9 research outputs found

    PENGUJIAN KUAT GESER PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN ARANG TEMPURUNG KELAPA DAN TRAS DITINJAU DARI WAKTU PEMERAMAN

    Get PDF
    Tanah merupakan hal yang penting dalam bidang konstruksi. Dalam hal ini, perilaku tanah lempung terutama kuat geser perlu diteliti. Telah banyak dilakukan penelititian atau percobaan terhadap tanah lempung untuk mencari cara atau alternatif untuk dapat meningkatkan stabilitas tanah tersebut. Dalam hal ini percobaan yang dilakukan ialah mencampurkan tanah dengan arang tempurung kelapa dan tras. Arang tempurung memiliki kelebihan untuk dapat memperbaiki sirkulasi air dan udara dalam tanah. Dan memiliki kelebihan untuk mengikat karbon dalam tanah. Dan tras adalah merupakan pozzolan alam, karena termasuk abu vulkanik. Reaksi antara pozzolan basah dan halus dapat menghasilkan senyawa keras dan tidak larut dalam air, yaitu calcium silicate hydrate.Penelitian ini ditujukan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh penambahan arang tempurung kelapa dan tras terhadap kuat geser tanah berdasarkan waktu pemeraman yang di gunakan. Waktu pemeraman dibuat bertujuan untuk melihat pengaruh yang diberikan dua material stabilisasi tanah dengan variasi 0 hari, 3 hari, dan 6 hari. Dimana parameter geser tanah ditentukan melalui pengujian Triaksial.Dari hasil penelitian dengan menggunakan bahan stabilisasi Arang Tempurung Kalapa ditambah dengan Tras serta dengan adanya waktu Pemeraman, menunjukkan penggunaan bahan stabilisasi arang tempurung lebih berpengaruh dimana nilai  (kuat geser) terbesar dan campuran yang efektif adalah 5% Tras + 6% Arang memiliki nilai = 5.824 t/m2 dan campuran itu pada waktu pemeraman 6 hari. Berdasarkan hasil yang ada penggunaan waktu peram memberikan pengaruh terhadap kandungan pada bahan stabilisasi serta pengaruh pada kuat geser tanah. Kata Kunci: Kuat Geser, Waktu Pemeraman, Stabilisasi, Tanah Lempun

    Pemeriksaan Kekuatan Tanah Dengan Perkuatan Anyaman Kawat (Studi Kasus : Kawasan Tinoor)

    Get PDF
    Ilmu keteknikan, dalam hal ini geoteknik harus dapat memberi jawaban atas kebutuhan daya dukung tanah yang diinginkan sesuai dengan keperluan konstruksi. Oleh karena itu, berbagai macam metode mulai dikembangkan termasuk metode pemberian perkuatan tanah (soil reinforcement) yaitu dengan menggunakan material geosintetik. Dalam penelitian ini digunakan anyaman kawat dan serat jute sebagai perkuatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tanah yang diberi perkuatan anyaman kawat dan serat jute, berapa besar faktor keamanan dan melihat perbedaan faktor keamanan sebelum dan sesudah diberi perkuatan anyaman kawat dan serat jute sampai 5 lapis perkuatan dengan menggunakan program plaxis v.8.2 2D. Dari hasil peneliian, Faktor keamanan meningkat sesuai dengan pemberian jumlah lapis perkuatan yang diberikan terhadap tanah asli berturut- turut hingga 5 lapis perkuatan : 18.70 %, 36.51 %, 52.42 %, 92.75 %, 139.44 %

    ANALISIS KESTABILAN PONDASI JEMBATAN STUDI KASUS : JEMBATAN ESSANG-LALUE

    Get PDF
    Secara struktural jembatan dipisahkan menjadi bangunan atas dan bangunan bawah. Sesuai fungsinya, bangunan bawah jembatan menopang dan meneruskan beban dari bangunan atas jembatan ke lapisan tanah yang kuat dan stabil/solid. Bangunan bawah jembatan terdiri dari abutmen dan pondasi, dimana abutmen bisa juga berfungsi sebagai pondasi jembatan. Ketinggian abutmen minimum 1 m di atas tinggi air saat banjir, sedangkan kedalaman minimum ditentukan dengan menghitung kedalaman gerusan.Metode yang digunakan untuk analisis kestabilan abutmen pada penelitian ini adalah metode pendekatan berdasarkan IRC78/1983. Tahap perancangan abutmen, seperti pada struktur dinding penahan tanah pada dasarnya menggunakan sistim coba-coba (trial), kemudian dianalisa kestabilannya dengan syarat harus memenuhi nilai faktor keamanan FS Geser> 1.5, FS Guling>1.5, FS DDT>3.Pada contoh kasus jembatan Essang-Lalue direncanakan abutmen dengan ketinggian 3.46m dari permukaan tanah, dan tertanam sedalam 5,54m. Hasil analisis kestabilan pada abutmen menyatakan bahwa tanah dapat menahan gaya geser, dan guling yang bekerja pada struktur, tetapi daya dukung tanah tidak dapat memikul struktur diatasnya, sehingga diperlukan pondasi dibawahnya. Pondasi yang dianalisis adalah pondasi kaison diameter 2.0, 2.5, 3.0, 3.5, 4.0, 4.5,dan 5.0m. Dari hasil analisis, pondasi kaison dengan diameter 4.0, 4.5,dan 5.0 m, adalah pondasi yang bisa menahan beban-beban struktur bangunan atas jembatan, dan abutmen.Kata kunci : Kestabilan terhadap geser, guling, daya dukung, penuruna

    ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE JANBU (STUDI KASUS : KAWASAN CITRALAND)

    Get PDF
    Citraland merupakan salah satu kawasan yang telah dan sedang membangun di wilayah perbukitan yang tentunya memiliki lereng. Kestabilan suatu lereng perlu dianalisis agar kekuatan geser dari lereng dan faktor keamanannya diketahui.Analisis kestabilan lereng di kawasan Citraland menggunakan metode Janbu yang diaplikasikan pada program komputer Rocscience Slide 6.0 yang memberikan faktor keamanan terendah pada bidang keruntuhan yang kritis. Dalam perhitungan faktor keamanan, perlu diadakan pengujian di laboratorium agar sifat-sifat fisik tanah diketahui serta diperoleh parameter geser tanah seperti kohesi (c), sudut geser dalam ( ), serta berat isi tanah ( ) untuk memenuhi data yang diperlukan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lereng di kawasan Citraland tidak stabil dimana faktor keamanannya adalah 0.006. Oleh karena itu, dilakukan perbaikan pada lereng dengan membuat grafik hubungan antara Faktor keamanan dengan kemiringan lereng ( ), parameter geser (c, , ), serta jumlah anak tangga pada lereng (NS). Grafik-grafik variasi desain belum memberikan hasil lereng yang aman, sehingga digunakan solusi lain untuk memperkuat lereng.Kata kunci : kestabilan lereng, janbu, faktor keamana

    Analisis Penurunan Pada Pondasi Rakit Jenis Pelat Rata Dengan Metode Konvensional

    Get PDF
    Bangunan bertingkat tinggi biasanya dibangun di atas pondasi dalam, seperti pondasi tiang pancang atau pondasi sumuran,tetapi banyak juga yang dibangun di atas pondasi dangkal seperti pondasi rakit. Pondasi ini berupa plat beton besar yang berfungsi meneruskan beban melalui sekumpulan kolom atau dinding ke lapisan tanah di bawahnya. Menurut asumsi kekakuan pondasi dan pengaturan jarak antara kolom atau beban kolom yang berdekatan, pondasi rakit dapat dirancang dengan berbagai metode. Perancangan pondasi rakit pada penelitian ini menggunakan metode Konvensional.Perancangan dilakukan mulai dari menentukan resultan beban kolom, menghitung beban kolom yang termodifikasi, menghitung tebal pondasi, hingga menghitung gaya dalam di setiap strip yang dibagi menurut arah X dan Y yang kemudian akan menjadi acuan untuk menghitung tulangan pondasi. Selanjutnya dihitung daya dukung tanah menggunakan Analisis Terzaghi, Analisis Meyerhof, Persamaan Brinch Hansen, dan Persamaan Vesic. Sedangkan penurunan tanah khususnya penurunan segera dihitung menggunakan teori dari Timoshenko dan Goodier.Pondasi rakit dengan beban bangunan dan data tanah yang ada lokasi gedung perkantoran BANK SULUT, Manado, Sulawesi Utara, dapat dirancang dengan metode konvensional karena memenuhi syarat antara lain tebal pondasi (h) = 1.028 m > hmin = 0.963 m. Sedangkan perhitungan tulangan berdasarkan momen per satuan lebar maksimum dan minimum yaitu untuk arah X diperoleh momen per satuan lebar maksimum sebesar 26.77 tm/m dan minimum sebesar 25.14 tm/m, serta untuk arah Y momen per satuan lebar maksimum sebesar 26.996 tm/m dan minimum sebesar 25,275 tm/m sehingga untuk arah X dan Y dipakai tulangan yang sama yaitu Ø 20 sebanyak 3 buah. Daya dukung tanah (qult) berdasarkan data N-SPT tanah di lokasi, pada kedalaman 4.528 m (dasar pondasi), menghasilkan qult terbesar yaitu 1067.743 t/m² dengan metode Vesic. Sedangkan pada lapisan-lapisan dibawahnya yaitu pada kedalaman 5 - 25 m, qult terus bertambah yakni untuk kedalaman 25 m (tanah keras), qult terbesar yaitu 7009.431 t/m² dari metode Meyerhof. Melihat qult hasil perhitungan maka untuk beban kolom total ditambah dengan pondasi, tanah dinilai mampu mendukungnya. Penurunan total yang diperoleh dari setiap lapisan tanah adalah sebesar 4.70 cm

