3 research outputs found

    Hubungan antara Lokasi Penusukan Kateter Intravena dengan Kejadian Plebitis Mekanik di Ruang Rawat Inap Cendana RS. USU Medan

    Full text link
    Terapi Intravena digunakan untuk memperbaiki kondisi pasien dalam mempertahanan cairan tubuh. Salah satu komplikasi terapi intravena adalah plebitis. Plebitis mekanik sering dihubungkan dengan pemasangan atau penempatan kateter intravena. Penempatan kateter pada area fleksi lebih sering menimbulkan kejadian plebitis, oleh karena pada saat ekstremitas digerakkan kateter yang terpasang ikut bergerak dan menyebabkan trauma pada dinding vena sehingga menyebabkan plebitis mekanik. Metode yang digunakan adalah korelasi. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan sampel 61 responden. Alat analisis yang digunakan dengan analisis Chi-Square (X2) dari sistem analisa komputerisasi SPSS 22.00. Data penelitian menunjukkan : Karakteristik responden berjenis kelamin laki-laki (50,8 %) dan sebahagian besar berpendidikan SMA (41 %). Lokasi penusukan kateter intravena terbanyak yaitu vena metakarpal (63,9 %) dan kejadian plebitis sebanyak (11,5 %). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara lokasi penusukan kateter intravena dengan kejadian plebitis mekanik terlihat dari p value = 0,035). Kesimpulan dari penelitian ini, ada hubungan antara lokasi penusukan kateter intravena dengan kejadian plebitis mekanik. Saran bagi perawat untuk meningkatkan kompetensi dalam melakukan tehnik insersi dan pemilihan lokasi pemasangan kateter intravena untuk mengurangi terjadinya plebitis. Bagi rumah sakit perlu diadakan penyegaran lanjutan tentang prosedur tindakan termasuk pemasangan kateter intravena untuk mencegah terjadinya komplikasi tindakan yang mungkin terjadi. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pencegahan plebiti

    Hubungan Tingkat Stress dengan Kualitas Tidur pada Pasien Kanker Payudara Stadium 3 di RSU Royal Prima Medan Tahun 2021

    Full text link
    Kanker payudara adalah suatu Perubahan genetik pada sel tunggal dan  memerlukan waktu untuk dapat dipalpasi. Pasien penderita kanker payudara dapat mengalami stress akibat penyakit yang diderita dan berdampak kepada terjadinya penurunan kualitas tidur. Stres dapat terjadi bila seseorang dihadapkan dengan peristiwa yang  mengancam kesehatan fisik maupun psikologisnya. Kualitas tidur merupakan suatu kepuasan individu terhadap tidur yang ditentukan bagaimana seseorang mempersiapkan pola tidur.Penelitian ini dilakukan guna mengetahui hubungan tingkat stress dengankualitas tidur pada pasien kanker payudara stadium 3 di RSU Royal Prima Medan.Penelitianmenggunakn metode desain deskriptif dan cross sectional, dengan sampel sebanyak 16 orang. Metode pengambilan data menggunakan Accidental sampling. Pengambilan data menggungunkan lembar kuesioner. Hasil penelitian Menggunakan uji Wilcoxon memperlihatkan nilai Z = -3,207 maka p value sebanyak 0,001 < 0,05.Kesimpulan dalam penelitian ini adanya hubungan tingkat stress dengan kualitastidur pada pasien kanker payudara stadium 3 di RSU Royal Prima Medan
    corecore