10 research outputs found

    Analisis Diversitas Dan Paternitas Progeni F1 Hasil Persilangan Arumanis 143 X Mangga Merah Menggunakan Marka Mikrosatelit

    Full text link
    Preferensi pasar terhadap mangga (Mangifera indica L.) yang bergeser dari buah berkulit hijau ke buah berkulit merah, telah mendorong dilakukannya program pemuliaan untuk merakit varietas yang sesuai. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika telah melaksanakan kegiatan persilangan Arumanis 143 x mangga merah dan telah menghasilkan 63 progeni F1. Penelitian ini bertujuan menganalisis diversitas dan paternitas tetua dan progeni menggunakan marka mikrosatelit. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Genetika Tumbuhan, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung dari bulan Mei 2009 sampai April 2010. Enam pasang primer berlabel 6-FAM dirancang dan disintesis untuk mengamplifikasi daerah mikrosatelit pada genom mangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokus yang digunakan memiliki tingkat informasi yang tinggi dan sesuai untuk studi keragaman mangga. Persilangan tetua berjarak genetik jauh menghasilkan progeni dengan keragaman yang tinggi antarprogeni maupun dengan tetua. Persilangan antara pasangan tetua yang berjarak genetik dekat menghasilkan progeni yang memiliki kedekatan jarak genetik terhadap salah satu tetua. Persilangan tetua resiprokal menghasilkan progeni yang memiliki jarak genetik berdekatan. Populasi tetua mangga menunjukkan tingkat heterozigositas yang tinggi sehingga secara umum progeni F1 hasil persilangan memiliki keragaman yang tinggi dan berpotensi menghasilkan varietas baru dari penggabungan karakter unggul Arumanis 143 dan mangga merah

    Analisis Progeni F1 Hasil Persilangan Intra dan Inter-Spesies Durian (Durio SP.) Menggunakan Marka Mikrosatelit [Analysis Of F1 Progenies Of Intra And Inter-Species Crossing Of Durian (Durio SP.) Using Microsatellite Markers]

    Full text link
    Keragaman genetik tetua dan progeni menjadi informasi dasar untuk pelaksanaan kegiatan seleksi dan persilangan lanjutan dalam program pemuliaan durian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi keragaman genetik enam tetua dan empat populasi progeni F1 hasil persilangan intra dan inter-spesies durian di Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. DNA diisolasi dari daun berdasarkan protokol berbasis CTAB. Amplifikasi 10 lokus mikrosatelit dilaksanakan menggunakan teknik PCR berlabel fluoresense. Analisis hasil dilakukan menggunakan perangkat lunak Genemarker 2.20, Cervus 3.0.3 dan GenAlex 6.3. Enam dari 10 lokus yang digunakan menunjukkan kemampuan tinggi sebagai penanda yang informatif untuk analisis tetua dan populasi progeni F1 hasil persilangan intra dan inter-spesies durian. Lima tetua dari spesies Durio zibethinus terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Otong, Kani, dan Sitokong berada dalam satu kelompok, serta Matahari dan Petruk di satu kelompok lainnya, sedangkan Lai Mas (D. kutejensis) berada diluar kedua kelompok. Empat populasi progeni F1 memiliki perbedaan genetik yang signifikan antarpopulasi dan antarindividu dalam populasi. Populasi progeni F1 hasil persilangan inter-spesies Lai Mas x Matahari menunjukkan heterozigositas yang paling tinggi dibandingkan populasi lainnya. Sebaliknya, populasi-populasi persilangan intra-spesies cenderung memiliki heterozigositas yang rendah. Hasil ini dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan seleksi dan kegiatan persilangan berikutnya.KeywordsDurio sp.; Intra dan inter-species; Progeni F1; Marka mikrosateli

    Phylogenetic Relationships Amongst 10 Durio Species Based on Pcr-rflp Analysis of Two Chloroplast Genes

