11 research outputs found

    Keanekaragaman Familia Physciaceae dan Lobariaceae di Taman Hutan Raya Raden Soerjo sebagai Bahan Ajar pada Matakuliah Mikrobiologi

    Full text link
    The forest of Tahura R. Soerjo is region that have high diversity. Data of diversity can use for learning resource. The result of diversity research arranged to lesson matter in learning. The research aimed to identify the lichen especially family Lobariaceae and Phusciaceae at Tahura R. Soerjo. The location of research are Cangar, Watu Ondo, Coban Teyeng, and Lemahbang. The method used is cruise method and survey. The research conducted February until October 2016. The identification result found 8 species including family Physciaceae and 4 species including family Lobariaceae. Data and information related to the description of the characteristics of this species is conceived and designed in the learning materials in learning by student of biology department.Tahura R. Soerjo merupakan kawasan dengan keanekaragaman tinggi. Data keanekaragaman dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Hasil penelitian keanekaragaman disusun dalam bentuk bahan ajar yang dimanfaatkan dalam pembelajaran. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi lichen khususnya familia Lobariaceae dan Physciaceae di Tahura R. Soerjo. Lokasi penelitian meliputi Cangar, Watu Ondo, Coban Teyeng, dan Lemahbang. Metode penelitian yaitu jelajah bebas dan survei. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Oktober 2016. Hasil identifikasi ditemukan 8 spesies dari familia Physciaceae dan 4 spesies dari familia Lobariaceae. Data serta informasi terkait deskripsi karakteristik spesies disusun dalam bentuk bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran oleh mahasiswa jurusan Biologi

    Identifikasi Rhodophyta Sebagai Bahan Ajar Di Perguruan Tinggi

    Full text link
    Rhodophyta or red algae is a group of algae with dominance of red color that caused by pigmentation of phycoerytrin. Red algae have many advantages for economy and ecology side. Also, it can be used for education, especially as a learning materials at college. Learning materials that prepared based on learning resource from environment could increase the quality of learning. Rhodophyta in Pasir Panjang Beach could be selected to be a learning resource. This learning resource can be organized into learning materials of rhodophyta based on identification of rhodophyta in Pasir Panjang Beach.Rhodophyta atau alga merah merupakan kelompok alga dengan dominansi warna merah yang disebabkan oleh pigmen fikoeritrin. Alga merah memiliki banyak manfaat dari segi ekologis dan ekonomis. Alga merah juga dapat dimanfaatkan untuk pendidikan, khususnya sebagai bahan ajar di perguruan tinggi. Bahan ajar yang disiapkan dari sumber belajar dari lingkungan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Rhodophyta di Pantai Pasir Panjang dapat dipilih sebagai sumber belajar. Sumber belajar ini dapat disusun menjadi bahan ajar untuk mempelajarai rhodphyta berdasarkan studi identifikasi rhodophyta di Pantai Pasir Panjang

    Karakteristik Spora Tumbuhan Paku Asplenium Kawasan Hutan Raya R. Soerjo

    Full text link
    Asplenium is one genus ferns aspleniaceae tribal members. Identification of the classification of the species can be determined by one of the morphological characteristics of the spores. Spore morphological characteristics include the shape, size, and type aperture ornamentation. The purpose of this study is to describe and analyze the species based on morphological characters spores. The method used is descriptive explorative to explore ferns Asplenium. The research found that five types of Asplenium is Asplenium nidus, Asplenium robustum, Asplenium salignum, Asplenium tenerum, and Asplenium unilaterale. The difference of 5 species Asplenium lies in the type of ornamentation characteristic morphology and size of the spores, whereas the equation is the shape, size and type categories aperture spores.Asplenium merupakan salah satu marga tumbuhan paku anggota suku Aspleniaceae. Identifikasi penggolongan spesies dapat ditentukan melalui salah satu karakteristik morfologi spora. Karakteristik morfologi spora meliputi bentuk, ukuran, apertura dan tipe ornamentasi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis karakter spesies berdasarkan morfologi spora. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif eksploratif untuk mengeksplorasi tumbuhan paku Asplenium. Hasil penelitian ditemukan 5 jenis dari Asplenium yaitu Asplenium nidus, Asplenium robustum, Asplenium salignum, Asplenium tenerum, dan Asplenium unilaterale. Perbedaan dari 5 jenis spesies Asplenium terletak pada ciri morfologi tipe ornamentasi dan ukuran spora, sedangkan persamaan terletak pada bentuk, kategori ukuran dan tipe apertura spora

