9 research outputs found

    Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Menulis Teks Cerita Pendek

    Full text link
    : This study aimed to describe the learning plan, the implementation of learning, assessment, and obstacles encountered during the learning process as well as efforts made by the teacher to overcome the obstacles in the implementation of Curriculum 2013 in the teaching of writing text short story in class XI SMA Negeri 2 Sukoharjo. This research is a qualitative descriptive study. This study uses a single case study approach rooted, ie research that just stuck on one subject matter that is done in the classroom. Sources of data in this study, among others, the event learning to write short stories texts, informants, and documents. The validity of the data is done by triangulation of data, triangulation method, and reivew informant. Data were analyzed using an interactive model. The results of this study indicate that the implementation of Curriculum 2013 in the teaching of writing text short story in class XI SMA Negeri 2 Sukoharjo, ranging from planning, implementation, and assessment largely in accordance with Permendikbud 22 in 2016 on the Standard Process Primary and Secondary Education and Permendikbud No. 23 on education Assessment Standards. Nonetheless, there are some components that are not appropriate. During the learning process also encountered several obstacles that arise, but the teacher has made various efforts to overcome these obstacles

    Pertumbuhan Dan Mortalitas Ikan Tuna Mata Besar (Thunnus Obesus) Di Samudera Hindia Yang Didaratkan Di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali

    Full text link
    Bigeye tuna (Thunnus obesus) in the Indian Ocean became one of the main targets of arrest. Based on utilization, research is needed on bigeye tuna population parameters. This study aims to determine of growth, size at the first caught, population parameters, mortality rate, exploitation rate and recruitment patterns. Number samples of bigeye tuna were taken from 648 fishes by 21 tuna longline fleets which was unloading during this study. Length data of 2013-2014 were obtained from Research Institute for Tuna Fisheries, Bali. This research was conducted April-May 2016 in Benoa Harbour, Denpasar, Bali. Data analysis used the Von Bertalanffy Growth Function Model with FISAT II software. The results showed negative allometric growth patterns. The condition factor was obtained for 1.02 to 1.27. The length at first caught (L50%) amounted to 126.54 cmFL. VBGF growth equation was obtained Lt=199.5(1 - e 0.22 (t + 0.451)), with the value K=0,22/year, t0= -0,451/year and L∞= 199,5 cmFL. The fishing mortality rate (F)= 0.51/year, it was bigger than the natural mortality (M)= 0.40/year, means that mostly mortality of bigeye tuna was caused by the exploitation / fishing factor. The exploitation rate (E)= 0.56, indicated that bigeye tuna were caught by tuna longline fleets in the Indian Ocean on fully exploited

    Jenis dan Distribusi Ukuran Ikan Hasil Tangkap Sampingan (By Catch) Rawai Tuna yang Didaratkan di Pelabuhan Benoa Bali

    Full text link
    Catch of Tuna longline has two types, that is target species and by catch product. This research aims to determine the information type of target species and species by catch, calculate the composition of the fish, size of distribution analysis and determine the CPUE (Catch per unit effort) of species by catch and target species. This research is conducted in April-May 2016 following the sampling enumerator activities of Benoa port. The results of the research show that the type of target species Tuna Longline there are Big eye tuna (Thunnus obesus), Yellow fin tuna (Thunnus albacares), Southern bluefin tuna (Thunnus maccoyii) and Albakora (Thunnus allalunga). The types of species by catch Tuna Longline dominates that is Opah (Lampris guttatus), Shark (Prionace glauca) and Escolar (Lepidocybium flavobrunneum). Comparison of the composition target species is 69% and species by catch is 31%. The size distribution of species by catch already most the criteria of decent fish caught. CPUE of species by catch was lower than

    Sifat Mekanik Kayu Lapis Dengan Variasi Lapisan Pengisi Dari Iratan Bambu (Gigantochloa Apus Kurz)

