15 research outputs found
Penentuan Periode Tanam Beberapa Komoditas Tanaman Semusim Di Kecamatan Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen
Iklim dan cuaca merupakan lingkungan fisik esensial bagi tanaman yang sulit dikendalikan atau dimodifikasi. Akibat berbagai sifat ekstrimnya, tidak jarang iklim merupakan kendala bagi produksi pertanian. Salah satu cara mengendalikan iklim dalam meningkatkan produksi pertanian adalah melalui pendekatan empiris untuk menentukan periode tanam. Penentuan periode tanam dengan pendekatan empiris yang umum dilakukan adalah dengan menentukan periode curah hujan efektif yang tersedia berdasarkan curah hujan dan evapotranspirasi potensial. secara umum waktu tanam Padi tadah hujan, jagung dan kedelai dengan tanpa memperhitungkan kandungan air tanah tersedia sepanjang minggu dalam setahunnya. Dengan memperhitungkan keadaan air tanah diatas optimum, untuk padi tadah hujan diperoleh selama 32 minggu, hal ini terjadi karena terdapat selama 4 minggu dimana kandungan air tanah diperkirakan berada dibawah nilai optimum, sehingga minggu-minggu ini tidak disarankan untuk menanam tanaman
Karakteristik Dan Prospek Ekonomi Sistem Agroforestri Di Kabupaten Bireuen Aceh
Praktik agroforestri sudah cukup dikenal dan telah diterapkan secara luas oleh masyarakat di Kabupaten Bireuen sebagai bentuk perkebunan rakyat. Berkembangnya agroforestri di daerah ini tidak lepas dari pengelolaan yang lebih mudah dibandingkan dengan bentuk USAhatani pertanian umumnya seperti padi sawah atau pertanian monokultur lainnya. Agroforestri juga memberikan banyak alternatif pendapatan dan produk yang lebih banyak bagi masyarakat di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis jenis dan pola tanam Agroforestri serta potensi pendapatan masyarakat di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Penelitian dilakukan dengan metode survey menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel yang diambil adalah petani yang menerapkan sistem Agroforestri di 3 kecamatan yang mewakili wilayah kabupaten. Karakteristik Agroforestri yang diamati adalah jenis, pola tanam, umur tanaman dan ragam komoditas tanaman. Karakteristik USAhatani yang diamati untuk menentukan potensi ekonomi adalah luas kepemilikan, lama pengusahaan, tingkat pengelolaan, jenis sarana produksi, biaya dan pendapatan USAhatani, hambatan USAha tani dan keterlibatan pemerintah. Berdasarkan hasil survey dan interview ditemui 2 jenis utama sistem Agroforestri yaitu agrisilvikultur dan agrosilvopastural. Agrisilvikultur dipraktikkan dengan sistem tumpangsari, alley cropping dan intercropping yang dikelola secara intensif (90%) dan tradisional-semi intensif (10%). Jenis tanaman yang dibudidayakan dengan sistem agroforestri terdiri dari kelompok pepohonan (sengon, mahoni), tanaman penghasil buah, (kakao, pepaya, pinang, kelapa, kelapa sawit), tanaman penghasil pakan ternak, tanaman pangan dan hortikultura dengan kisaran umur tanaman < 1 - 17 tahun. Rata-rata kepemilikan lahan 1,6 ha dengan pengalaman USAha tani 7,3 tahun. Rata-rata biaya USAhatani agrofortestri yang dikeluarkan petani untuk bibit/benih, pupuk, pestisida, insektisida, dan peralatan/mesin sebesar Rp. 4,332,857/tahun, dengan rata-rata pendapatan USAhatani Rp. 19,480,714/tahun. Jumlah biaya produksi sangat tergantung dari jenis tanaman dan luas USAha tani yang dikembangkan. Biaya produksi tertinggi diperoleh pada agrisilvikultur dengan kombinasi tanaman tahunan-tanaman pangan-tanaman hortikultura, sedangkan terendah pada agrosilvopastural. Umumnya petani mengalami kendala rendahnya harga produk USAhatani karena penentu harga di tingkat petani adalah pedagang pengumpul. Namun demikian heterogenitas tanaman dan keberlanjutan pendapatan petani dari penerapan agroforestri memberikan keamanan dan ketahanan sosial dan ekonomi bagi mayarakat di Kabupaten Bireuen. Dilain pihak diperlukan perhatian pemerintah yang lebih intensif baik melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dalam mengelola tanaman yang menjadi unggulan
