42 research outputs found

    Karakteristik Dan Prospek Ekonomi Sistem Agroforestri Di Kabupaten Bireuen Aceh

    Full text link
    Praktik agroforestri sudah cukup dikenal dan telah diterapkan secara luas oleh masyarakat di Kabupaten Bireuen sebagai bentuk perkebunan rakyat. Berkembangnya agroforestri di daerah ini tidak lepas dari pengelolaan yang lebih mudah dibandingkan dengan bentuk USAhatani pertanian umumnya seperti padi sawah atau pertanian monokultur lainnya. Agroforestri juga memberikan banyak alternatif pendapatan dan produk yang lebih banyak bagi masyarakat di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis jenis dan pola tanam Agroforestri serta potensi pendapatan masyarakat di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Penelitian dilakukan dengan metode survey menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel yang diambil adalah petani yang menerapkan sistem Agroforestri di 3 kecamatan yang mewakili wilayah kabupaten. Karakteristik Agroforestri yang diamati adalah jenis, pola tanam, umur tanaman dan ragam komoditas tanaman. Karakteristik USAhatani yang diamati untuk menentukan potensi ekonomi adalah luas kepemilikan, lama pengusahaan, tingkat pengelolaan, jenis sarana produksi, biaya dan pendapatan USAhatani, hambatan USAha tani dan keterlibatan pemerintah. Berdasarkan hasil survey dan interview ditemui 2 jenis utama sistem Agroforestri yaitu agrisilvikultur dan agrosilvopastural. Agrisilvikultur dipraktikkan dengan sistem tumpangsari, alley cropping dan intercropping yang dikelola secara intensif (90%) dan tradisional-semi intensif (10%). Jenis tanaman yang dibudidayakan dengan sistem agroforestri terdiri dari kelompok pepohonan (sengon, mahoni), tanaman penghasil buah, (kakao, pepaya, pinang, kelapa, kelapa sawit), tanaman penghasil pakan ternak, tanaman pangan dan hortikultura dengan kisaran umur tanaman < 1 - 17 tahun. Rata-rata kepemilikan lahan 1,6 ha dengan pengalaman USAha tani 7,3 tahun. Rata-rata biaya USAhatani agrofortestri yang dikeluarkan petani untuk bibit/benih, pupuk, pestisida, insektisida, dan peralatan/mesin sebesar Rp. 4,332,857/tahun, dengan rata-rata pendapatan USAhatani Rp. 19,480,714/tahun. Jumlah biaya produksi sangat tergantung dari jenis tanaman dan luas USAha tani yang dikembangkan. Biaya produksi tertinggi diperoleh pada agrisilvikultur dengan kombinasi tanaman tahunan-tanaman pangan-tanaman hortikultura, sedangkan terendah pada agrosilvopastural. Umumnya petani mengalami kendala rendahnya harga produk USAhatani karena penentu harga di tingkat petani adalah pedagang pengumpul. Namun demikian heterogenitas tanaman dan keberlanjutan pendapatan petani dari penerapan agroforestri memberikan keamanan dan ketahanan sosial dan ekonomi bagi mayarakat di Kabupaten Bireuen. Dilain pihak diperlukan perhatian pemerintah yang lebih intensif baik melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dalam mengelola tanaman yang menjadi unggulan

    Alih Fungsi Lahan Di Kawasan Hulu Dan Dampaknya Terhadap Kualitas Air Di Kawasan Hilir Daerah Aliran Sungai

    Full text link
    Semakin besar intensitas kegiatan pembangunan, maka terjadi pula peningkatan eksploitasi sumberdaya alam yang bersifat multi-use, sehingga terjadi konflik kepentingan yang memicu kerusakan lingkungan. Kawasan hulu mempunyai peran penting yaitu selain sebagai tempat penyedia air untuk dialirkan ke daerah hilirnya bagi kepentingan pertanian, industri dan pemukiman, juga berperan sebagai pemelihara keseimbangan ekologis untuk sistem penunjuang kehidupan. Beberapa jenis aktivitas utama yang menimbulkan pencemaran sungai antara lain : (1) penggundulan hutan, (2) alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan, dan (3) alih fungsi hutan menjadi lahan terbangun

    Permodelan Dalam Perencanaan Konservasi Tanah Dan Air

    Full text link
    Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam perencanaan penggunaan lahan adalah model prediksi erosi. Penggunaan model-model erosi telah banyak digunakan di berbagai negara termasuk Indonesia, namun demikian pengembangan model-model erosi dan input paramaternya yang sesuai untuk kondisi negara tropis seperti Indonesia belum banyak dilakukan. Ada dua macam model penduga erosi yang sekarang ini banyak dipakai yakni model berbasis empirik (empirically based model) dan model berbasis proses (process based model)

