19 research outputs found
Pengaruh Rabuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi pupuk organik dan anorganik dengan maksud mengurangi penggunaan dosis pupuk urea tanpa menurunkan pertumbuhan dan hasil jagung manis di lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat Karang Ploso Malang. Ketinggian tempat penelitian adalah 513 meter dpl, kondisi lahan kering jenis Inseptisol dengan pH 6.4. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 12 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, meliputi : P0 = tanpa perlakuan pemupukan, P1 = 200 N (dosis rekomendasi), P2 = Kompos rami 10 t/ha, P3 = Pupuk kandang sapi 10 t/ha, P4 = Kompos rami 10 t/ha + 200 kg N/ha, P5 = Kompos rami 10 t/ha + 150 kg N/ha, P6 = Kompos rami 10 t/ha + 100 kg N/ha, P7 = Kompos rami 10 t/ha + 50 kg N/ha, P8 = Pupuk kandang sapi 10 t/ha + 200 kg N/ha, P9 = Pupuk kandang sapi 10 t/ha + 150 kg N/ha, P10 = Pupuk kandang sapi 10 t/ha + 100 kg N/ha, P11 = Pupuk kandang sapi 10 t/ha +50 kg N/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik dan anorganik meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis, produksi jagung manis meningkat sebesar 58.91% untuk perlakuan pupuk organik dan 241.33% untuk perlakuan pupuk anorganik dosis rekomendasi dibandingkan perlakuan tanpa pemupukan, yaitu hanya mampu menghasilkan 3.627 ton/ha. Penggunaan pupuk anorganik lebih meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, dimana hasil yang dicapai meningkat sebesar 114.8% dibandingkan perlakuan pupuk organik yang menghasilkan 5.7635 ton/ha. Kombinasi pupuk organik 10 ton/ha + anorganik (urea) 150 kg N/ha mampu meningkatkan hasil sebesar 20,42% dibandingkan perlakuan pupuk anorganik dosis rekomendasi, dan meningkat sebesar 158.66% dibandingkan perlakuan poupuk organik. Kombinasi pupuk organik + urea 200 kg N/ha mampu meningkatkan hasil sebesar 17.26% dibandingkan perlakuan pupuk anorganik dosis rekomendasi, dan bila dibandingkan dengan pupuk organik maka hasil meningkat sebesar 151.88%. Penggunaan pupuk organik baik berasal dari kompos rami maupun pupuk kandang sapi dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik (urea) sebanyak 50 kg N/ha. Sebagai pupuk organik, kompos rami dan pupuk kandang sapi mempunyai potensi yang sama baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis
Pengaruh Penggunaan Sistem Tanam Dengan Pupuk Kompos Granul Diperkaya Untuk Mengurangi Dosis Pupuk Anorganik Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi (Oryza Sativa L.)
Tanaman padi (Oryza sativa L.) ialah tanaman yang paling banyak dibudidayakan oleh penduduk di dunia karena padi merupakan penghasil beras yang menjadi makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi antara jarak tanam dan aplikasi pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan pupuk granul diperkaya pada produktivitas tanaman padi (Oryza sativa L.). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 kali ulangan, dengan sistem sebagai petak utama dengan taraf (J1) tandur jajar 25 x 25 cm dan (J2) jajar legowo 2 : 1 = 50 cm x (25 cm x 25 cm) dan dosis pemupukan sebagai anak petak dengan taraf (P1 = pupuk anorganik 100% (kontrol), (P2) = granul diperkaya (25%) + pupuk anorganik (75%), (P3) = granul diperkaya (50%) + pupuk anorganik (50%) dan (P4) = granul diperkaya (75%) + pupuk anorganik (25%). Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara perlakuan sistem tanam dan dosis pemupukan pada hasil gabah ton/ha. Sistem tanam jajar legowo memberikan hasil lebih baik pada rerata luas daun, bobot kering total dan bobot gabah per rumpun bila dibandingkan dengan sistem tanam tandur jajar
Pengaruh Aplikasi Inokulum Rhizobium Dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)