Alih Fungsi Lahan Di Kawasan Hulu Dan Dampaknya Terhadap Kualitas Air Di Kawasan Hilir Daerah Aliran Sungai
Semakin besar intensitas kegiatan pembangunan, maka terjadi pula peningkatan eksploitasi sumberdaya alam yang bersifat multi-use, sehingga terjadi konflik kepentingan yang memicu kerusakan lingkungan. Kawasan hulu mempunyai peran penting yaitu selain sebagai tempat penyedia air untuk dialirkan ke daerah hilirnya bagi kepentingan pertanian, industri dan pemukiman, juga berperan sebagai pemelihara keseimbangan ekologis untuk sistem penunjuang kehidupan. Beberapa jenis aktivitas utama yang menimbulkan pencemaran sungai antara lain : (1) penggundulan hutan, (2) alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan, dan (3) alih fungsi hutan menjadi lahan terbangun
Permodelan Dalam Perencanaan Konservasi Tanah Dan Air
Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam perencanaan penggunaan lahan adalah model prediksi erosi. Penggunaan model-model erosi telah banyak digunakan di berbagai negara termasuk Indonesia, namun demikian pengembangan model-model erosi dan input paramaternya yang sesuai untuk kondisi negara tropis seperti Indonesia belum banyak dilakukan. Ada dua macam model penduga erosi yang sekarang ini banyak dipakai yakni model berbasis empirik (empirically based model) dan model berbasis proses (process based model)
Analysis of the Potential Integration of Palm Oil-Cattle in Bireuen Regency, Aceh Province
The efforts to increase livestock population can be reach by cattle-palm oil integration. Bireuen Regency contributes 13.32% to the population of cattle in Aceh province. The potency of palm oil plantations, and distribution of cattle population is an opportunity to implement the system of integration of cattle-oil palm- in Bireuen Regency. The aims of this research were to analyze the potential of system of integration cattle- palm oil - in Bireuen Regency, and to determine the priority of development area of cattle-palm oil- integration. Several analysis that was conducted were: potential analysis of oil palm plantations using Location Quotient, Shift Share Analysis, financial analysis; analysis of level of preference of respondent to farmer group using likert scale; Multiple Criteria Decision Making with TOPSIS and Analytical Hierarchy Process model. The results shows that Bireuen Regency has considerable potential in developing a system of integration of cattle-palm oil -. This is indicated by R / C ratio > 1, LQ> 1, positive value of SSA and livestock farming profits between 7-10 million / year, and farmers group preference has a high percentage of positive response on farmer group as a forum for human resource development, cooperation , and increased production. Priority for the development of palm oil-cattle integration system in Bireuen Regency are in Peusangan Siblah Krueng, Peusangan Selatan, Juli and Makmur Subdistrict
Analisis USAha Tani Tanaman Pangan Jagung di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen pada bulan Januari β bulan Maret 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui menganalisis pendapatan dan kelayakan USAhatani jagung di Kecamatan Juli. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini, adalah metode analisis kuantatif yaitu data yang di peroleh dari penelitian dalam bentuk angka yang disusun dengan tabelaris selanjutnya akan dibahas dan dianalisis dengan model persamaan-persamaan yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Usahatani jagung di Kecamatan Juli layak diusahakan karena total penerimaan petani jagung di daerah penelitian sebesar Rp.63.396.79,- per Ha dan total biaya sebesar Rp. 4.654.321,- per Ha. Sehingga diperoleh total pendapatan sebesar Rp. 3.498.335,1,- per Ha. Berdasarkan perhitungan kelayakan USAha (R/C), yaitu perbandingan Pendapatan dengan total biaya produksi yang lebih besar dari nol, yaitu memiliki angka perbandingan 1,36, atau 1,36 > 1, maka dapat disimpulkan bahwa Usaha Tani Jagung Di Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen dapat dikatakan menguntungkan dan layak dijalankan