    Identifikasi Tumbuhan Suku Poaceae sebagai Suplemen Matakuliah Keanekaragaman Tumbuhan

    Get PDF
    Poaceae known as plants used as food ingredients in Indonesian. One area thas has high level diversity of plants Poaceae is Tahura R. Soerjo. Morphological characterization Poaceae in that region are still rare. The Goal for this research are to identify Poaceae tribes, and make photography Poaceae data that can be used as a supplement on Diversity of Plants course. This study included descriptive exploratory study with free cruising method. The species Poaceae has identified are Bambusa multiplex, Dendrocalamus asper, Digitaria radicosa, Echinochloa sp, Eragrostis unioloides, Lophatherum gracile, Oplismenus burmanni, Paspalidium flavidum, Pennisetum alopecuroides, Phragmites karka, Setaria parviflor. Suku Poaceae dikenal sebagai tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan masyarakat Indonesia. Salah satu daerah yang memiliki tingkat keanekaragaman tumbuhan Poaceae adalah di Tahura R. Soerjo. Karakterisasi morfologi terkait suku Poaceae di daerah tersebut masih sedikit. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk identifikasi suku Poaceae, membuat data fotografi suku Poaceae sehingga dapat digunakan sebagai suplemen keanekaragaman tumbuhan. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif eksploratif dengan metode jelajah bebas. Sebelas spesies suku Poaceae yang telah teridentifikasi, yaitu Bambusa multiplex, Dendrocalamus asper, Digitaria radicosa, Echinochloa sp, Eragrostis unioloides, Lophatherum gracile, Oplismenus burmanni, Paspalidium flavidum, Pennisetum alopecuroides, Phragmites karka, Setaria parviflora

    Penggunaan Lulur Zaitun terhadap Perawatan Kulit Tubuh

    Full text link
    This study aims to describe the effect of the use of the olive scrub of skin care body. This study is based on an indicator of changes in skin moisture and brightness of the skin. The study is in the form of pre-experimental design with a one-group pretest-posttest. The object of this research are manifold body skin dry, while the sample in this study were women who have the same age range which ranges between 18 and 25 years who have dry skin with moisture levels below 38%. Data collected from this research is primary data obtained directly from the sample by filling out the assessment form has been provided. The research data were analyzed using tests of normality, homogeneity and t-test. Based on the results of the data, proving that the use of olive scrub showed significant results for each indicator with the results of the normality test the magnitude of the numbers of significance (0.214) > α = (0.05) means that the data are normally distributed, homogeneity test results f count (4) <f Table (5.39), followed by t-test with the results of the t (-19.000) and t table (-2.776). This means that there is a significant effect on the body skin care with the use of olive scrub

    Potensi Bryopsida di Hutan Raya R Soerjo sebagai Suplemen Matakuliah Keanekaragaman Tumbuhan

    Get PDF
    Bryopsida or mosses is one of diversities which takes an important role in life, for example take an important role to absorb water, oxygen supplier and being habitat for other organism. This research aimed to know the diversity of various mosses at Tahura R Soerjo. This research conducted from February to April 2016 used a survey method of a free random approach. The identification is based on structure gametophyte, especially leaf morphology, because the sporophyte not always be seen. The result of the research are 25 species of mosses, that will be arranged becomes supplement for Biology student in State University of Malang.Mahasiswa Biologi angkatan 2013 berdasarkan survei membutuhkan bahan ajar berbasis penelitian mengenai Tumbuhan Lumut untuk matakuliah Keanekaragaman Tumbuhan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi tumbuhan lumut, khususnya lumut daun di Hutan Raya R Soerjo (Tahura R Soerjo). Metode penelitian adalah metode eksploratif dengan jelajah bebas. Lokasi penelitian, meliputi wilayah Watu Ondo, Watu Lumpang, Coban Teyeng dan Lemah Bang. Ketinggian lokasi penelitian 1300-1700 mdpl, dengan suhu 19-23ËšC dan kelembapan udara 70-80%. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2016 dan identifikasi dilakukan di laboratorium Botani Universitas Negeri Malang dan divalidasi oleh LIPI Cibodas. Hasil penelitian adalah terdapat 18 suku dan 25 spesies lumut daun, yaitu suku Bryaceae (2 jenis), suku Calymperaceae (1 jenis), suku Dicranaceae (2 jenis), suku Fissidentaceae (2 jenis), suku Hypnaceae (1 jenis), suku Hypopterygiaceae (1 jenis), suku Leskeaceae (1 jenis), suku Leucobryaceae (1 jenis), suku Meteoriaceae (2 jenis), suku Neckeraceae (1 jenis), suku Porellaceae (1 jenis), suku Pottiaceae (1 jenis), suku Pterobryaceae (2 jenis), suku Rhacopilaceae (2 jenis), suku Rhizogoniaceae (2 jenis), suku Sematophyllaceae (1 jenis), suku Splachnobryaceae (1 jenis), dan suku Thuidiaceae (1 jenis). Selanjutnya Hasil penelitian berupa deskripsi struktur morfologi dan anatomi Bryopsida dari Taman Hutan Raya R Soerjo akan digunakan sebagai suplemen bagi mahasiswa pendidikan Biologi

