9 research outputs found

    Pengukuran Beban Kerja Karyawan Menggunakan Metode NASA-TLX di PT. Tranka Kabel

    Get PDF
    ABSTRACTPT. Tranka Kabel is the first cable manufacturing company in Indonesia that provides power lines and telephones. This study aims to determine the workload on quality control employees. Problems arising from workload on employees impact on concentration, performance, achievement, and motivation, sleep quality at rest at home, health and work accident. The method used in this study is the measurement of mental workload using NASA-TLX (Task Load Index) with two stages: the weighting stage and ranking stage. Initial research results obtained the value of WWL (weighted workload) of morning shift employees of 73.75, day shift 74.94 and night shift 77.00 the results experienced a high mental workload. Proposed improvements were made with improved shift work, the application of music therapy and aromatherapy. The evaluation result of the implementation of the improvement suggests the value of WWL (weighted workload) of morning shift employee is 56,31, afternoon shift 57,40, night shift 58,41 result decrease mental workload.Keywords: Workload, Nasa-TLX, employees of PT. Tranka CableABSTRAKPT. Tranka Kabel adalah perusahaan manufaktur kabel pertama di Indonesia yang menyediakan kabel listrik dan telepon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja pada karyawan quality control. Permasalahan yang timbul akibat beban kerja pada karyawan berdampak pada konsentrasi, kinerja, prestasi dan motivasi, kualitas tidur saat istirahat di rumah, kesehatan dan kecelakaan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran beban kerja mental menggunakan NASA-TLX (Task Load Index) dengan dua tahap yaitu tahap pembobotan dan tahap pemberian peringkat. Hasil penelitian awal diperoleh nilai WWL (weighted workload) karyawan shift pagi sebesar 73,75, shift siang 74,94 dan shift malam 77,00 hasilnya mengalami beban kerja mental tinggi. Usulan perbaikan dilakukan dengan perbaikan shift kerja, penerapan terapi musik dan aromaterapi. Hasil evaluasi terhadap implementasi usulan perbaikan menunjukkan nilai WWL (weighted workload) karyawan shift pagi sebesar 56,31, shift siang 57,40, shift malam 58,41 hasilnya mengalami penurunan beban kerja mental.Kata kunci: Beban Kerja , Nasa-TLX, karyawan PT. Tranka Kabe

    PEMANTAPAN MATERI MATEMATIKA KUBUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ISLAM AL- ISTIQOMAH DAN MTS AL-HIDAYAH: The Construction Materials of Cube Mathematic At Junior High Islamic Schools Al-Istiqomah And Mts Al-Hidayah

    Get PDF
    Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama para siswa diperkenalkan dengan bangun ruang kubus yang merupakan salah satu bentuk dari materi geometri. Secara bahasa, kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang sepasang-sepasang sejajar dan setiap tiga persegi yang berdekatan saling tegak lurus. Dengan penguasaan konsep materi dari kubus yang baik, maka siswa dapat terlatih untuk jeli dalam menganalisa suatu objek dan informasi dan tidak mudah terkecoh.  Kurangnya kesadaran siswa terkait pentingnya pemahaman materi kubus dalam matematika maka dianggap perlu adanya program pemantapan, guna meningkatkan pemahaman siswa. Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sangat bermanfaat sekali bagi siswa–siswi dan terlihat mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, mulai dari perkenalan, pertanyaan di awal pertemuan, penyampaian materi sampai akhir pembelajaran, hingga pertanyaan di akhir.   Kata Kunci : Konsep Pemahaman Kubu

    SUKU BUNGA INDONESIA (SBI) DAN KURS MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDUSTRI KOSMETIK DI INDONESIA

    No full text
    Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor pertumbuhan industri kosmetik  tampaknya terhadap tenaga kerja. Variabel ekonomi yang dianalisis adalah Suku Bunga Indonesia (SBI) dan kurs sebagai variabel bebas. Sedangkan pertumbuhan industri kosmetik dan tenaga kerja sebagai variabel terikat.  Data yang digunakan  adalah data sekunder dari lima perusahaan, yaitu PT. Paragon Technology and Innovation, Marthatilaaar Group, Viva Cosmetics, PT. Mustika Ratu dan LOREAL, selama kurun waktu 2010-2020. Penelitian ini  merupakan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menjelaskan secara statistik hubungan dan pengaruh variabel ekonomi di atas terhadap pertumbuhan industri kosmetik dampaknya terhadap tenaga kerja, baik secara keseluruhan maupun parsial. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah uang beredar, tingkat bunga, inflasi, tabungan masyarakat dan kurssecara serentak  berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fstatistik > Ftabel yaitu 13,09 > 2,49 dan nilai signifikansi probabilitas Fstatistik < F(5%) yaitu  0,000000 < 0,05. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap SBI,  dimana nilai tstatistik < ttabel yaitu -0,56 < 1,70 dan nilai signifikansi probabilitas tstatistik < t(5%) yaitu 0,5792 < 0,05. Secara parsial jumlah uang beredar, tingkat bunga, dan tabungan masyarakat  berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, kurs tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, dimana nilai tstatistik < ttabel yaitu -0,73 < nilai 1,70 dan nilai signifikansi probabilitas tstatistik > t(5%) yaitu 0,4695 > 0,05. Demikian juga variabel kurs tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, dimana nilai tstatistik < ttabel yaitu1,69 < 1,70 dan nilai signifikansi probabilitas tstatistik < t(5%) yaitu 0,09 > 0,05. R2 untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 42,44% dan R2 untuk SBI sebesar 80,08%

