5 research outputs found

    Kajian Konstitusi Indonesia dari Awal Kemerdekaan Sampai Era Reformasi

    Get PDF
    Sejarah konstitusi Indonesia dapat dikatakan telah melewati berbagai tahap perkembangan. Tiap tahap memunculkan model ketatanegaraan yang khas, sampai karena trauma masa lalu terutama akibat praktik politik Orde Baru yang menyalahgunakan konstitusi untuk tujuan kekuasaannya yang sentralistik dan otoriter, memunculkan ide untuk mengamandemen UUD 1945. Tahap perkembangan konstitusi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi beberapa periode. Periode pertama berlaku UUD 1945, periode kedua berlaku Konstitusi RIS 1949, periode ketiga berlaku UUDS 1950, Periode keempat berlaku kembali UUD 1945 beserta Penjelasannya. Setelah itu UUD 1945 diubah berturut-turut pada tahun 1999, 2000, 2001, 2002 dengan menggunakan naskah yang berlaku mulai 5 Juli 1959 sebagai standar dalam melakukan Perubahan di luar teks yang kemudian dijadikan lampiran yang tak terpisahkan dari naskah UUD 1945. Mengamandemen konstitusi (undang-undang dasar) jelas bukan urusan sederhana. Sebab undang-undang dasar merupakan desain utama negara untuk mengatur berbagai hal fundamental dan strategis, dari soal struktur kekuasaan dan hubungan antar kekuasaan organ negara sampai hak asasi manusia. Proses amandemen UUD 1945 terjadi secara bertahap selama empat kali. Ada berbagai kekurangan dalam empat tahap amandemen tersebut yang mendapat sorotan tajam di antara para pengamat, yang memunculkan ide perlunya dibentuk Komisi Konstitusi yang akan membantu melakukan koreksi dan mengatasi kekurangan-kekurangan itu untuk amandemen mendatang

    Antisipasi Dampak Siaran Terhadap Pola Pendidikan Anak Dalam Keluarga

    Full text link
    Kehadiran teknologi antene parabola yang memungkinkan penerimaansecara langsung siaran televisi negara tetangga sem semakinmarakanya televisi swasta di Indonesia, memberikan lebih banyak pilihankepada pemirsanya. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimanadampak siaran-siaran televisi tersebut terhadap perilaku anak-anak,sem upaya apa yang hams ditempuh keluarga guna meredam dampakdainpakyang tidak diinginkan.Televisi merupakan salah satu media elektronik yang digemarianak-anak, di samping karena praktis dan efIsien, televisi juga mempunyaisifat audio visual yang punya daya tarik. Media televisi bagi anakanakmempunyai fungsi sebagai media fantasi, media diversi dan medmintruksi. Sebagai media instruksijika dikaitkan dengan Kenyataan tingginyafrekuensi anak-anak menonton televisi, maka televisi merupakanmedia yang mempunyai posisi strategis bagi pengembangan kepribadiananak. Mengupas masalah dampak televisi' terhadap perilaku anak.Mengupas masalah dampak televisi terhadap perilaku anak, Himmeletberpendapat bahwa melalui teIevisi anak-anak diajari mengenal nilai-nilailuhur masyarakatnya, tetapijuga disuguhi nilai-nilai lain yang menuntutmereka untuk memberikan makna sendiri, justru di sini pentingnya perahkeluarga, agar tidak teJjadi sosialisasi yang keliru. Hal ini sejalan denganpemikiran Robert Coles bahwa situasi keluargalah yang menjadi variabelmoderator hubungan antara tayangan di televisi dengan perilakutertentu anak-anak. Anak-anak dari keluarga yang berk~'alitas kehidupanrendah sangat peka dan rawan terhadap pengaruh yal.,"': ditimbulkansiaran buruk televisi.Pendidikan dalam keluarga merupakan inti fondasi dal uendidikansecara keseluruhan, agar pendidikan anak dalam kelua16a dapatberIangsung dengan baik ada sejumlah asas yang perIu diperhatikanyaitu: pendidikan agama, kasih sayang, perkembangan anak, situasikondusif, pembentukan kebiasaan, keteladan, motivasi dan bimbinganserta komunikasi

    Keterlibatan Pendidikan dalam Kancah Pendewasaan Implementasi Demokrasi di Indonesia

    Full text link
    Implementasi demokrasi dalam kehidupan politik kenegaraanmenuntut tara! kecerdasan tertentu, tida\ saja bagipara pemimpin, tetapi bagi seluruh rakyat karena mekanismedemokrasi hanya akan berjalansehat jika semua rakyatmemiliki kesadaran dan pengertian akan hak, kewajiban dantanggung jawabnya sebagai warga negara. Keadaan semacamini mau tidak mau menuntut pendidikan untuk berperan sertadi dalamnya.Bagi bangsa Indonesia pendidikan politik sudah menjadikeputusan poUtik. Oleh karena itu, pendidikan poUtik harusdilaksanakan. Meskipun belum mempergunakan istilah pendidikanpolitik secara eksplisit, pendidikan formal telah melaksanakanpendidikan politik dari tingkat dasar sampai pergut-uantinggi baik secara monolitik maupun secara integratif.Pendidikan politik juga dilakukan melalui pendidi~an nonformal,melalui organisasi kemasyarakatan khususnya organisasikepemudaan. Di samping kedua jalur pendidikan tersebut,pendidikan politik juga berlangsung melalui pendidikan masyarakat,dalam hal ini media massa, pengalaman langsung sertasosialisasi palitik dalam pergaulan sangat besar peranannya.Ada korelasi positif antara pemilihan umum denganpendidikan politik. Di satu pihak. pemilihan umum dapat berJungsisebagai sarana pendidikan politik, di lain pihak pendidikanpolitik akan memberikan arti terhadap pemilihanumum. Melalui pendidikan politik yang berhasil, pemilihanumum. akan lebih berfungsi dalam kehidupan demokrasi dank.c:hidupan kenegaraan pada. umumnya

    The Influence of Value Clarification Technique (VCT) Learning Model on Homeland Attitude at Elementary School

    Full text link
    This research aims to know the influence of the learning model Value Clarification Technique against the attitude of the love on homeland at grade IV elementary school or Sekolah Dasar (SD) in Indonesian. Research carried out in SD Negeri 1 Karangmoncol sub-district of Purbalingga Karangsari, using the quasi experimental research with patterns of non-equivalent control group design. This study uses two groups, the experimental group by using the learning Value Clarification Technique and control model with are not given preferential treatment. Research results show that; 1) attitude of love of the fatherland grade IV treatment given the learning Value Clarification Technique model, 2) there is the interaction model of learning against the attitude of the love of the fatherland, 3) attitude to love fatherland students given the treatment learning model The Value Clarification Technique is higher than the students who were given the treatment model of cooperative learning. This research shows that the attitude of the motherland love between the Value Clarification Technique and control group is a difference of significanc
    corecore