    Full text link
    Twenty seven species of Durio have been identified in Sabah and Sarawak, Malaysia, but their relationships have not been studied. This study was conducted to analyse phylogenetic relationships amongst 10 Durio species in Malaysia using PCR-RFLP on two chloroplast DNA genes, i.e. ndhC-trnV and rbcL. DNAs were extracted from young leaves of 11 accessions from 10 Durio species collected from the Tenom Agriculture Research Station, Sabah, and University Agriculture Park, Universiti Putra Malaysia. Two pairs of oligonucleotide primers, N1-N2 and rbcL1-rbcL2, were used to flank the target regions ndhC-trnV and rbcL. Eight restriction enzymes, HindIII, BsuRI, PstI, TaqI, MspI, SmaI, BshNI, and EcoR130I, were used to digest the amplicons. Based on the results of PCR-RFLP on ndhC-trnV gene, the 10 Durio species were grouped into five distinct clusters, and the accessions generally showed high variations. However, based on the results of PCR-RFLP on the rbcL gene, the species were grouped into three distinct clusters, and generally showed low variations. This means that ndhC-trnV gene is more reliable for phylogenetic analysis in lower taxonomic level of Durio species or for diversity analysis, while rbcL gene is reliable marker for phylogenetic analysis at higher taxonomic level. PCR-RFLP on the ndhC-trnV and rbcL genes could therefore be considered as useful markers to phylogenetic analysis amongst Durio species. These finding might be used for further molecular marker assisted in Durio breeding program

    Aplikasi Marka Ssr Pada Keanekaragaman Genetik Durian (Durio Zibethinus Murr.) Di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara

    Full text link
    Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu kontributor untuk produksi durian (Durio zibethinus Murr.) Provinsi Sumatra Utara. Durian Deli Serdang memiliki varietas yang banyak dikenal di pasar buah domestik, diantaranya; Bintana, Ginting, dan Sikapal. Pada penelitian ini, dilakukan analisis keanekaragaman genetik pada durian asal Deli Serdang untuk memperoleh informasi keragaman genetik dan hubungan antar aksesi dengan menggunakan 6 lokus Simple Sequence Repeats (SSR). Hasil menunjukkan bahwa 9 aksesi durian yang dikoleksi dari Kabupaten Deli Serdang berhasil diamplifikasi dan bersifat polimorfik. Hal ini dibuktikan dengan hasil visualisasi lokus SSR yang menghasilkan 23 fragmen DNA berukuran 72-255 bp yang didapat melalui bantuan piranti lunak GeneMarker V2.6.7. Hasil penelitian juga menampilkan konstruksi dendogram yang menunjukkan kemiripan antar aksesi durian Deli Serdang yang didapat melalui bantuan perangkat lunak NTSYSpc V2.0.2. Susunan antar aksesi pada pohon dendogram terlihat menyerupai pohon filogenetik, aksesi terpisah dan menyebar pada koefisien 0,54-0,95 yang tidak dipengaruhi oleh sebaran geografis. Data ini dapat menjadi dasar penelitian budidaya dan konservasi buah durian di Indonesia khususnya di Sumatra Utara

    Pengembangan Durian Batu Busuak, Kelurahan Lambung Bukit, Kota Padang

    Full text link
    Kampung Batu Busuk Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh merupakan salah satu sentra produksi buah durian di Sumatera Barat.Walaupun nama durian Batu Busuk sudah terkenal dan banyak dicari oleh pencinta durian pada saat musim durian, namun belum ada upaya untuk mengangkat durian Batu Busuk untuk bisa dikenal lebih luas. Langkah awal untuk mengangkat nama durian Batu Busuk adalah membenahi identitas varietas durian Batu Busuk, karena sampai sekarang karakteristik dari durian Batu Busuk yang sesungguhnya tidak jelas.Tanaman yang sudah dikarakterisasi juga perlu diperbanyak agar kedepan, buah yang dihasilkan oleh kelurahan Batu Busuk adalah buah dengan karakter unggul tertentu. Masyarakat atau petani yang menanam durian juga perlu memiliki keahlian memperbanyak durian unggulnya. Penerapan ipteks yang dilakukan pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan beberapa metode antara lain penyuluhan, demonstrasi aplikasi dan demplot pembibitan durian. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan yang dilakukan berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat Batu Busuk mengenai arti penting pendaftaran varietas durian. Kegiatan demplot pembibitan durian dan demonstrasi teknik sambung meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai propagasi durian

    Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis Pupuk NPK terhadap Produksi Tanaman Melon di Rumah Kaca

    Full text link
    Budidaya melon di rumah kaca sangat rentan terhadap kekeringan dan kekurangan hara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa dosis NPK terhadap produksi melon di rumah kaca. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika pada bulan April-Juni 2018. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah galur MB3, yang merupakan galur melon terpilih koleksi Balitbu Tropika. Percobaan disusun menurut uji t berpasangan dengan 3 perlakuan dosis pupuk NPK, yaitu 100 g (control), 150 g, dan 200 g. Masing-masing perlakuan terdiri dari 30 tanaman, Peubah yang diamati terdiri dari bobot buah, lingkar buah, tebal daging buah, total padatan terlarut, panjang buah dan lebar buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk NPK 100 g (kontrol) merupakan perlakuan terbaik, peningkatan dosis menyebabkan menurunnya kualitas buah

    Development of Simple-Sequence Repeats Markers From Durian (Durio Zibethinus Murr. Cultv. Matahari) Genomic Library

    Full text link
    Simple sequence repeats have been proved as powerful markers and widely used in molecular breeding to reduce cycles and cost efective. The availability of the marker is, however, very limited in durian. This research aimed to develop SSR markers from durian genomic library. Genomic DNA was isolated from durian shoot leaf, whilst SSR motifs were isolated using membrane-based oligonucleotide enrichment hybridization protocol. Annotation made on the library found 527 unique motifs from 354 durian libraries which form 425 loci. The SSR motifs obtained were generally short repeats which reached 89.6 %, whilst longer repeats were found consisted of compound motifs. Eleven loci were selected as representative for further test to prove their informativity. A number of unique allels were successfully amplified from 17 durian genomes. The analysis showed the polymorphic information content (PIC) values ranged from 0.000 to 0.662 with an average of 0.390. The SSR loci also showed their ability to be used for durian diversity analysis as the evident that the loci could be used as genetic markers for assisting further durian breeding program

    Penjualan Produk Olahan Durian dan Kontes Buah Unggul sebagai Atraksi Wisata Baru Kampung Batu Busuk

    Full text link
    Batu Busuk merupakan kampung yang memiliki potensi ekowisata, wisata peninggalan bersejarah, agrowisata dan wisata budaya. Tujuan kegiatan ini adalah mengangkat dan mempromosikan potensi wisata Batu Busuk melalui penjualan kuliner olahan dan kontes buah durian. Metode pengabdian masyarakat yang diterapkan meliputi kegiatan penyuluhan, demonstrasi, pelatihan dan pendampingan sesuai dengan jenis kegiatan yang berlangsung. Kedua kegiatan yaitu penjualan produk olahan dan kontes buah durian memberikan pengalaman baru bagi pengunjung karena unik dan tidak ditemui pada daerah tujuan wisata lainnya di Sumatera Barat. Dengan demikian kedua atraksi wisata ini dapat menjadi salah satu aktivitas promosi wisata Batu Busuk yang efektif. Seluruh wisatawan yang berkunjung menganggap penting bahwa kegiatan serupa dilakukan secara berkelanjutan. Seluruh responden (42 orang) kontes durian, baik dari stakeholder, pengunjung dan peserta kontes setuju bahwa kegiatan kontes seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga di masa mendatang pemerintah daerah sudah harus mengambil peran yang lebih besar untuk kemajuan wisata Batu Busuk. Kata kunci: agrowisata, atraksi, keberlanjutan, kuliner, promosi &nbsp
    corecore