6 research outputs found

    Aktivitas antibakteri bakteri endofit daun kelapa sawit (Elaeis guineensis) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

    Get PDF
    Mikroorganisme endofit adalah mikroorganisme yang terdapat dalam jaringan tanaman dan memiliki kemiripan sifat senyawa bioaktif dengan tanaman inangnya. Daun kelapa sawit diketahui memiliki aktivitas antibakteri, tetapi penelitian mengenai aktivitas antibakteri bakteri endofitnya belum pernah dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah mengisolasi bakteri endofit dari daun kelapa sawit serta menentukan aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Delapan isolat bakteri endofit berhasil diisolasi dari daun kelapa sawit. Satu isolat termasuk bakteri Gram negatif dan tujuh isolat adalah bakteri Gram positif. Analisa morfologi menunjukkan satu isolat berbentuk basil dan yang lain berbentuk kokus. Uji antibakteri menunjukkan satu isolat (IDS18) menunjukkan aktivitas antibakteri yang kuat terhadap S.aureus dengan zona hambat 13 mm, tetapi tidak menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap E. coli. Sementara lima isolat yaitu IDS1, IDS10, IDS11, IDS14 dan IDS16 menunjukkan aktivitas yang lemah terhadap E.coli, tetapi tidak memiliki aktivitas terhadap S.aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri endofit daun kelapa sawit berpotensi sebagai penghasil senyawa antibakteri. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai optimasi produksi senyawa bioaktif antibakteri serta karakterisasinya

    PEMBUATAN PENYERAP GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS LIMBAH PADAT KELAPA SAWIT

    Get PDF
    Polusi udara merupakan masalah yang dihadapi di masa sekarang, kendaraan bermotor menyumbang 70% Polusi udara yang ada di Indonesia. Membran Keramik sebagai penyerap emisi karbon dengan nanokarbon sebagai filler digunakan untuk menyerap gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mengatasi polusi udara dengan memanfaatkan limbah padat kelapa sawit. Tanah liat sebagai matriks di aktivasi menggunakan KOH, serbuk pelepah sawit sebagai pembentuk pori dan menggunakan nanokarbon sebagai filler yang berasal dari cangkang sawit yang dibuat melalui metode hidrotermal dengan 180oC selama 6 jam dengan pelarut air dengan perbandingan 80:15:5. Campuran di hotpress dengan suhu 120oC dilanjutkan dengan proses furnance dengan suhu 600oC selama 1 jam. menghasilkan kekuatan tarik sebesar 6.475 Mpa. Hasil analisa FTIR membran keramik berpori menunjukan adanya gugus fungsi bahan baku pembentuk membran keramik dan dari hasil analisa DSC membran keramik menunjukan bahwa kemampuan termal penggunaan membran keramik dapat digunakan dibawah temperatur 470oC. Hasil uji data filtrasi (emisi gas buang) pada keramik berpori yang dihasilkan dapat di lihat CO terserap 3,20%, CO2 terserap 5.6% dan HC terserap 418 ppm

    PENETAPAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK RAMBUT JAGUNG MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

    Get PDF
    Indonesia is an agricultural country with extraordinary natural wealth. Indonesia is also the 6th country with the largest corn production in the world. In the city of Medan, there are many corn sellers who do not pay attention to waste from corn such as corn husks and hairs. Corn silk as one part of corn that is not used properly. Hair is just a waste that pollutes the environment. This study aims to analyze the content of corn silk so that it can be applied according to the content contained in corn silk. Corn silk was extracted using the ultrasonication method and 70% ethanol solvent for 1 hour and the thick extract was obtained using a rotary evaporator, then a phytochemical screening test was carried out to determine what secondary metabolites were contained in corn silk using UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 200 -400 nm The results of the phytochemical screening test showed that corn silk contained alkaloids and flavonoids. UV-VIis spectrophotometry using a standard solution of quercetin. The flavonoid content in the corn silk extract sample was 2.99%

    PENETAPAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK RAMBUT JAGUNG MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

    Get PDF
    Indonesia is an agricultural country with extraordinary natural wealth. Indonesia is also the 6th country with the largest corn production in the world. In the city of Medan, there are many corn sellers who do not pay attention to waste from corn such as corn husks and hairs. Corn silk as one part of corn that is not used properly. Hair is just a waste that pollutes the environment. This study aims to analyze the content of corn silk so that it can be applied according to the content contained in corn silk. Corn silk was extracted using the ultrasonication method and 70% ethanol solvent for 1 hour and the thick extract was obtained using a rotary evaporator, then a phytochemical screening test was carried out to determine what secondary metabolites were contained in corn silk using UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 200 -400 nm The results of the phytochemical screening test showed that corn silk contained alkaloids and flavonoids. UV-VIis spectrophotometry using a standard solution of quercetin. The flavonoid content in the corn silk extract sample was 2.99%

    PEMBUATAN NANOKARBON DARI LIMBAH PADAT KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN METODE HIDROTERMAL

    Get PDF
    Meningkatnya kesadaran tentang polusi telah menyebabkan pengembangan solusi untuk masalah lingkungan dengan memaksimalkan pemanfaatan biomassa yang berlimpah untuk pembuatan nanokarbon. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah padat kelapa sawit menjadi material yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomis menjadi nanokarbon dan material yang berteknologi tinggi. nanokarbon yang berasal dari pelepah dan cangkang sawit yang dibuat melalui metode hidrotermal dengan 180oC selama 2 jam dengan pelarut air dan dilakukan metode ultrasonikasi selama 15 menit. Nanokarbon yang didapat  dikarakterisasi menggunakan Fourier Tranform Infrared (FTIR), X-Ray Difraktometer (XRD), dan Particle Size Analyzer (PSA). Dari hasil analisa gugus fungsi menggunakan FTIR telah menunjukan gugus fungsi nanokarbon dan ditemukan perubahan ukuran partikel yang sangat signifikan dari proses sebelum dan sesudah proses hidrotermal, yaitu 895,2 nm menjadi 334,2 nm. Peningkatan volume pori dan luas permukaan partikel masing-masing sebesar 3,5% dan 63% setelah proses hidrotermal

    MIKROBA ENDOFIT DALAM DUNIA KESEHATAN : MANFAAT DAN APLIKASI

    Get PDF
    Buku ini terdiri dari 5 bab yang terdiri dari : Bab 1. Mikroba Endofit : pengenalan dan sifat-sifat dasar, membahas dasar-dasar mikroba endofit dan interaksi mereka dengan lingkungan sekitarnya. Bab 2. Keanekaragaman Mikroba Endofit, mengungkapkan kekayaan keanekaragaman mikroba endofit di alam, memperluas pemahaman tentang kompleksitas ekosistem mikroba. Bab 3. Potensi Mikroba Endofit untuk Kesehatan Manusia, mengungkap potensi mikroba endofit dalam mendukung kesehatan manusia, membahas perannya mengatasi tantangan kesehatan. Bab 4. Aplikasi Mikroba Endofit Dalam Terapi Medis, membahas aplikasi praktis dari penelitian mikroba endofit dalam dunia medis, termasuk pengobatan penyakit infeksi dan kanker. Bab 5. Riset Terkini, membawa pembaca ke arah masa depan penelitian mikroba endofit terutama dalam pengembangan antibiotik
    corecore