137 research outputs found

    Fenomena Perubahan Pemanfaatan Ruang Dan Pertumbuhan Aktivitas Perkotaan (Kasus Koridor Ruas Jalan Hertasning - Samata Di Makassar - Gowa)

    Full text link
    The accelerations of Hertasning area development within Metropolitan Mamminasata zone, identified as a result of spatial physical change factors and the existence of Hertasning-Samata road corridor connecting Makassar city and Gowa Regency. This research aims to examine and analyze the determinants of spatial utilization change and influence of road corridor towards the growth of urban activities. In this research used quantitative methods with analysis tools, statistic descriptive to explain the determinants of spatial utilization change and analysis of correlation tests to explain the effects of urban activities growth. The results of analysis and discussions identified the determinant factors of spatial utilization change are movement distance, transportation infrastructures, availability of education facilities, availability of commercials and services facilities, types of land use, land prices, land sell values, site strategic values, and site selections, also factors that affected the growth of urban activities are settlement activities, commercials and services, educations, and movement network. Spatial development within Hertasning area has a significant role towards spatial utilization changes, because of structuring pattern of spatial utilizations that become basis to determine the development of spatial functions, therefore spatial pattern that formed appropriate to allotment and directions of future urban development

    Pengembangan Bahan Ajar Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dengan Model Dick, Carey, Dan Carey (2001) Untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sakra Timur Lombok Timur

    Full text link
    Mata pelajaranTeknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus diperkenalkan kepada siswa agar mereka memiliki bekal pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang memadai untuk bisa menerapkan dan menggunakannya dalam kegiatan belajar, bekerja serta berbagai kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari hari. Dalam proses pembelajaranTIK ini ditemukan beberapa permasalahan diantaranya adalah: (1) belum adanya Bahan ajaryang lengkap dan relevan dengan mata pelajaran TIK yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa SMP Negeri 1 SakraTimur, Lombok Timur; (2) tingkat kelayakan bahan ajar yang digunakan belum sesuai dengan komponen bahan ajar yang dapat memudahkan siswa untuk belajar. Atas dasar masalah tersebut diatas, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku Bahan ajarpada mata pelajaran TIK yang dilengkapi dengan buku panduan siswa, dan buku panduan guru serta menghasilkan bahan ajar TIK yang layak sehingga siswa mudah untuk belajar. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model Dick, Carey, dan Carey (2001) yang telah dimodifikasi berdasarkan keperluan pengembang. Model ini mengarah pada upaya pemecahan masalah dan terprogram melalui langkah-langkah kegiatan yang sistematis. Langkah-langkah tersebut adalah: (1) mengidentifikasi kebutuhan untuk menentukan tujuan umum pembelajaran, (2) melakukan analisis pembelajaran, (3) mengidentifikasi tingkahlaku masukan dan karakteristik pembelajaran, (4) merumuskan tujuan khusus pembelajaran, (5) mengembangkan butir-butir tes acuan patokan, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, (8) merancang dan melakukan penilaian formatif, dan (9) merevisi materi pembelajaran. Berdasarkan dari semua hasil analisis data pada setiap uji coba yang dilakukan oleh pengembang dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis data yang diperoleh dari para ahli isi, ahli media, ahli desain, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji lapangan menunjukkan rata-rata skor mencapai 70% - 80%, hal ini berarti bahwa Bahan ajar yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran

    Pengaruh Reinforcement Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Di SMPN 2 Sakra Timur