    Penentuan Periode Tanam Beberapa Komoditas Tanaman Semusim Di Kecamatan Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen

    Full text link
    Iklim dan cuaca merupakan lingkungan fisik esensial bagi tanaman yang sulit dikendalikan atau dimodifikasi. Akibat berbagai sifat ekstrimnya, tidak jarang iklim merupakan kendala bagi produksi pertanian. Salah satu cara mengendalikan iklim dalam meningkatkan produksi pertanian adalah melalui pendekatan empiris untuk menentukan periode tanam. Penentuan periode tanam dengan pendekatan empiris yang umum dilakukan adalah dengan menentukan periode curah hujan efektif yang tersedia berdasarkan curah hujan dan evapotranspirasi potensial. secara umum waktu tanam Padi tadah hujan, jagung dan kedelai dengan tanpa memperhitungkan kandungan air tanah tersedia sepanjang minggu dalam setahunnya. Dengan memperhitungkan keadaan air tanah diatas optimum, untuk padi tadah hujan diperoleh selama 32 minggu, hal ini terjadi karena terdapat selama 4 minggu dimana kandungan air tanah diperkirakan berada dibawah nilai optimum, sehingga minggu-minggu ini tidak disarankan untuk menanam tanaman

    Entry, Exit, Dan Tingkat Konsentrasi Pada Industri Manufaktur Di Indonesia, 1995-1997

    Full text link
    Conventional wisdom assumes that concentration rate will change due to the change in entry and exit rate. Entry will negatively influence concentration rate, while exit will change concentration rate positively. This has mainly inspired many governments to adopt what is called the pro-competition policy like deregulation to increase entry rate, hence increasing the competition. Empirically, the relation however, between entry and exit with concentration rate is not such so certain as decribed in theory. The number of entrants (number of firms in broad), as shown in this study, was not the important factor in changing the concentration. It is found that the entrant's market share and relative size were the significant factors in changing the concentration rate. In addition, product differentiation was the only factors affecting the entry, while product differentitation and capital requirement explained the change in exit

    Upaya Pengentasan Kemiskinan Pada Petani Menggunakan Model Tindakan Kolektif Kelembagaan Pertanian

    Full text link
    The objective of this study is to find way to reduce poverty rate of farmer by looking for the most suitable farm institutions that could be applied nationally. By doing so, this study analyzes, first, poverty condition of farmer through social-cultural approach in order to find the root causes of the farmer poverty. Secondly, this study will analyze current farm institutions. Finally, this study will synthesize the findings and proceed with alternative policies that are based on collective actions to overcome the poverty problem for the farmer. ZOPP (Zielorientierte Projektplanung-Objective Oriented Project Planning) and collective action model are used as the main method of analyze. This study finds that there are eleven root causes of farmer poverty. Furthermore, this study suggest the existence of: market creation, activating and assisting KUT (Farmer Business Union) as well as Gapoktan (Farmer Club), and providing a pilot field for farming for every village

    Game Edukasi “Baby Lost in the Jungle” Dengan Adobe Flash Cs3

    Full text link
    Along with the development of technology, sometimes it is difficult to teach children to learn, kids would rather play than learning, one of them playing computer games, computer games have become the trend of the drugging of young people and old. Many games are created with a variety of different genres. In a computer or other multimedia device was not complete if there is not a game.Making games can be done in various ways. In making this time the author educational game using Adobe Flash CS 3. In making this game writers make elements that are used in the form of characters (sprites), setting background, and other graphical elements using Adobe Photoshop CS 3, and Corel Draw X5, while to process the background music (background sounds) and sound effects (sound effects) using Audacity, after a complete graphics and sound material, the material is imported into the library in Adobe Flash CS 3 for organized into a game. Elements that have been prepared and made later authors collated the scene, layers and frames in accordance with what the author designed. Here the authors combine actionsript and motion that this game becomes more interesting to play. The last step to replace the standard icon with ResouceHack flash game that has the image of the game for education.Game "Baby Lost In The Jungle" This is a game genre Education. Education in this game is aimed at children aged 3-5 years, but in general, this application can be used for all those who can not read and write, because in this game teaches you how to write and read with a fun method

    Pengaruh CAR, NPL dan LDR terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011

    Full text link
    This study aimed to analyze the effect of capital adequacy ratio, non performing loans and loan to deposit ratio on profitability in banking companies listed on the Indonesian stock exchange. This study determined the sample through purposive sampling method that can be obtained 11 samples of 30 banking companies in the observation period 2008-2011. Methods of testing performed in this study using multiple linear analysis. The results of this study indicate that the capital adequacy ratio, non performing loans and loan to deposit ratio simultaneously significant effect on profitability. Partially capital adequacy ratio and no significant negative effect on profitability, non performing loans and a significant negative effect on profitability and loan to deposit ratio and no significant positive effect on profitability
    corecore