10 research outputs found

    Ukiran Kerawang Aceh Gayo Sebagai Inspirasi Penciptaan Motif Batik Khas Gayo

    Full text link
    Batik industry began to develop in Gayo, but have not had a typical batik motif itself. Therefore, it is necessary to create batik motifs of Gayo, by taking inspiration from the carvings found in traditional houses commonly called kerawang Gayo. The purpose of this art is to create motifs those have a Gayo characteristic. The method used are the idea exploration, design, and motifs embodiment. In this activity has created six Gayo batik motifs, namely: (1) Motif Ceplok Gayo; (2) Motif Gayo Tegak; (3) Motif GayoLurus; (4) Motif Parang Gayo; (5) Motif Gayo Lembut; dan (6) Motif Geometris Gayo. The test results fondness of the motives to fifty respondents indicated that the Motif Ceplok Gayo most preferred by respondents ie 19%, while Motif Parang Gayo 18%, Motif Gayo Lembut 17%, Motif Geometris Gayo 17%, Motif Gayo Lurus 15% and Motif Gayo Tegak 14%. Average motifs generated to get a good appreciation of the respondents, so they all can be produced as batik Gayo

    Penambahan Nilai Guna pada Kreasi Baru Produk Boneka Batik Kayu Krebet Bantul

    Full text link
    Penciptaan produk baru merupakan aspek penting bagi IKM industri kreatif dalam menjalankan USAhanya. Kebaruan desain menjadi salah satu daya tarik konsumen dalam membeli suatu produk. Salah satu cara memberi nilai kebaruan adalah dengan menambahkan nilai guna pada produk. Penambahan nilai guna pada produk batik kayu Krebet Bantul dapat menambah keunggulan produk yaitu selain indah juga mempunyai kegunaan tertentu secara fisik. Tujuan penelitian penciptaan seni ini adalah untuk menghasilkan produk baru dengan ide menambahkan nilai guna pada produk boneka batik kayu. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data, pengkajian sumber inspirasi, pembuatan desain, pembuatan kerajinan kayu, pembatikan pada bahan kayu, dan uji tahan luntur warnanya. Hasil penelitian ini berupa kreasi produk baru yang dikembangkan dari inspirasi boneka multifungsi. Uji tahan luntur penting dilakukan untuk memastikan warna pembentuk motif batik pada permukaan kayu tidak mudah luntur. Hal ini untuk menjamin kualitas produk dalam perdagangan. Skor nilai uji dengan penilaian angka 1 - 5. Nilai uji ketahanan luntur warna terhadap gosok kering dan basah 4- 5 (baik), uji ketahanan luntur warna terhadap cahaya terang hari 3- 4 (cukup baik), dan uji ketahanan luntur warna yang dilapisi cat Bening 5 (sangat baik)

    Rupa Karsa: Eksplorasi Kayu Limbah Dalam Seni Kajian Estetika Pada Karya Edi Eskak

    Full text link
    Works of art increasingly show dynamic development nowadays. Many experiments carried out by the artists in creating works. One of many artists works in exploring and experimenting by utilizing wood waste is Edi Eskak. This is interesting because it is an alternative way that offers innovative art techniques and produce environmentally friendly works of art. Review of the work of Edi Eskak in "Rupa Karsa" theme has done by observing the artwork and creation concept, then analyzed using a theoretical approach of aesthetical meanings. The results indicate that the resulting artwork has a unique aesthetic value in such a mosaic formed from laminated wood. His work has meaning and philosophical character. Characteristics of the work result from the use of waste wood that easily recognizable as different as from the works of other artists. Philosophical meaning "Karsa Arts" is about the head as a place of thought and expression and therefore the meaning of the work can be used as a reflection of life. This study is expected to inspire the use of the utilization of waste materials for the more creative creation

    Kopi Dan Kakao Dalam Kreasi Motif Batik Khas Jember

    Full text link
    Batik Jember is synonymous with tobacco leaf motif. Tobacco leaf shape is quite weak in the visual appearance characterized as that motif emerges like a picture of leaves in general. Therefore, it is necessary to create a distinctive design motif extracted from other natural resources of Jember that have specific shapes and characteristics that can be obtained as the stronger motif identity. The typical natural resources from Jember are coffee and cocoa. The purpose of the creation of this art is to produce the unique, creative and innovative batik and have specific characteristics of Jember. The method used are data collection, observation of the object, reviewing inspiration sources, design motifs creation and the embodiment of batik. From the creation of this art successfully created into 6 (six) motif, namely: (1) Motif Uwoh Kopi; (2) Motif Godhong Kopi; (3) Motif Ceplok Kakao; (4) Motif Kakao Raja; (5) Motif Kakao Biru; and (6) Motif Wiji Mukti. Based on the results of the “Aesthetics assessment taste" has been noticed that the most widely preferred motif is a Uwoh Kopi motif and Kakao Raja motif