    FDI DAN INFLASI MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN INDUSTRI KOSMETIK DI INDONESIA

    No full text
    This study aims to analyze the growth factors of the cosmetic industry in Indonesia. The economic variables analyzed were FDI and inflation as independent variables. Meanwhile, the growth of the cosmetic industry is the dependent variable. The data used is secondary data from five companies, namely PT. Paragon Technology and Innovation, Marthatilaaar Group, Viva Cosmetics, PT. Mustika Ratu and LOREAL, during the period 2010-2021. This research is a quantitative research, which is to explain statistically the relationship and influence of economic variables on the growth of the cosmetic industry in Indonesia, both in whole and in part. The data analysis technique used is multiple linear regression with panel data. The results showed that FDI had a significant effect while inflation had no effect on the growth of the cosmetics industry. This is indicated by the value of F-statistics 424.2280 > F-table and prob (F-statistics) of 0.000000 <0.05. Partially FDI has a significant effect on the growth of the cosmetic industry where the t-statistic value is 28.82672 < t-table value 1.70 and the prob value (t-statistic) is 0.0000 > 0.05. Meanwhile, inflation has no effect on the growth of the cosmetic industry on economic growth, where the t-statistic value is 0.950083 < t-table value 1.70 and the prob value (t-statistic) is 0.3431 > 0.05

    Pengukuran Beban Kerja Karyawan Menggunakan Metode NASA-TLX di PT. Tranka Kabel

    No full text
    PT. Tranka Kabel adalah perusahaan manufaktur kabel pertama di Indonesia yang menyediakan kabel listrik dan telepon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja pada karyawan quality control. Permasalahan yang timbul akibat beban kerja pada karyawan berdampak pada konsentrasi, kinerja, prestasi dan motivasi, kualitas tidur saat istirahat di rumah, kesehatan dan kecelakaan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran beban kerja mental menggunakan NASA-TLX (Task Load Index) dengan dua tahap yaitu tahap pembobotan dan tahap pemberian peringkat. Hasil penelitian awal diperoleh nilai WWL (weighted workload) karyawan shift pagi sebesar 73,75, shift siang 74,94 dan shift malam 77,00 hasilnya mengalami beban kerja mental tinggi. Usulan perbaikan dilakukan dengan perbaikan shift kerja, penerapan terapi musik dan aromaterapi. Hasil evaluasi terhadap implementasi usulan perbaikan menunjukkan nilai WWL (weighted workload) karyawan shift pagi sebesar 56,31, shift siang 57,40, shift malam 58,41 hasilnya mengalami penurunan beban kerja mental

    UPAYA UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU, MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN DAN MENANGANI LIMBAH SAWI HIJAU

    No full text
    Wilayah Sukabumi merupakan daerah yang cocok untuk budidaya sawi hijau. Namun pada saat panen tiba, produksi sawi hijau melimpah dan menyebabkan harga turun drastis, petani menjualnya dengan harga yang sangat murah dan tidak sebanding dengan upaya yang telah dilakukan oleh petani dalam proses penanamannya, bahkan sampai terbuang dan akhirnya mubazir. Hal ini dapat terjadi apabila masa panen sawi hijau bersamaan atau serentak antara satu daerah dengan daerah lainnya, sedangkan kebutuhan di pasaran tidak sebanding dengan persediaan yang ada.  Kondisi ini sudah tentu merugikan petani sawi hijau. Desa Sukamanis merupakan salah satu desa penghasil sayuran sawi hijau, sawi hijau merupakan produk hortikultura yang bersifat mudah rusak. Sehingga perlu penanangan yang baik untuk mempertahankan mutu dan memperpanjang umur simpan. Selain itu hal yang dapat dilakukan juga adalah degan meningkatkan nilai ekonomi dari produk olahan sawi. Di desa Sukamanis telah ada upaya untuk meningkatkan nilai ekonomi sawi dengan membuat keripik sawi. Namun masih terkendala dengan pemasaran yang belum optimal, selain itu jumlah produksi yang besar menyebabkan jumlah susut bobot yang tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mempertahankan mutu, memperpanjang umur simpan, dan menangani limbah akibat susut bobot yang besar

