20 research outputs found

    AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK TERIPANG BUTOH KELING (Holothuria leucospilota) DARI PULAU LEMUKUTAN TERHADAP Candida albicans

    Get PDF
    Teripang merupakan biota laut yang banyak ditemukan di perairan Indonesia dan diketahui mengandung metabolit sekunder yang salah satunya berfungsi sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan golongan metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak H.leucospilota yang berasal dari perairan pulau Lemukutan dan mendapatkan fraksi ekstrak H.leucospilota yang paling aktif sebagai antijamur serta mengetahui kemampuan antijamurnya terhadap jamur C. albicans. Analisis golongan metabolit sekunder menggunakan analisis fitokimia sedangkan menentukan kemampuan bioaktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar. Metabolit sekunder yang diduga memiliki kemampuan sebagai antijamur adalah saponin. Fraksi yang memiliki aktivitas antijamur C. albicans paling baik yaitu fraksi etil asetat dengan zona bening sebesar 25,06 mm pada konsentrasi 100 g/ml. Kadar hambat minimum (KHM) fraksi etil asetat yakni pada konsentrasi 0,005 g/ml dan pada konsentrasi 100 g/ml dan 10 g/ml memiliki aktivitas fungisidal. Fraksi etil asetat dari ekstrak H. leucospilota yang berasal dari perairan pulau Lemukutan dapat menjadi alternatif antijamur. Kata Kunci: Analisis fitokimia, Candida albicans, Difusi agar, Holothuria leucospilot

    PEMANFAATAN ENZIM PAPAIN DARI GETAH BUAH PEPAYA (Carica papaya L) DALAM PEMBUATAN KEJU COTTAGE MENGGUNAKAN BAKTERI Lactobacillus bulgaricus

    Get PDF
    Keju cottage merupakan jenis keju lunak tanpa pematangan yang dibuat dari susu dengan penambahan bakteri asam laktat dan enzim rennet. Enzim rennet yang digunakan dalam proses pembuatan keju sangat mahal dan tersedia dalam jumlah terbatas, sehingga perlu adanya alternatif enzim. Salah satu enzim yang dapat digunakan adalah enzim papain. Telah dilakukan penelitian dalam pembuatan keju cottage dengan konsentrasi enzim papain (300 ppm, 500 ppm, 700 ppm dan 1000 ppm). Dari hasil penelitian didapat keju cottage dengan kualitas terbaik yaitu pada konsentrasi 500 ppm (K5) dengan waktu mengkoagulasi selama 17 jam dan rendemen 9,05%. Hasil analisis kualitas keju cottage K5 yaitu : air 51,28%; abu 6,09%; lemak 2,58%; protein 15,47%; karbohidrat 24,58%; asam laktat 1,03%; kalsium 7,32% dan uji statistik ANOVA terhadap uji organoleptik adalah 3,20. Kata kunci: enzim papain, Lactobacillus bulgaricus, keju cottag

    UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI EUCALYPTUS PELLITA TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus Aureus

    Get PDF
    Daun Eucalyptus pellita merupakan limbah industri yang mempunyai potensi sebagai minyak atsiri. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam minyak atsiri dari Eucalyptus diketahui dapat berperan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia minyak atsiri E. pellita dan aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus serta nilai Minimum Inhibitory Concentration (MIC) minyak atsiri tersebut. Minyak atsiri E. pellita diperoleh dengan menggunakan metode destilasi uap. Rendemen minyak yang dihasilkan 89% b/b dan diperoleh 33 senyawa yang terdeteksi menggunakan Gas Cromatography – Mass Spectrometry (GC-MS). Terdapat enam senyawa utama dengan komposisi diatas 5% yaitu β-pinen (20,88%), trans-kariopilen (15,60%), α-pinen (10,41%), globulol (7,64), bornilen (6,74%) dan spatulenol (6,08%). Aktivitas antibakteri minyak atsiri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus mempunyai zona bening masing-masing sebesar 13,1 dan 17,4 mm dan mempunyai daya hambat pertumbuhan bakteri yang sedang. Nilai MIC minyak atsiri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus masing-masing sebesar 1,22 dan 1,19 yang memiliki aktivitas yang sedang. Kata kunci : minyak atsiri, senyawa kimia, antibakteri, nilai MIC, E. pellit

    AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SOMA (Ploiarium alternifolium Melch) TERHADAP Propionibacterium acnes

    Get PDF
    Soma (P. alternifolium Melch) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai obat anti jerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi fraksi dari daun soma sebagai antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Pada penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan; (i) ekstraksi dan uji fitokimia ekstrak dan fraksi daun soma, (ii) penentuan aktivitas antbakteri ekstrak dan fraksi daun soma terhadap bakteri P. acnes, (iii) penentuan Kadar Hambat Minimum (KHM) terhadap semua fraksi. Pada tahap pertama menunjukkan hasil bahwa ekstrak metanol daun soma mengandung senyawa steroid, terpenoid, alkaloid, polifenol, flavonoid dan saponin. Fraksi metanol mengandung senyawa terpenoid, alkaloid, polifenol, flavonoid dan saponin. Fraksi etil asetat mengandung senyawa steroid, alkaloid, polifenol, flavonoid dan saponin serta fraksi n-heksana mengandung senyawa steroid, polifenol dan flavonoid. Pada tahap kedua diperoleh hasil bahwa ekstrak dan fraksi daun soma memiliki kemampuan aktivitas antibakteri terhadap bakteri P. acnes. Rata-rata diameter zona hambat yang dihasilkan dari keempat jenis ekstrak dengan konsentrasi 500 mg/mL secara berturut-turut adalah 9,42, 15,81, 8,65 dan 5,87 mm. Pada tahap ketiga memberikan hasil bahwa nilai KHM dari semua fraksi daun soma adalah 9,45, 10,38 dan 125 mg/mL. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa fraksi yang memiliki kemampuan aktivitas antibakteri paling baik terhadap bakteri P. acnes adalah fraksi metanol.Kata kunci: Soma (P. alternifolium Melch), Propionibacterium acnes, uji fitokimia, aktivitas antibakteri, Kadar Hambat Minimum (KHM
    corecore