2 research outputs found
PRARANCANGAN PABRIK POLYLACTIC ACID DARI BONGGOL JAGUNG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 10.000 TON PER TAHUN
EXECUTIVE SUMMARYPrarancangan Pabrik PLA dibuat untuk memenuhi kebutuhan Bioplastik berbahan dasar PLA di Indonesia yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2022. Karena sifat PLA yang ramah lingkungan, bisnis PLA akan memiliki prospek menguntungkan di masa yang akan datang, sehingga dapat dijadikan salah satu pertimbangan pemilihan perancangan pabrik PLA di Indonesia. Sejak tahun 2010, PLA menempati urutan ke-2 sebagai produk bioplastik yang paling banyak digunakan di dunia. Bahan baku utama pembuatan PLA adalah biomassa yang mengandung bahan berselulosa tinggi seperti bonggol jagung yang banyak ditemukan di Indonesia. Ada tiga proses pembuatan PLA di dunia dan proses yang dipilih untuk memproduksi PLA pada prarancangan ini adalah Ring-Opening Polymerization (ROP) yang terbagi atas empat tahapan utama, yaitu persiapan raw material, proses fermentasi, tahap prepolimerisasi, dan tahap polimerisasi yang akan mengubah laktida menjadi PLA. Bentuk perusahaan yang direncanakan memiliki bentuk badan hukum berupa Perseroan Terbatas (PT) dan dengan struktur organisasi garis dan staf dan waktu kerja per tahunnya adalah 330 hari. Sebanyak 160 orang tenaga kerja akan terserap jika pabrik ini berdiri dan pastinya akan memberikan manfaat untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Pabrik direncanakan akan berdiri di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo, Kecamatan Tongas, desa pamatan dengan luas lahan sekitar 77.267 m2. Sumber air untuk keperluan operasional pabrik diambil langsung dari sungai yang berada di dekat lokasi, yaitu sungai Pancarglagas. Daya listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan oprasi pabrik adalah 7,18 Mw, maka lebih efisien apabila pabrik PLA ini memiliki pembangkit tenaga listrik pribadi dengan menggunakan bahan bakar solar. Hasil analisa ekonomi yang diperoleh adalah sebagai berikut:1.Fixed Capital Investment= Rp 515,907,818,0152. Working Capital Investment= Rp 91,042,556,1203. Total Capital Investment= Rp 606,950,374,1354. Total Production Cost= Rp 569,797,183,1585. Hasil Penjualan= Rp 926.657.157.8756. Laba bersih= Rp 228,522,841,9187. Pay Out Time (POT)= 2,97 tahun (2 tahun 11 bulan)8. Break Event Point (BEP)= 30,38 %9. Internal Rate of Return (IRR)= 76%Dari hasil analisa ekonomi, dapat dikatakan bahwa prarancangan ini layak dilanjutkan pada tahap perancangan. Pabrik ini akan menjadi produsen utama PT. Toyota Bio Indonesia yang menggunakan Kristal PLA sebagai salah satu bahan baku nya menimbang bahwa belum ada nya pabrik pembuatan Kristal PLA di Indonesia.Kata Kunci: Analisa Ekonomi, Bonggol Jagung, Perseroan Terbatas, Raw Material, Ring-opening Polymerization (ROP
Removal of Cu2+ Ions Using Activated Carbon from Palm Kernel Shell Waste by Liquid Smoke Activation
Copper (Cu2+) ions has been recognized as hazardous heavy metal and having negative effects on human health, animal, plants, and environment. Therefore, the removal of Cu2+ from contaminated water to an acceptable level is necessary. In this research, activated carbon prepared from palm kernel shell waste products has been used for the removal of Cu2+ ions from aqueous solutions. The oil palm shells were pyrolyzed at 380 °C, producing charcoal and liquid smoke. The carbon material was modified to nano size and activated by liquid smoke to generate activated carbon with a well developed porous structure and distribution porosity. The activated carbon was then characterized by Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) and Scanning electron microscopy (SEM). All experiments were conducted in a batch process with initial metal concentrations in the range 30–150 ppm, contact times in the range 30–150 min and at room temperature. The best conditions for high removal efficiency of Cu2+ was investigated. The adsorption isotherm of the Langmuir and Freundlich models were used to analyze the data obtained. The kinetic of first and second-order models were also studied. The highest removal efficiency of 97.5% was obtained at a contact time of 60 min, an initial Cu2+ concentration of 30 ppm, and an agitation speed of 200 rpm. The Freundlich isotherm model was well fitted (R2=0.937) and indicated pseudo-first-order chemisorption. Based on the results, the activated carbon with liquid smoke activation would be an alternative adsorbent in removing Cu2+ from industrial wastewater