    Developing a Learning Package Covering a Topic on Cells and Tissues Based on Guided-Inquiry Model and Integration of Local Knowledge

    Full text link
    : This study aims to develop a learning package covering a topic on cells and tissues on the basis of guided-inquiry learning model and integration of local knowledge. The package manifests in a syllabus, lesson plans, and a module. The developmental model proposed by Dick and Carey (2009) was employed and adapted in the study. The instructional testing was carried out through three stages, namely, expert appraisal, small group test and main field test. The results of the study showed that the research produced a learning package with high validity, practicality, and efficacy. It was evidenced by the results of expert validation and developmental testing that reached 88.42% indicating high validity. With regard to its efficacy and utility in Biology learning, the gain score reached 0.78 attesting its merits

    Validitas dan Kepraktisan Bahan Ajar Pengelolaan Spesies Asing Invasif Acacia Nilotica untuk Matakuliah Pengelolaan Sumberdaya Alam

    Full text link
    Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar matakuliah pengelolaan sumberdaya alam berdasarkan hasil penelitian persebaran spesies asing yang bersifat invasif yaitu Acacia Nilotica di Taman Nasional Baluran. Pengembangan menggunakan model ADDIE. Data yang didapatkan dari hasil penelitian, meliputi penelitian lapangan, lembar validasi dari ahli materi, media dan bahan ajar, praktisi lapangan, dan respons mahasiswa. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Perolehan skor dari validator ahli materi adalah 95,58% dan validator ahli media adalah 90,52%. Skor yang diperoleh dari praktisi lapangan adalah 89,58%, sedangkan respons mahasiswa terhadap kepraktisan bahan ajar mencapai 93,10%. Skor &gt;85,00% berarti bahan ajar memiliki kategori sangat valid dan praktis untuk dipakai dalam mendukung proses belajar mengajar

    Needs Analysis for Mobile Learning of Plant Structure and Development Topic

    Full text link
    Media digital berpotensi mendukung pembelajaran, seperti Mobile Learning. Fakta menunjukkan bahwa mahasiswa saat ini belum mengimbangi kemampuannya menggunakan media digital untuk kepentingan memperoleh informasi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran materi Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan observasi dan survei. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan kuisioner. Penelitian ini dilakukan bulan Juli sampai September 2019 pada Prodi Sarjana Pendidikan Biologi, FMIPA, UM. Subjek penelitian terdiri dari 33 mahasiswa dan 1 dosen. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan membutuhkan media Mobile Learning

    Pemantapan Materi Plantae Bagi Guru SMA Lab Um dan Mgmp Se-malang Raya

    Full text link
    Pembelajaran abad 21 diharapkan menghasilkan generasi yang produktif, kreatif, inovatif, dan mandiri. Permasalahan yang ditemukan di kelompok sasaran adalah guru mengalami kesulitan dalam memahami KD tentang materi Plantae, mengembangkan perangkat pembelajaran materi Plantae, serta menentukan metode dan media pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman materi, mengembangkan perangkat pembelajaran, serta menentukan metode dan media pembelajaran materi Plantae. Metode yang diterapkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan dan workshop. Luaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah perangkat pembelajaran materi Plantae meliputi RPP, LKS, instrumen penilaian, bahan ajar, kunci identifikasi, dan foto herbarium basah dan kering. Kesimpulan yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil pelatihan dan workshop yang telah diujicobakan oleh guru kepada siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa
    corecore