1 research outputs found

    Pengaruh Teknik Budidaya pada Pertanaman Hortikultura terhadap Keanekaragaman, Kelimpahan, dan Komposisi Serangga Predator.

    Get PDF
    Tanaman hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang banyak dibudidayakan dan menjadi bahan makanan untuk masyarakat Indonesia. Permintaan produk hortikultura dalam 10 tahun terakhir mengalami peningkatan secara terus menerus. Namun, produksi komoditas hortikultura khususnya di Indonesia seringkali mengalami fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu masalah yang menyerang tanaman hortikultura ialah adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menekan penggunaan pestisida dalam mengendalikan serangan hama ialah dengan menerapkan konsep pengendalian hama terpadu (PHT) yakni pemanfaatan musuh alami, salah satunya serangga predator. Perbedaan teknik budidaya dapat mempengaruhi keanekaragaman dan kelimpahan serangga predator. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman, kelimpahan, dan komposisi serangga predator berdasarkan teknik budidaya pada lahan hortikultura di komunitas pertanian organik Brenjonk dan luar komunitas pertanian organik Brenjonk. Penelitian dilakukan pada dua lahan pertanaman hortikultura yang berlokasi di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dan dilaksanakan pada bulan September hingga November 2023. Pengambilan sampel serangga predator dilakukan menggunakan metode observasi secara berkala dengan interval waktu pengamatan 5 hari. Pada masing-masing lahan diletakkan beberapa perangkap seperti pitfall trap, yellow pan trap, yellow sticky trap yang dipasang selama kurang lebih 24 jam dengan jarak antar trap sebesar 1 meter, serta menggunakan sweep net dan metode hand-picking. Spesimen yang didapatkan selanjutnya diidentifikasi menggunakan mikroskop stereo dengan mengacu pada buku dan beberapa literatur lain yang mendukung. Pengambilan data teknik budidaya dilakukan dengan cara wawancara narasumber, yakni petani atau pemilik lahan. Data diolah dalam Microsoft Excel, kemudian dilakukan uji normalitas. Apabila data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf kesalahan 5%. Lalu dilakukan analisis ANOSIM (Analysis of Similarity) menggunakan RStudio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah serangga predator lebih banyak pada lahan organik didapatkan sebanyak 299 individu yang terbagi dalam 5 ordo, 8 famili, dan 14 morfospesies. Serangga predator yang ditemukan pada kedua lahan didominasi oleh ordo Hymenoptera dan Coleoptera. Kondisi lahan organik dengan tidak mengaplikasikan pestisida, vegetasi yang beragam, dan penanaman refugia menyebabkan keanekaragaman dan kelimpahan serangga predator lebih tinggi dibandingkan lahan konvensional. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik budidaya secara organik dan konvensional memiliki perbedaan yang signifikan terhadap keanekaragaman dan kelimpahan serangga predator, serta komposisi serangga predator
    corecore