaik 7 hari, sedangkan soyghurt dengan penambahan CMC diperoleh bahwa waktu simpan terbaik 9 hari. Dengan semakin bertambahnya waktu penyimpanan, maka jumlah koloni bakteri akan semakin banyak, harga pH akan semakin rendah, titratable acidity (TA) akan semakin tinggi
Pengaruh Waktu Simpan terhadap Kualitas Soyghurt dengan Penambahan Gula dan Stabiliser
Kedelai merupakan salah satu contoh kacang-kacangan yang dapat diambil sarinya. Sari kedelai atau biasa disebut dengan susu kedelai, kaya akan protein dan rendah lemak, sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita lactose intolerance dan vegetarian. Salah satu contoh produk olahan susu dari kacang-kacangan adalah soyghurt. Soyghurt merupakan susu kedelai yang telah difermentasikan dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh waktu simpan dan jenis stabiliser terhadap kualitas soyghurt. Metode yang digunakan untuk pengolahan susu kedelai adalah metode fermentasi. Susu kedelai disterilkan terlebih dahulu pada suhu 70oC selama 15 menit, lalu didinginkan sampai suhu sekitar 43oC, kemudian difermentasi dengan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus selama 14 jam, dan kemudian disimpan dalam lemari es sampai 288 jam. Setiap selang waktu 24 jam, terhadap soyghurt tersebut dilakukan uji kualitas. Dari penelitian disimpulkan bahwa usia bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus adalah 18 jam, dengan waktu fermentasi soyghurt selama 14 jam. Soyghurt dengan penambahan gelatin diperoleh bahwa waktu simpan terbaik 7 hari, sedangkan soyghurt dengan penambahan CMC diperoleh bahwa waktu simpan terbaik 9 hari. Dengan semakin bertambahnya waktu penyimpanan, maka jumlah koloni bakteri akan semakin banyak, harga pH akan semakin rendah, titratable acidity (TA) akan semakin tinggi
Prarencana Pabrik Bubble Gum kapasitas 51 ton/minggu
Pabrik bubble gum ini direncanakan beroperasi secara batch, selama 300
hari dalam 1 tahun. Dalam 1 hari akan beroperasi selama 12 jam dengan produksi
rasa kopi dan coklat masing-masing 1 batch.
Proses produksi secara singkat adalah: sukrosa yang telah dihaluskan
dicampur dengan gum base yang telah dilelehkan, aspartam, lesitin, gliserin,
acesulfame-K serta kopi atau coklat sambil dipanaskan pada suhu 90ºC.
Kemudian didinginkan sampai suhu 70OC, lalu dicampur dan dibentuk. Setelah itu
didiamkan pada rak dalam ruang pendingin selama 24 jam. Dilanjutkan dengan
proses pemilihan untuk memisahkan antara produk gagal dan produk berhasil.
Produk berhasil akan dilapisi dengan glukosa, dilanjutkan dengan proses
pengemasan. Dalam satu paket akan berisi 10 butir bubble gum. Sementara itu,
produk gagal di-recycle untuk dicampur kembali pada proses mixing bersama
dengan bahan baku.
Pabrik bubble gum ini memiliki rincian sebagai berikut :
• Bahan baku utama : gum base dan sukrosa
• Kapasitas produksi : 51 ton/minggu
• Utilitas : Air = 17 m3/hari
: Listrik = 1.715,86 kWh/hari\ud
: Solar = 75,51 L/hari
: Steam = 643,19 kg/hari
• Jumlah tenaga kerja : 103 orang
• Lokasi pabrik : Pandaan, Jawa Timur
• Luas tanah : 6.184 m2
• Analisa ekonoomi dengan metode linear
BEP = 24,34%
POT setelah pajak = 5 tahun
ROR setelah pajak = 19,36%
• Analisa ekonomi dengan metode Discounted Cash Flow
BEP = 26,53%
POT setelah pajak = 6 tahun
ROR setelah pajak = 19,66
Prarencana Pabrik Bubble Gum kapasitas 51 ton/minggu
Pabrik bubble gum ini direncanakan beroperasi secara batch, selama 300
hari dalam 1 tahun. Dalam 1 hari akan beroperasi selama 12 jam dengan produksi
rasa kopi dan coklat masing-masing 1 batch.
Proses produksi secara singkat adalah: sukrosa yang telah dihaluskan
dicampur dengan gum base yang telah dilelehkan, aspartam, lesitin, gliserin,
acesulfame-K serta kopi atau coklat sambil dipanaskan pada suhu 90ºC.
Kemudian didinginkan sampai suhu 70OC, lalu dicampur dan dibentuk. Setelah itu
didiamkan pada rak dalam ruang pendingin selama 24 jam. Dilanjutkan dengan
proses pemilihan untuk memisahkan antara produk gagal dan produk berhasil.
Produk berhasil akan dilapisi dengan glukosa, dilanjutkan dengan proses
pengemasan. Dalam satu paket akan berisi 10 butir bubble gum. Sementara itu,
produk gagal di-recycle untuk dicampur kembali pada proses mixing bersama
dengan bahan baku.
Pabrik bubble gum ini memiliki rincian sebagai berikut :
• Bahan baku utama : gum base dan sukrosa
• Kapasitas produksi : 51 ton/minggu
• Utilitas : Air = 17 m3/hari
: Listrik = 1.715,86 kWh/hari
: Solar = 75,51 L/hari
: Steam = 643,19 kg/hari
• Jumlah tenaga kerja : 103 orang
• Lokasi pabrik : Pandaan, Jawa Timur
• Luas tanah : 6.184 m2
• Analisa ekonoomi dengan metode linear
BEP = 24,34%
POT setelah pajak = 5 tahun
ROR setelah pajak = 19,36%
• Analisa ekonomi dengan metode Discounted Cash Flow
BEP = 26,53%
POT setelah pajak = 6 tahun
ROR setelah pajak = 19,66