    Full text link
    Bambu telah digunakan sebagai penguat pada kayu lapis karena kuat tekan dan kuat lenturnya yang tinggi. Sifat mekanik kayu lapis dipengaruhi oleh jumlah variasi lapisan pengisi. Kayu lapis dengan variasi lapisan pengisi 4 lapis, 5 lapis, 6 lapis, 7 lapis, 8 lapis, dan 9 lapis menjadi fokus yang dikaji. Pembuatan kayu lapis dilakukan dengan perekatan dimana face dari kayu lapis berasal dari vinir kayu sengon sedangkan lapisan pengisi berasal dari iratan bambu apus. Pengujian multiplek dilakukan dengan menempatkan alat penekan Universal Testing Machine (UTM) tegak lurus dengan vinir kayu sengon bagian atas. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kuat tekan tertinggi dan terendah dimiliki oleh kayu lapis dengan variasi lapisan pengisi sebanyak 9 dan 5 lapis sedangkan kuat lentur tertinggi dan terendah dimiliki oleh kayu lapis dengan variasi lapisan pengisi sebanyak 4 dan 5 lapis. Informasi sifat mekanik yang diberikan oleh kayu lapis dengan lapisan pengisi sebanyak 5 lapis menunjukkan penyimpangan tetapi secara garis besar menunjukkan bahwa semakin banyak komposisi iratan bambu maka kekuatan tekan akan semakin bertambah sedangkan kekuatan lenturnya akan semakin berkurang

    Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Perguruan Tinggi Dengan Menggunakan Framework Cobit 5 Studi Kasus : STMIK Dharma Wacana Metro

    Full text link
    STMIK Dharma Wacana Kota Metro sebagai lembaga pendidikan berupaya untuk mengikuti perkembangan dalam menerapkan teknologi informasi. Namun saat ini tata kelola teknologi yang diterapkan tidak berjalan sesuai harapkan perguruan tinggi, hal ini terlihat dari pengguna yang kurang memahami pemakaian perangkat komputer/teknologi serta belum adanya prosedur dalam pemakaian dan perbaikan pada teknologi, kegagalan pengoperasian system, hilangnya data oleh virus, pemakaian komputer yang bukan pemiliknya sehingga rentan dalam bocornya informasi, kurangnya pemahaman staff tentang teknologi komputer yang digunakan (komputer), staff yang melakukan pekerjaan diluar unit kerjanya Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengelolaan terhadap aktivitas bisnis dan resiko yang tidak hanya meliputi masalah teknis atau operasional, tetapi juga eksekutif manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan bisnis, seperti IT governanc

    Pengaruh Model Ecoliteracy terhadap Sikap Ilmiah di Sekolah Dasar

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap ilmiah siswa setelah diterapkannya model ecoliteracy Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Desain yang digunakan yaitu quasi ekxperimental design dimana terdapat dua kelompok yang diberikan perlakuan yang berbeda. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Sidamukti I dan SD Negeri Sidamukti II yang berjumlah 44 siswa. Hasil penelitian yang diperoleh data skor analisis dengan menggunakan rata-rata skor terhadap sikap ilmiah siswa pada pembelajaran IPA diperoleh nilai rata-rata hasil posttest kelas eksperimen adalah sebesar 80,27 dan nilai rata-rata hasil posttest kelas kontrol adalah sebesar 70,77 maka terlihat perbedaan sebesar 9,5. Berdasarkan hasil analisis data uji hipotesis menggunakan paired sample t-test dengan taraf sig. 0,05 yaitu sebesar p= ,000 < 0,05 = α sehingga H0 ditolak. Hasil analisis denga menggunakan uji independet sample t-test test dengan taraf sig. 0,05 yaitu sebesar p= ,000 < 0,05 = α sehingga Ha ditolak. Artinya terdapat perbedaan pada hasil posttest dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran ecoliteracy. Hal ini berarti terdapat pengaruh perbedaan model pembelajaran ecoliteracy terhadap sikap ilmiah siswa

    MANAJEMEN PENDIDIKAN (KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP PADA LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL

    Full text link
    Manajemen secara umum merupakan suatu proses dari serangkaian kegiatan mencakup perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atau pengawasan dengan maksud untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, dasar-dasar manajemen sangat penting dipahami bagi seseorang yang sedang mengembangkan pendidikan. Tujuannya agar pendidikan dapat berjalan sesuai dengan pengelolaan yang sudah direncanakan. Sedangkan Manajemen Pendidikan merupakan suatu proses perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan, dalam mengelola segala sumber daya yang berupa manusia, uang, material, metode, mesin, market, waktu, dan informasi, untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dalam bidang pendidikan. Secara umum tujuan utama manajemen pendidikan adalah untuk membentuk kepribadian para pelajar agar sesuai dengan tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan atau perbaikan untuk usia pendidikan. Tidak hanya itu, tujuan ini juga meliputi identifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dalam perencanaan. Adapun yang menjadi Ruang lingkup manajemen pendidikan diantaranta yaitu ruang lingkup menurut wilayah kerja, ruang lingkup menurut objek garapan, ruang lingkup menurut fungsi atau urutan kegiatannya dan menurut pelaksananya
    corecore