    Analisa Kelelahan Struktur Pada Sambungan Antar Tiang Pancang Akibat Beban Horisontal

    Get PDF
    Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki banyak sumber daya alam terutama minyak bumi, hal ini menyebabkan berkembangnya bangunan offshore di Indonesia. Jenis bangunan offshore yang digunakan di Indonesia yaitu jenis jacket platform. Tugas akhir ini bertujuan untuk mendesain jacket, dengan data topside load 1567 ton, tinggi gelombang 4,9987 m, periode gelombang 7 second. Mendesain jacket menggunakan software sap 2000 dimana desainnya berdasarkan peraturan API RP 2A WSD tahun 2002. Untuk analisis fatigue mengunakan tabel peristiwa gelombang (25 tahun). Dimensi tiang pancang yang digunakan sebesar 1,2 m dengan Daya dukung vertikal tiang pancang sebesar 210,835 ton dan Daya dukung horizontal sebesar 253,1879 ton. Dari analisis fatigue di sambungan antar tiang pancang didapat umur bangunan 95,202 tahun sehingga desain jacket aman untuk umur rencana bangunan 40 tahun

    Hubungan Kuat Geser Pada Tanah Dengan Hasil Percobaan Dynamic Cone Penetrometer Pada Ruas Jalan Wori-likupang Kabupaten Minahasa Utara

    Full text link
    Dynamic Cone Penetrometer (DCP) test has been done in Indonesia on the geotechnical and transportation field, to evaluate the properties of flexible pavement or subgrade. Some research that have been done for example, are producing a correlation between CBR and DCP in some types of soil. The use of DCP, a relatively inexpensive, and can be done repeatedly, also have been developed for practical applications, such as generating approximate shear strength in the field (in situ). In this research at 5 points of examination on the road Wori-Likupang North Minahasa regency, the relationship between the shear strength on the field from the use of the DCP with the shear strength from triaxial testing equipment on laboratory is calculated. The result obtained is 4 points almost has the same value, so the use of a DCP for the determination of shear strength field can be used as a road construction planning data

    Analisis Potensi Likuifaksi Di PT. Pln (Persero) Uip Kit Sulmapa Pltu 2 Sulawesi Utara 2 X 25 Mw Power Plan

    Get PDF
    Salah satu dampak yang disebabkan oleh gempa bumi adalah hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat getaran yang disebut dengan likuifaksi. Peristiwa likuifaksi akibat gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan berat dan kegagalan infrastruktur. Dalam hal ini, PT. PLN ( PERSERO ) UIP KIT SULMAPA PLTU 2 SULAWESI UTARA 2 X 25 MW POWER PLAN menjadi lokasi evaluasi potensi likuifaksi, dengan menggunakan data Standard Penetration Test (SPT) dan Cone Penetration Test (CPT).Analisis potensi likuifaksi ini bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan (FS) dengan membandingkan nilai Cyclic Resistance Ratio (CRR) yang merupakan tahanan tanah terhadap terjadinya likuifaksi dan Cyclic Stress Ratio (CSR) yang merupakan tegangan geser yang ditimbulkan oleh gempa. Peristiwa likuifaksi akan terjadi untuk angka keamanan (FS) lebih kecil dari satu.Hasil perhitungan nilai CSR adalah sama untuk kedua metode tersebut, dikarenakan lokasi titik pengujian yang ditinjau jaraknya berdekatan. Sedangkan nilai CRR untuk metode CPT umumnya memiliki nilai yang lebih besar dari metode SPT. Nilai CRR yang berbeda menghasilkan nilai FS yang berbeda untuk data SPT dan CPT. Nilai FS yang didapat dari empat titik uji data SPT dan CPT lebih besar dari satu. Artinya tanah tidak berpotensi untuk terjadi likuifaksi. Nilai CRR dan FS dari setiap pengujian menurun, dengan meningkatnya magnitude gempa. Menurunnya Fines Content menyebabkan nilai CRR dan FS dari setiap pengujian akan menurun
    corecore