7 research outputs found

    Penambahan Serbuk Karet SIR.20 Pada Tanah Lempung Sebagai Bahan Inti Bendungan

    Full text link
    Dam is a construction crosses the river to arise up water surface in the reservoir and also retains seepage flow to downstream. In the earth fill dam, the seepage is minimized by the impervious zone. That is usually composed of clay soil fine soil. In this research, natural rubber powder SIR.20 is used to improve the characteristics of impervious zone material i.e.: clay and sand-mo. The tested characteristics of physical and mechanical test by using model at tank permeability. The result show that the addition of rubber powder to clay soil could increase direct shear from 10o at rate 0% to 14o at rate 12,5%, permeability coefficient from 5,97x10-6 cm/sec to 3,23x10-4 cm/sec, seepage flow from 1,581x10-5 cm3/sec to 8,57x10-4 cm3/ sec, and reduce swelling from 16,81% at rate 0% to 7,40% at rate 12,5%. Meanwhile, the addition of rubber powder to sand-mo could increased direct shear from 15o at rate 0% to 28o at rate 12,5%, and reduce swelling from 14,85% at rate 0% to 4,78% at rate 12,5%, permeability coefficient from 3,09x10-5 cm/sec to 8,74x10-6 cm/sec, and seepage flow from 8,17x10-5 cm3/sec to 2,31x10-5 cm3/ sec. Based on the test result, it can be concluded that the addition of rubber powder to sand-mo could improve its impervious. In the contrary, addition of rubber powder to clay soil could worsen its impervious

    Analisa Karakteristik Curah Hujan di Kota Bandar Lampung

    Full text link
    Dari hasil penelitian untuk menganalisis karakteristik curah hujan dari data hujan durasi jangka pendek pada stasiun BMG Maritim Lampung (tahun 2000-2014), dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Data hujan yang digunakan adalah data curah hujan jangka pendek ( 5, 10, 15, 30, 45, 60, 120 menit, 3 jam, 6 jam dan 12 jam ) dan merupakan data maksimum tahunan (annual maximum series), (2) Jenis distribusi yang sesuai dengan semua stasiun pengamatan adalah Distibusi Log pearson Type III, (3) Intensitas hujan metode Van Breen menggunakan persamaan Talbot dipakai sebagai acuan untuk membentuk kurva IDF. Persamaan Intensitas ini berlaku hanya untuk data hujan sepanjang tahun pengamatan saja pada stasiun BMG Maritim Lampung, (4) Dari kurva IDF terlihat bahwa intensitas hujan yang tinggi berlangsung dalam durasi pendek, (5) Kurva IDF dapat digunakan untuk menentukan banjir rencana dengan mempergunakan metode rasional

    Identifikasi Morfometri Daerah Aliran Sungai dengan Analisis Digital Elevation Model Srtm (Dem Srtm) Menggunakan Software Arcgis 10.3 ( Studi Kasus: DAS Way Sekampung )

    Full text link
    Pada era teknologi yang berkembang pesat sekarang ini, metode yang digunakan untuk menganalisis daerah aliran sungai (DAS) semakin berkembang pesat sesuai perkembangan teknologi. Salah satu bukti perkembangan metode yang digunakan untuk menganalisis DAS yakni dengan memanfaatkan SIG ( Sistem Informasi Geografi ) sehingga analisis dari pengolahan data spasial dapat dilakukan lebih mudah, efisien, dan ekonomis. Salah satunya yakni analisis morfometri DAS di mana menurut (Supangat, 2012) morfometri DAS sendiri merupakan karakteristik dasar alami suatu DAS. Analisis morfometri DAS yang memanfaatkan sistem informasi geografis dan data dasar atau model berupa DEM pada dasarnya bertujuan untuk mengidentifkasi parameter kuantitatif DAS yang dianalisis seperti yang telah disebutkan seperti, luas, keliling, dan batas DAS. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi morfometri daerah aliran sungai ( DAS ) Way Sekampung, menggunakan data DEM SRTM (Digital Elevation Model Shuttle Radar Thopography Mission) yang mana data tersebut kemudian di analisis menggunakan software ArcGIS 10.3. Hasil dari analisis kemudian direkap sebagai hasil untuk menjawab permasalahan pada penelitian ini. Dari hasil dari analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil parameter morfometri DAS Way Sekampung yaitu luas sebesar 4795.73 km2 dengan keliling sepanjang 621.91 km . Untuk parameter morfometri sungai diperoleh panjang sungai utama Way Sekampung sebesar 189.99 km dengan koordinat di hulu sungai adalah x = 475251.030 m dan y = 9419393.882 m serta koordinat di hilirnya adalah x = 590844.999 m dan y = 9379076.134 m. Data morfometri DAS Way sekampung hasil analisis tersebut kemudian dibandingkan dengan data dari BPDASHL Way Seputih Sekampung. Dan untuk data mormofetri sungai dibandingkan dengan data dari BIG ( Badan Informasi Gospasial ). Hasilnya menunjukan bahwa data DEM SRTM memiliki akurasi sebesar 93.69 % dalam mengidentifikasi morfometri DAS
    corecore