    Full text link
    Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk menjadikan para siswanya agar mencapai suatu perkembangan yang optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat serta cita-citanya masing-masing. Untuk mencapai tujuan tersebut maka di dalam proses belajar mengajar seorang guru hendaknya menciptakan situasi lingkungan yang memungkinkan supaya anak aktif dalam belajar. Guru juga harus memiliki komponen dan kompetensi dalam interaksi belajar mengajar. Disamping memiliki komponen dan kompetensi yang dimiliki, seorang guru juga hendaknya memiliki keterampilan dalam memberikan reinforcement. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, adapun jenis penelitian yangg eksperimen. Dan teknik dalam pengumpulan data penulis menggunakan angket dan metode dokumentasi. Dengan melihat dari jenis data, maka dapat ditentukan teknik analisis data. Dalam penelitian, karena data bersifat kuantitatif maka teknik analisis data yang digunakan adalah statistik dengan rumus korelasi.Untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh pemberian reinforcement guru terhadap peningkatan motivasi belajar matematika pada siswa SMP Negeri 1 Sakra Timur, penulis mengolah data hasil penelitian menggunakan rumus korelasi r product moment. Dengan rumus korelasi didapat hasil rxy = 0,430, dengan memilih taraf signifikan 5%. Adapun taraf signifikan 5% didapat rt = 0,316. Hal ini menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel (rxy > rt) karena rxy > rt, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu ada pengaruh reinforcement guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri 2 Sakra Timur

    Studi Fenomenologis Tentang Out of Body Experience

    Full text link
    Out of body experience (OBE) adalah sebuah pengalaman seseorang yang dapat merasakan dirinya keluar dari tubuh fisiknya dan dapat melihat tubuhnya, serta melihat keadaan sekeliling tubuh individu, bahkan sampai mendapati dirinya berada di tempat yang berbeda dari tubuh fisiknya dan mengalami peristiwa di tempat tersebut. Pengalaman tersebut bersifat subjektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami out of body experience dari perspektif subjek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis karena terkait dengan subjektivitas pemaknaan OBE yang dialami. Subjek penelitian berjumlah tiga orang yang mengalami OBE minimal dua kali dan dipilih secara purposive sampling. Analisis yang digunakan mengacu pada analisis model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun masing-masing subjek mengalami OBE, tetapi pemaknaan terhadap OBE berbeda-beda. Perbedaan pemaknaan tersebut dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang terjadinya OBE. Makna yang muncul dari subjek yang bisa OBE karena anugerah dari Tuhan adalah misi dari Tuhan yang harus disampaikan kepada orang lain. Selanjutnya subjek yang bisa OBE karena ingin menangan (selalu ingin menang) melalui induksi meditasi kejawen memaknai OBE sebagai rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan. Sedangkan subjek yang OBE karena koma memaknainya sebagai terlahir menjadi pribadi yang baru dan lebih baik. Terlihat bahwa ketiga subjek memaknai OBE secara berbeda-beda, tetapi tetap mengarah pada manunggaling kawula Gusti (bersatunya diri dan Tuhan). Secara fisik efek OBE yang dirasakan subjek adalah lelah dan lemas

    Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Pelatih Dengan Efikasi Diri Pada Atlet Taekwondo Kota Semarang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan pelatih dengan efikasi diri pada atlet taekwondo Kota Semarang. Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah atlet yang masih aktif latihan dan mengikuti kejuaraan serta minimal usia remaja awal sampai dengan dewasa awal. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 245 atlet dengan sampel 184 atlet (65 atlet untuk sampel uji coba dan 119 atlet untuk sampel penelitian) di 19 dojang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Persepsi terhadap Gaya Kepemimpinan Pelatih (26 aitem valid, α = 0,907 dan Skala Efikasi Diri (29 aitem valid, α = 0,904) dan). Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan pelatih dengan efikasi diri pada atlet taekwondo Kota Semarang dengan koefisien korelasi sebesar 0,550 dengan p= 0,000 (p< 0,001). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin positif persepsi terhadap gaya kepemimpinan pelatih maka semakin tinggi efikasi diri. Persepsi terhadap gaya kepemimpinan pelatih memberi sumbangan efektif sebesar 30,2% terhadap efikasi diri

    Hubungan Antara Peer Attachment Dengan Penerimaan Diri Pada Siswa-siswi Akselerasi