    Piranti Tradisi dalam Kreasi Batik Papua

    Get PDF
    Perkembangan IKM Batik Papua mengalami berbagai kendala, antara lain stagnasi pembuatan motif yang hanya berorientasi pada maskot daerah yaitu burung cederawasih. Oleh karena itu perlu dilakukan diversifikasi desain dengan mengambil ide alternatif dari budaya masyarakat Papua. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan desain motif batik yang inspirasinya diambil dari piranti tradisi masyarakat Papua. Piranti tradisi yaitu alat-alat tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat Papua ketika di rumah, saat bekerja, berperang suku, dan berkesenian. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data, pengkajian sumber inspirasi, pembuatan desain motif, dan perwujudan menjadi batik. Hasilnya berupa 6 motif batik yaitu: (1) Motif Honai Besar, (2) Motif Honai Kecil, (3) Motif Tifa Besar, (4) Motif Tifa Kecil, (5) Motif Tambal Ukir Besar, dan (6) Motif Tambal Ukir Kecil. Hasil uji kesukaan terhadap motif kepada 50 responden menunjukkan bahwa motif yang paling disukai yaitu Motif Honai Kecil. Hasil selengkapnya: Motif Honai Kecil 21 %, Motif Tifa Kecil 19 %, Motif Honai Besar 17 %, Motif Tambal Ukir Kecil 16 %, Motif Tambal Ukir Besar 15%, dan Motif Tifa Besar 12 %

    Kreasi Batik Kupang

    Full text link
    Nowadays batik intensively developed as a creative industry in various regions. One of the creative industry area is Kupang, East Nusa Tenggara. The purpose of this art creation research is to produce new characteristic batik motif of East Nusa Tenggara, particularly in the Kupang area. The source of batik inspiration to create batik Kupang come from traditional ikat motifs. The methods used are data collection, theme observation, inspiration sources assesment, design motifs creation and batik embodiment. The results are six motifs of batik Kupang, namely: Rukun Kupang Motif, Teguh Bersatu Motif, Pucuk Mekar Motif, Liris Kupang Motif, Kuda Sepasang Motif and Kuda Kupang Motif. The preference test results of 60 respondents indicated that Kuda Kupang Motif is the most preferred with 27% of results, while Kuda Sepasang Motif gain 21%, Liris Kupang Motif 16%, Teguh Bersatu Motif 15%, Kupang Rukun Motif 14% and Pucuk Mekar Motif 7%. Kuda Kupang Motif is the most preferred one because it produces a beautiful motif and has a strong characteristic as batik from Kupang

    Pengembangan Motif Batik Jepara Berbasis Budaya Lokal

    Full text link
    Batik adalah salah satu kain berdekorasi indah kebanggaan Indonesia, yang pembuatannya menggunakan teknik rintang lilin panas dan proses pewarnaan tutup celup. Batik juga pernah berkembang di Jepara yang dipelopori oleh RA Kartini (1879-1904), namun meredup dan kurang berkembang. Dewasa ini industri kecil batik berkembang kembali dengan cukup pesat di Jepara. Berbagai kreasi penciptaan motif batik khas Jepara bermunculan. Hal ini menarik untuk dilakukan pengkajian tentang kegiatan penciptaan motif batik khas Jepara yang kreatif dan produktif. Metode yang dipakai adalah metode kualitatif. Data diperoleh observasi lapangan, buku, jurnal, dan media elektronik. Model pembinaan IKM yang ada di Jepara yaitu kreativitas mandiri, pelatihan batik, lomba desain batik, dan pendidikan formal batik. Kegiatan yang paling menojol dan efektif adalah kreativitas mandiri dari IKM batik Jepara. Pengembangan motif batik Jepara semakin memperkaya beraneka produk industri kreatif dari Jepara

    Review: Pengembangan Batik Motif Khas Daerah di Balai Besar Kerajinan dan Batik

    Full text link
    Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) adalah lembaga pemerintah dibawah Kementerian Perindustrian yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) kompetensi industri kerajinan dan batik, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, dan kalibrasi. Pengembangan motif batik khas daerah merupakan salah satu kegiatan dari pengejawantahan tugas sebagai lembaga litbang industri kerajinan dan batik. Kegiatan ini dilaksanakan agar setiap daerah memiliki batik dengan ciri khas dan keunikan tersendiri yang berbeda dengan corak batik daerah lain. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui kegiatan yang telah dilakukan BBKB dalam mengembangkan desain batik motif khas daerah. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan mendapatkan data dari literatur jurnal, buku, katalog, dan internet. Pengembangan motif telah dilaksanakan sejak tahun 1970-an. Model pengembangan yang dilakukan yaitu melalui program kerja litbang tahunan kantor, penerbitan buku dan katalog, pelatihan batik daerah, lomba desain motif batik, dan kreativitas mandiri pegawainya. Pengembangan desain motif khas daerah telah menghasilkan batik yang memiliki ciri khas kedaerahan yang semakin menambah khasanah kekayaan corak batik Indonesia
    corecore