1 research outputs found
PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA KORBAN KEKERASAN SEKSUAL
Kekerasan seksual terhadap perempuan semakin meningkat, tidak hanya pada perempuan dewasa saja, tetapi juga remaja dan anak-anak. Meningkatnya tindak kekerasan seksual mulai meresahkan masyarakat. Dampak kekerasan seksual begitu dahsyat hingga mempengaruhi penerimaan diri seseorang yang
mengalami kekerasan seksual. Penerimaan diri merupakan hasil introspeksi melalui pengamatan, pemikiran dan perasaan diri yang ditunjukkan dengan adanya pembukaan diri, kesehatan psikologi, serta penerimaan terhadap orang
lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dinamika proses penerimaan diri pada remaja korban kekerasan seksual. Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini adalah metode kualitatif
melalui wawancara dan observasi berupa behavioral hecklist. Informan berjumlah 3 orang remaja perempuan berusia antara 12 sampai 18 tahun yang pernah mengalami kekerasan seksual dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan dari
saat pengambilan data. Informan penelitian diperoleh melalui kerjasama dengan dua pihak yang bergerak di bidang perempuan, yaitu Yayasan Kakak dan Balai Rehabilitasi Sosial ”Wanita Utama” Surakarta-1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika proses penerimaan diri berbeda pada tiap informan. Secara umum dapat digambarkan bahwa korban kekerasan seksual cenderung diam karena rasa takut dan adanya ancaman. Korban
merasakan dampak yang beragam seperti sakit perut, sakit kepala, cepat lelah, dan sering melamun. Tindak kekerasan seksual memunculkan pemikiran untuk bunuh diri pada ketiga informan, namun tidak semua mencoba melakukannya. Informan
yang mendapat pendampingan dan dukungan dari keluarga lebih mampu untuk bangkit kembali dan merencanakan masa depannya