    Full text link
    Peer attachment pada siswa akselerasi memberikan kesempatan kepada remaja untuk belajar melakukan perilaku sosial dan akan berpengaruh terhadap terbentuknya penerimaan diri siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara peer attachment dengan penerimaan diri pada siswa-siswi akselerasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling yaitu sampling jenuh. Jumlah populasi dan sampel pada penelitian ini sebesar 40. Variabel terikat adalah penerimaan diri dan variable bebas adalah peer attachment. Alat pengumpulan data berupa skala psikologis dengan model skala Likert, yaitu skala penerimaan diri dan skala peer attachment. Skala penerimaan diri dengan 28 aitem valid (α = 0,928) dan skala peer attachment dengan 15 aitem valid (α = 0,870). Analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,363 dengan p = 0,011 (p<0,05) yang berarti ada hubungan positif antara peer attachment dengan penerimaan diri, semakin tinggi peer attachment maka semakin tinggi penerimaan diri siswa akselerasi, demikian pula sebaliknya semakin rendah peer attachment maka semakin rendah penerimaan diri siswa akselerasi. Sumbangan efektif peer attachment terhadap penerimaan diri siswa akselerasi sebesar 13,2% dan sisanya sebesar 86,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lai

    Hardiness Ibu Yang Memiliki Anak Dengan Thalassemia

    Full text link
    Thalassemia adalah penyakit kronis yang berdampak pada berbagai organ karena penyakitnya sendiri maupun pengobatan yang diberikan. Ibu merupakan perawat utama bagi anak dengan thalassemia. Perasaan sedih, shock, terpukul, hidup tidak tenang dan merasakan beban berat dirasakan oleh ibu ketika mendengar diagnosa thalassemia pada anak. Tujuan penelitian ini adalah menemukan gambaran hardiness pada pengalaman ibu yang merawat anak thalassemia. Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif fenomenologis, dengan wawancara mendalam pada tiga orang ibu yang memiliki dan merawat sendiri anak thalassemia. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskripsi fenomena individual. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa partisipan menjadikan anak sebagai sumber motivasi dalam menjalani hidup. Perasaan negatif yang muncul sesekali membuat ibu kembali dalam kondisi engulfed dan mendekat pada Tuhan merupakan strategi coping yang digunakan untuk meminimalkan munculnya perasaan negatif. Berpikir positif dan sikap pasrah juga dapat memberikan peranan pada ibu dalam menjalani rutinitas kehidupan bersama anak thalassemia, menjadi lebih terlibat pada apa saja yang dilakukannya, serta yakin dapat membuat suatu Perubahan ke arah lebih baik

    Dinamika Pemaafan Pada Remaja Putri Yang Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran

    Full text link
    Meningkatnya kasus kekerasan pada perempuan khususnya kekerasan dalam pacaran (KDP) adalah latar belakang diadakannya penelitian ini. Banyak remaja yang tidak menyadari bahwa dirinya telah mengalami KDP. Ada pula remaja yang sadar bahwa dirinya mengalami KDP tetapi tidak berani bertindak tegas kepada pacar. Hanya sedikit remaja yang mengambil sikap tegas terhadap kekerasan yang dialami. Salah satu cara untuk memulihkan remaja yang mengalami KDP adalah dengan melakukan pemaafan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang remaja akhir dan pernah mengalami KDP.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dan observasi. Penelitian ini menemukan bahwa individu yang bias memaafkan secara total adalah individu yang mampu mengiklaskan masa lalu serta berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing. Adanya rasa empati dan kemampuan mengiklaskan akan lebih memudahkan individu dalam melakukan pemaafan secara total. Sedangkan individu yang terus memelihara dendam serta berusaha untuk melampiaskannya dan terus mempertahankan rasa amarah akan menghambat terjadinya pemaafan secara total.Individu yang memiliki ketergantungan yang sangat kepada pihak yang menyakiti akan berusaha memendam rasa amarah, hal ini juga akan mengakibatkan individu tidak mampu memaafkan secara total
    • …
    corecore