4 research outputs found
Perbandingan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran problem based learning dan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi listrik dinamis. Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Data yang diperoleh berupa data hasil kemampuan berpikir kritis. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes kemampuan berpikir kritis. Uji hipotesis dari uji-t sampel berkorelasi menghasilkan nilai thitung sebesar 2,03 dan ttabel sebesar 1,99 dengan keputusan uji thitung > ttabel atau 2,03 > 1,99 maka H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan antara model problem based learning dan model inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Negei 8 Bandar Lampung. Perbedaan tersebut dilihat dari nilai rata-rata keseluruhan dari indikator berpikir kritis yang berasal dari nilai rata-rata setiap indikator kemampuan berpikir kritis dari kedua model pembelajaran yaitu nilai rata-rata keseluruhan model problem based learning sebesar 75 dan nilai rata-rata model inkuiri terbimbing sebesar 71. Berdasarkan perbedaan nilai tersebut dapat dinyatakan bahwa model problem based learning lebih baik daripada model inkuiri terbimbing
The Effect of Feedback as Soft Scaffolding on Ongoing Assessment Toward the Quantum Physics Concept Mastery of the Prospective Physics Teachers
Many recent studies have reported that feedback plays a very important role in students' learning outcomes. However, currently, feedback has not been utilized by lecturers and students in the learning process effectively. This study aimed to explore the impact of feedback as a soft scaffolding in the ongoing assessment of Quantum Physics class for the students as prospective Physics teachers. A quasi-experimental design non-equivalent pretest-posttest control group was used to examine the effectiveness of feedback based on ongoing assessment. The results of the study revealed that students who received feedback based on metacognitive and social constructivism on studying Quantum Physics showed better average results compared to students who received traditional feedback based on the cognitivism in the form of correction
The Effectiveness of Model Learning CUPs: Impact on the Higher Order Thinking Skill Students at Madrasah Aliyah Mathla'ul Anwar Gisting Lampung
This study aims to determine the effectiveness of the learning model CUPs (Conceptual Understanding Procedures) against high-level thinking skills of students on class X IPA MA Mathla'ul Anwar Gisting. The method used is a quasi-experimental design with non-equivalent control group. The population in this research is 52 students, with a sample X IPA 1 as an experimental class and X IPA 2 as the control class. Test independent sample t-test was used to determine differences in high-level thinking skills students use models of cups with direct instructional model. The results of the analysis states that there are differences in the average high-level thinking skills among learners using CUPs models with direct instructional model. The effectiveness of the use models of CUPs better in improving high-level thinking skills of students, it can be seen from the value obtained effect size of 0.3 is included in the medium.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran CUPs (Conceptual Understanding Procedures) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik kelas X IPA MA Mathla'ul Anwar Gisting. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain non equivalent control group. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 52 peserta didik, dengan sampel X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 2 sebagai kelas kontrol. Uji independent sample t-test digunakan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik menggunakan model CUPs dengan model pembelajaran langsung. Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik antara menggunakan model CUPs dengan model pembelajaran langsung. efektivitas penggunaan model CUPs lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik, dapat diketahui dari nilai effect size yang diperoleh sebesar 0,3 termasuk dalam kategori sedang
Pembelajaran Fisika Kontekstual Melalui Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Diskusi Menggunakan Multimedia Interaktif Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Dan Kemampuan Verbal Siswa
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kontekstual melalui metode eksperimen dan demonstrasi diskusi menggunakan multimedia interaktif, antara siswa yang memiliki sikap ilmiah dan kemampuan verbal kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika siswa, serta interaksinya. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimental (quation experimental). Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI program IPA SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, sebanyak 7 kelas. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas. Kelas eksperimen 1 dengan metode eksperimen yang diberikan pada siswa kelas XI IPA 5 dan kelas eksperimen 2 dengan metode demonstrasi diskusi diberikan pada siswa kelas XI IPA 1. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk mendapatkan data prestasi belajar kognitif dan kemampuan verbal siswa, sedangkan metode angket untuk mendapatkan informasi sikap ilmiah dan prestasi belajar afektif. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x2. Dari hasil uji hipotesis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) ada pengaruh penggunaan metode pembelajaran eksperimen dan demonstrasi diskusi terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 2) ada pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 3) ada pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 4) ada interaksi antara metode pembelajaran dengan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif, sedangkan terhadap prestasi belajar afektif tidak ada interaksi; 5) tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan kemampuan verbal terhadap prestasi kognitif, sedangkan terhadap prestasi belajar afektif ada interaksi; 6) tidak ada interaksi antara sikap ilmiah dengan kemampuan verbal terhadap prestasi kognitif dan afektif; 7) tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dengan sikap ilmiah dan kemampuan verbal terhadap prestasi kognitif dan afektif