39 research outputs found

    Analisa Pola Bidang Sesar pada Zona Subduksi di Wilayah Selatan Pulau Sumatera dari Event Gempa pada Tahun 2011-2014

    Full text link
    Pada penelitian membahas tentang momen tensor dan pola bidang patahan yang didapat dari focal mechanism gempa di selatan Pulau Sumatera Indonesia menempati zona tektonik yang sangat aktif karena tiga lempeng besar dunia dan sembilan lempeng kecil lainnya saling bertemu di wilayah Indonesia, gempa-gempa yang terjadi di Pulau Sumatera merupakan implikasi geodinamika dari deformasi aktif di sekitar Sunda dan Java trench, dalam menentukan momen tensor dan focal mechanism-nya menggunakan program ISOLA-GUI. Data yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai magnituda lebih dari sama dengan 5.5 Skala Ritcher. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa berdasarkan pengolahan data gempa yang diakibatkan oleh Sesar Mentawai mempunyai pola sesar reverse fault dan pola sesar dip-slip. Dalam penelitian ini didapatkan besar rentang momen tensor untuk masing-masing komponennya sebesar M11 =2.531 exp15 sampai 0.205 exp18, M22 = 3.495 exp15 sampai 0.337 exp18, M33 = 0.964 exp15 sampai 0.131 exp18, M31 = 0.544 exp15 sampai 5.174 exp18, M32 = 1.107 exp15 sampai 4.113 exp18, dan M12 = 1.140 exp15 sampai 0.430 exp18 dan besar slip rata-rata adalah 274.71 meter

    Relokasi Hiposenter untuk Data Gempa Bumi di Wilayah Sumatera Barat dan Sekitarnya dengan Menggunakan Hypo71 (2009-10-01 – 2010-12-21)

    Full text link
    Relokasi hiposenter (kedalaman pusat gempa bumi) dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui parameter yang dapat dipakai untuk menggambarkan bagaimana gempa bumi tersebut terjadi sehingga dapat diketahui jenis dari gempa. Dengan menggunakan perangkat lunak hypo71 pada data sebanyak 49 event gempa pada periode 2009-10-01 - 2010-12-21 untuk area di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya untuk mendapatkan koreksi relokasi hiposenter yang ada sehingga dapat diketahui hiposenternya menggunakan data longitude, latitude, magnitude dan kedalaman sehingga diketahui bahwa relokasi hiposenter dengan menggunakan hypo71 ini lebih akurat daripada perangkat lunak lainnya. Hasil yang didapat diolah dengan menggunakan perangkat lunak winquake terlebih dahulu melalui data hasil picking gelombang p dan gelombang s yang kemudian diolah dengan memakai hypo71 sehingga hasilnya didapat seperti pada tabel 4.1 dan juga berupa gambar 4.1 yang mana menggunakan GMT. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah koreksi dari relokasi hiposenter yang dilakukan pada kesemua data gempa

    Penentuan Hiposenter Gempabumi Dan Model Kecepatan Lokal Di Wilayah Jawa Timur Menggunakan Metode Double Difference

    Full text link
    Jawa Timur, secara fisiologis maupun geografis, terdapat gunungapi dan sesar yang masih aktif serta berpotensi terjadi gempabumi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model kecepatan bumi lokal 1-D, menentukan distribusi persebaran hiposenter dan hasil relokasi hiposenter gempabumi berdasarkan kejadian yang digunakan menggunakan metode double difference yang terjadi di wilayah Jawa Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini data gempa tahun 2007 sampai 2015 di wilayah Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode double difference yaitu metode yang menggunakan data relatif waktu tempuh antar dua hiposenter. Prinsip metode ini adalah jika jarak persebaran hiposenter antara dua gempa sangat kecil dibanding jarak antara stasiun ke sumber, maka ray path gempa dapat dianggap mendekati sama. Hasil yang diperoleh yaitu, model kecepatan bumi lokal 1-D yang diperoleh 5 lapisan dengan kecepatan 4,71 km/s - 7,14 km/s dan moho pada kedalaman mendekati 30 km. Hasil relokasi hiposenter menggunakan metode double difference menunjukkan bahwa metode ini mampu memberikan hasil koordinat episenter yang akurat dengan diperolehnya nilai Rms residual mendekati 0. Adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu upaya mitigasi bencana untuk masyarakat di Jawa Timur

    Analisa Pola Bidang Sesar pada Zona Subduksi di Wilayah Sumatera Barat dari Event Gempa pada Tahun 2013

    Full text link
    Penelitian ini membahas tentang penentuan momen tensor dan focal mechanism serta slip dari sesar yang ada di wilayah Sumatera Barat yang diakibatkan oleh Sesar Mentawai dan gerakan Lempeng Eurasia dan Indo-Australia di zona subduksi. Program yang digunakan dalam pengolahan data adalah ISOLA-GUI, dan untuk menggambarkan sesarnya menggunakan program hcplot serta GMT. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa untuk gempa yang diakibatkan oleh Sesar Mentawai mempunyai pola sesar reverse fault dan gempa yang diakibatkan oleh gerakan lempeng di zona subduksi mempunyai pola sesar dip-slip. Besar momen tensor yang dihasilkan untuk tiap komponennya adalah M11 = 3.328 exp15 sampai 1.165 exp18, M22 = 3.195 exp15 sampai 0.805 exp18, M33 = 6.523 exp15 sampai 1.970 exp18, M31 = 5.965 exp15 sampai 5.564 exp18, M32 = 3.617 exp15 sampai 4.253 exp18, dan M12 = 3.587 exp15 sampai 1.100 exp18. Sedangkan untuk besar slip rata-rata dari event gempa di Sumatera Barat pada tahun 2013 di zona subduksi sebesar 198 meter dan di Sesar Mentawai sebesar 113 meter
    corecore