Kebutuhan kacang tanah dari tahun ke tahun terus meningkat. Kacang tanah merupakan tanaman leguminose yang dapat berinteraksi dengan rhizobium, dengan menginfeksi akarnya dan membentuk bintil akar. Bakteri Rhizobium sebagai salah satu contoh kelompok bakteri yang berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman. Selain itu, cara yang digunakan untuk mengurangi kepadatan tanah yaitu dengan pemberian pupuk organik. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, dan kapasitas menahan air. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan aktivitas rhizobium sehingga dapat dengan baik menginfeksi akar tanaman kacang tanah dan dapat meninggkatkan Nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah benih tanaman kacang tanah varietas Kancil, inokulum rhizobium (legin), pupuk Organik petroganik. Alat yang digunakan adalah timbangan, alat pengukur luas daun (leaf area meter), oven untuk mengeringkan tanaman, cangkul, sekop, parang, sabit. Penelitian menggunakan RAK faktorial yang terdiri perlakuan pertama I0: Tanpa inokulum, I1: Inokulum rhizobium (legin) (5 g kg-1 benih), I2: Inokulum rhizobium (legin) (10 g kg-1 benih), I3: Inokulum rhizobium (legin) (15 g kg-1 benih). Perlakuan kedua P0: Tanpa pupuk P1: pupuk organik 500 kg ha-1, P2: pupuk organik 1000 kg ha-1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian inokulum rhizobium 10 g/kg benih dengan pupuk organik 1000 kg ha-1 memberikan hasil jumlah polong lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa inokulum dan tanpa pupuk kandang. Pemberian inokulum rhizobium 10 g kg-1 benih dengan pupuk organik 1000 kg ha-1 dapat memberikan hasil indeks panen lebih tinggi
Pengaruh Aplikasi Kombinasi Biourine Dengan Pupuk Organik Dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)
Biourine merupakan pupuk cair yang sangat bermanfaat untuk tanah dan tanaman. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan kombinasi biourine dengan pupuk anorganik dan kompos kotoran sapi yang terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dan mengetahui pengaruh aplikasi biourine yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik dan kompos kotoran sapi pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan yaitu: P1) biourine urine + pupuk anorganik 50% dosis, P2) biourine urine + pupuk anorganik 25% dosis + pupuk kandang 25% dosis, P3) biourine urine + pupuk kandang 50%, P4) biourine feses + pupuk anorganik 50% dosis, P5) biourine feses + pupuk anorganik 25% dosis + pupuk kandang 25% dosis, P6) biourine feses + pupuk kandang 50%, P7) biourine urine feses + pupuk anorganik 50% dosis, P8) biourine urine feses + pupuk anorganik 25% dosis + pupuk kandang 25% dosis, P9) biourine urine feses + pupuk kandang 50%. Penelitian dilakukan di Desa Ngujung, Kota Batu dan telah dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biourin tidak berpengaruh nyata pada parameter pertumbuhan tetapi berpengaruh nyata pada hasil bawang merah. Perlakuan biourine bahan dasar urine dan feses dengan kompos kotoran sapi 50% dosis (P9) memberikan jumlah umbi terbanyak sebanyak 13,58 umbi tan-1 sedangkan perlakuan yang memberikan bobot hasil umbi tertinggi ialah perlakuan biourine bahan dasar feses, pupuk anorganik 25% dosis dengan kompos kotoran sapi 25% dosis (P5) yang memberikan umbi sebesar 6,09 ton ha-1
Pengaruh Beberapa Macam Kombinasi Pupuk Organik Dan Anorganik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt)
Tujuan dari penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pemupukan pupuk anorganik dan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dan mencari dosis dan jenis pupuk yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2011 di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi pada komponen hasil terdapat pada perlakuan Urea 200 kg ha-1, KCl 50 kg ha-1, SP36 75 kg ha-1 (Kontrol) (P1) meskipun tidak berbeda nyata dengan perlakuan Urea 100 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1, SP36 37,5 kg ha-1 + Pukan sapi 10 ton ha-1 (P5), Urea 100 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1, SP36 37,5 kg ha-1 + Pukan sapi 20 ton ha-1 (P6), Urea 100 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1, SP36 37,5 kg ha-1+ Kotoran sapi segar 1 l air/tanaman (P7), Urea 100 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1, SP36 37,5 kg ha-1 + Kotoran sapi segar 2 l air/tanaman (P8) dan NPK (16-16-16) 100 kg ha-1.+ POC Nasa 2 ml/tanaman (P10). Nilai tertinggi pada kadar gula (o Brix) terdapat pada perlakuan NPK (16-16-16) 100 kg ha-1+ POC Nasa 1 ml/tanaman (P9) memiliki 16o Brix