    PENERAPAN 5R DAN PERILAKU K3 DI PT. HOME CENTER KAWAN LAMA

    No full text
    Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk: (1) mengetahui penerapan 5R (Resik, Ringkas, Rapi, Rawat, Rajin), (2) mengetahui perilaku K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), (3) mengetahui pengaruh penerapan 5R terhadap perilaku K3 di PT. Home Center Kawan Lama. PKM ini dilakukan dengan expost facto. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Home Center Kawan Lama. Teknik pengambilan sampel menggunakan pursposive sample yang berjumlah 30 karyawan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil PKM diharapkan dapat diperoleh hubungan positif terhadap penerapan 5R dan perilaku K3 di PT Home Center Karyawan Lam

    Inflasi dan Suku Bunga Indonesia (SBI) Mempengaruhi Pertumbuhan Industri Kosmetik di Indonesia

    No full text
    Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia. Variabel ekonomi yang dianalisis adalah Inflasi dan Suku Bunga Indonesia (SBI) sebagai variabel bebas. Sedangkan pertumbuhan pertumbuhan industri kosmetik sebagai variabel terikat. Data yang digunakan adalah data sekunder dari lima perusahaan, yaitu PT. Paragon Technology and Innovation, Marthatilaaar Group, Viva Cosmetics, PT. Mustika Ratu dan LOREAL, selama kurun waktu 2010-2021.  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu untuk menjelaskan secara statistik hubungan dan pengaruh variabel ekonomi terhadap pertumbuhan industri kosmetik di Indonesia, baik secara keseluruhan maupun parsial.  Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inflasi berpengaruh signifikan sementara inflasi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan industri kosmetik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F-statistik 424.2280 > F-tabel dan prob (F-statistik) sebesar 0,000000 < 0,05. Secara parsial Inflasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan industri kosmetik dimana nilai t-statistik 28.82672 < nilai t-tabel 1,70 dan nilai prob (t-statistik) 0.0000 > 0,05. Sementara Suku Bunga Indonesia (SBI) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan industri kosmetik terhadap pertumbuhan ekonomi, dimana nilai t-statistik 0.950083 < nilai t-tabel 1,70 dan nilai prob (t-statistik) 0.3431 > 0,05. Kata kunci : Inflasi, Suku Bunga Indonesia (SBI), pertumbuhan industri kosmetik dan regresi linear berganda

    Penerapan Metode Saving Matrix dalam Upaya Pengoptimalan Distribusi Hasil Produksi di PT Putri Kencana Yuvitri

    No full text
    Pada era globalisasi terjadi perkembangan yang sangat pesat pada kehidupan industri. sejak era globalisasi adanya perubahan ekonomi yang ditandai dengan makin ketatnya persaingan bisnis. Persaingan antar perusahaan semakin besar dan tingkat kemajuan suatu perusahaan ditentukan oleh manajemen sistem perusahaan itu sendiri. Perusahaan dituntut untuk dapat bekerja dengan maksimal agar dapat memenuhi target produksi dan pemasarannya. Perusahaan harus mampu mengatur semua komponen produksi serta dapat mengontrol jalannya pendistribusian, karena jika pendistribusian hasil produksi tidak tepat maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. PT Putri Kencana Yuvitri merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pengolahan dan perdagangan hasil kelautan. Jarak yang jauh antara customer satu dengan yang lainnya mengakibatkan perusahaan harus menggunakan beberapa alat angkut untuk setiap pengirimannya, namun terdapat beberapa jumlah pesanan yang masih sedikit untuk memenuhi kapasitas alat angkut sehingga mengakibatkan rute pengiriman dan penggunaan alat angkut menjadi tidak efisien. Rute pengiriman dan penggunaan alat angkut yang tidak efisien menyebabkan biaya pendistribusian menjadi besar, sehingga pendistribusian menjadi tidak optimal. Penentuan rute distribusi yang efisien dan biaya pendistribusian yang optimum diperlukan untuk sebuah perusahaan, tak terkecuali PT Putri Kencana Yuvitri. Penelitian menggunakan konsep permasalahan vehicle routing problem dan menggunakan metode saving matrix, milk run, nearest insert serta tool berupa software lingo untuk menyelesaikan permasalahan distribusi yang sedang dialami oleh PT Putri Kencana Yuvitri. &nbsp
    corecore